Minggu, 23 September 2012

The Emperors Mosque, Sarajevo – Bosnia and Herzegovina

Pertama dan Tertua di Sarajevo ::: Masjid Kaisar atau The Emperor's Mosque atau dalam Bahasa asli Bosnia disebut  Careva Džamija, dalam bahasa Turki disebut Hünkâr Camii, merupakan masjid pertama yang dibangun di kota Sarajevo segera setelah kota ini ditaklukkan oleh Jenderal  Isaković-Hranušić untuk Emperium Islam Usmaniyah yang berpusat di Istambul, Turki. 

Dikurun waktu tahun 1992 hingga 1995 adalah tahun paling hitam dalam sejarah kemanusiaan di semenanjung Balkan, khususnya bagi muslim Bosnia dan Herzegovina yang menjadi korban “pembersihan etnis” oleh pasukan ektrimis Serbia dibawah rezim Komunis Yugoslavia pimpinan Slobodan Milesovic dan Jenderal Radovan Karazic. Kisah memilukan yang menimpa muslim Bosnia dan Herzegovina itu menghentak dunia dan membuka mata muslim dunia termasuk di Indonesia akan keberadaan saudara sesama muslim di Eropa. Simpati dan dukungan muslim dari berbagai penjuru dunia memaksa badan dunia mengirimkan pasukan perdamaian ke kawasan ini

Islam telah masuk ke Semenanjung Balkan seiring dengan takluknya wilayah tersebut dibawah kekuasaan Emperium Usmaniah yang berpusat di Istambul (Turki) di pertengahan abad ke 15. Emperium Usmaniah menghadirkan peradaban terdepan di semanjung Balkan. Di Bosnia dan Herzegovina sendiri, Islam menjadi Agama mayoritas hingga kini, bertahan dari gerusan zaman termasuk dari teramat beratnya tekanan dari rezim komunis saat Bosnia dan Herzegovina menjadi bagian dari Federasi Yugoslavia.

Masjid Pertama dan Tertua di Kota Sarajevo

Kota Sarajevo memang bertabur masjid masjid indah baik masjid masjid yang dibangun pada era kejayaan Emperium Islam Usmaniyah maupun masjid masjid yang dibangun pada era pemerintahan Republik Federasi Bosnia & Herzegovina. Seperti tampak pada foto di atas dengan Emperor Mosque di latar depan.

Di kota Sarajevo dan kota kota Bosnia dan Herzegovina lainnya bertabur masjid masjid megah peninggalan emperium Usmani, Salah satu nya adalah The Emperor’s Mosque atau dalam bahasa Indonesia nya “Masjid Kaisar” di Kota Sarajevo, Ibukota Bosnia dan Herzegovina. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua dan masih eksis serta menjalankan fungsinya dengan baik hingga kini, melewati sejarah yang panjang termasuk pengrusakan semasa perang dunia maupun perang etnis di tahun 1992-1995. Jejak Indonesia juga dapat ditemukan di Sarajevo ditandai dengan berdirinya Masjid Istiklal Indonesia sebagai hadiah dari muslim Indonesia untuk saudara saudara muslim Bosnia dan Herzegovina.

Lokasi dan Alamat Masjid “The Emperors Mosque”

Sebagaimana dijelaskan situs resmi masjid ini, bila ingin berkunjung ke masjid ini, terutama bagi pengunjung dari luar bosnia yang tidak bisa berbahasa Bosnia, cara termudah untuk sampai ke masjid ini adalah dengan menuliskan nama masjid ini dalam nama aslinya "Careva džamija", lalu pergi ke Baščaršija tanyakan arah menuju ke masjid ini. disana ada banyak warga Bosnia yang fasih berbahasa Inggris terutama kaum mudanya. Tidak terlalu sulit untuk menemukan letak masjid ini. di anjurkan untuk membeli peta wisata Sarajevo untuk memudahkan perjalanan menjelajah kota Sarajevo. Peta perta tersebut dapat dengan mudah dibeli di berbagai toko buku ataupun di gerai gerai pedagang rokok di seantero kota.

Emperor's Mosque
Obala Isa-bega Ishakovića, 71 000
Sarajevo, Bosnia and Herzegovina 


The Emperor's Mosque atau Masjid Kaisar atau dalam bahasa Bosnia disebut Careva Džamija, atau dalam bahasa Turki disebut Hünkâr Camii merupakan landmark penting bagi kota Sarajevo, Ibukota Republik Federasi Bosnia & Herzegovina. Masjid ini pertama kali dibangun tahun 1457 segera setelah Emperium Usmaniah Turki menaklukan Bosnia. Masjid dengan kubah tunggal terbesar di Bosnia & Herzegovina, dibangun dalam gaya arsitektural klasik era Usmaniah. Sejarah menyebut bahwa masjid ini adalah masjid pertama yang dibangun di Sarajevo segera setelah kota itu takluk dibawah Emperium Islam Usmaniyah.

Pembangunan masjid ini dilaksanakan oleh Isaković-Hranušić yang mendedikasikan pembangunan masjid ini  bagi Sultan Muhammad Al-Fatih. Pahlawan besar sang penakluk kota Konstantinopel dan kemudian mengubahnya menjadi ibukota Emperium Islam Usmaniah serta mengganti nama Konstantinopel menjadi Istambul (ibukota Turki yang kini kita kenal). Keindahan masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid dari era Usmaniah yang paling  indah di semenanjung Balkan. Masjid besar ini terdiri dari ruangan interior yang sangat nyaman dan di hias dengan detil dekorasi berkualitas tinggi  termasuk mihrabnya.

Exterior The Emperor's Mosque Sarajevo.

Isaković-Hranušić atau Isa-Beg Isaković atau dalam bahasa Turki dipanggil İshakoğlu İsa Bey, beliau adalah seorang Jenderal dari Emperium Usamaniah penakluk sekaligus gubernur Emperium Usmaniah pertama untuk Provinsi Bosnia, keberhasilannya menaklukan semanjung Balkan membuatnya menjadi Jenderal yang paling dipercaya oleh Khalifah Emperium Usmaniyah. Beliau menjabat sebagai Gubernur tahun 1450 hingga 1460. Penginggalannya masih dapat dinikmati oleh muslim Bosnia hingga kini. Setelah beliau wafat, jabatan gubernur dipegang oleh Gazi Husrev-beg yang kemudian membangun masjid Gazi Husrev-beg tak jauh dari Emperor Mosque ini namun di sisi sungai yang berbeda.

Sejarah Masjid Kaisar, Sarajevo

Bangunan asli masjid ini dibangun di pertengahan abad ke 15 dan telah melewati perjalanan panjang sepanjang sejarah hingga mengalami kerusakan dan hancur total di penghujung abad ke 15. Pembangunan kembali masjid ini dilaksanakan pada tahun 1565 dan didedikasikan kepada Sultan Sulayman yang terkenal dengan gelar The Law giver. Salah satu Sultan EMperium Usmaniah yang paling terkenal.

Interior The Emperor's Mosque - Sarajevo

Bangunan pertama yang dibangun di abad ke 15 merupakan bangunan masjid dari kayu dalam ukuran yang jauh lebih kecil dari bangunan masjid yang kini berdiri. Ruangan disamping masjid ini ditambahkan tahun 1800, dan dihubungkan langsung ke ruang sholat utama dengan sebuah pintu di tahun 1848. Ditahun 1980 dan 1983 cat dekorasi di interior masjid ini direstorasi dikonservasi termasuk restorasi dari kerusakan akibat perang dunia kedua. Namun lagi lagi mengalami kerusakan saat pecah perang di semanjung Balkan yang berujung pada pembantaian terhadap muslim di Bosnia & Herzegovina para periode 1992 hingga 1995.

Sebagai Masjid tertua dan pertama di Sarajevo, di komplek masjid ini juga dibangun kediaman bagi perwakilan Sultan di Sarajevo dan menjadi salah satu pemukim pertama di kota Sarajevo di sekitar lokasi masjid ini berdiri. Isa-bey kemudian juga membangun hammam (kolam pemandian umum khas Turki) serta sebuah jembatan yang menhubungkan langsung ke Masjid. Jembatan tua tersebut kemudian dibongkar semasa Bosnia menjadi bagian dari pemerintahan Austro-Hungarian dan kemudian dibangun kembali bergeser sedikit ke arah hulu sungai di lokasinya saat ini. di sisi lain sungai tersebut, Isa Bey juga membangun caravanserai.

Exterior The Empero'r Mosque Sarajevo

Untuk mendanai semua fasilitas tersbut Isa Bey rela melepaskan aset asset milik-nya berupa beberapa toko, lahan tanah dan property miliknya. Di sekitar masjid ini juga menjadi lahan pemakaman bagi para petinggi kesultanan termasuk para Wazir (vizer), Mulah, Mufti, Sheikh serta para pegawai kesultanan bersama dengan para mendiang tokoh tokoh penting dan publik figur kota Sarajevo.

Obyek Wisata

Masjid ini terbuka bagi kunjungan semua kalangan termasuk non muslim. Khusus untuk pengunjung non muslim disarankan untuk berkunjung sore hari bakda asyar sekitar pukul 5.00 petang. Layaknya berkunjung ke masjid, para pengunjung diminta untuk berpakaian sopan, dan bagi wanita diminta untuk menutup aurat termasuk menggunakan kerudung. Petugas masjid akan dengan senang hati menemani pengunjung yang datang ke masjid ini.***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA