Rabu, 16 Mei 2012

Masjid Akhmad Kadyrov, Simbol Kebangkitan Chechnya Dari Kehancuran Perang

Masjid Akhmad Kadyrov di pusat kota Grozny, ibukota Chehnya. Saya fikir kita sepakat akan keindahan Masjid ini. wajar bila kemudian digelari sebagai "The Hearth Of Chechnya" 

Grozny, Ibukota Republik Chechnya, sebuah Negara bagian Federasi Russia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kota Grozny mendapat anugerah dari PBB sebagai kota dengan perkembangan tercepat di bumi. Melihat ke belakang, paska perang antara pejuang kemerdekaan Chechnya melawan pasukan merah Rusia yang berahir di tahun 2003, kota Grozny bagai bangkit dari kubur. Perang yang tak seimbang itu tak menyisakan apapun di kota Grozny selain puing kehancuran, kota ini dibangun kembali bukan dari titik nol dari tapi di titik minus, persis seperti Tokyo, Hiroshima dan Nagasaki di Jepang yang dibangun kembali dari kehancuran paska perang di tahun 1945.

Di pusat kota metropolitan Grozny kini berdiri sebuah masjid Nasional nan megah dengan nama Masjid Akhmad Kadyrov, nama yang pastinya terdengar asing ditelinga kebanyakan orang Indonesia. Nama masjid ini diambil dari nama mendiang Presiden dan Tokoh spiritual Chechen yang terbunuh di tahun 2004 lalu. Beliau juga merupakan ayah dari presiden Chechnya saat ini, Ramzan Kadyrov yang meresmikan Masjid Akhmad Kadyrov pada tanggal 17 Oktober 2008.

Lokasi Masjid Akhmad Kadyrov

Masjid Akhmad Kadyrov berdiri megah di ujung jalan Putin Avenue di pusat kota Grozny. Putin Avenue ?. familiar dengan nama itu, yups nama jalan itu memang diambil dari nama perdana menteri dan pernah juga menjadi presiden Rusia, Vladimir Putin. Nama jalan itu diberikan oleh presiden Chechnya Ramzan Kadyrov yang memang disebut sebut memiliki hubungan sangat dekat dekat orang nomor satu di pemerintahan Federasi Rusia itu.


Tentang Masjid Akhmad Kadirov

Masjid Akhmad Kadyrov dibangun berkapasitas 10 ribu jemaah di atas lahan seluas 14 hektar, lengkap dengan taman yang luasm menjadikannya sebagai salah satu masjid terbesar di Eropa. Masjid Nasional Chechen ini juga dikenal sebagai “The Heart of Chechnya”. Sebelum diresmikan sempat juga dinamai dan disebut sebagai Grozny Central Dome Mosque atau Grozny Central Mosque. Sampai ahirnya dinamai Masjid Akhmad Kadyrov.

Masjid Akhmad Kadyrov dari sudut yang sama di waktu yang berbeda. Berdiri megah gedung jangkung di belakang masjid ini merupakan bagian dari proyek pembangunan kembali kota Grozny paska perang

Pembangunannya dimulai tahun 2006, dan selesai di tahun 2008 menghabiskan dana sekitar US$20 juta dolar, merupakan bagian dari Islamic Center, lengkap dengan Badan Urusan Agama Islam, Institut Agama Islam, Gedung Madrasah, Perpustakaan, hotel, hingga dormitory (asrama) bagi mahasiswa. Masjid Akhmad Kadirov diresmikan oleh Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov pada hari Jum’at tanggal 17 Oktober 2008.

Upacara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Vladimir Putin, duta besar Turky serta perwakilan  dari berbagai Negara sahabat. Sehari sebelum peresmian, Presiden Ramzan Kadyrov bersama Vladimir Putin meninjau masjid ini. Peresmian masjid tersebut dilaksanakan dalam sebuah upacara yang cukup meriah dihadiri ribuan muslim Chechnya dari berbagai pelosok negeri.

Vladimir Putin dan Ramzan Karymov saat meninjau masjid Akhmad Kadyrov 16 Oktober 2008 sehari sebelum peresmian 

Masjid Akhmad Kadyrov memang cukup menarik perhatian media internasional, wajar bila pemberitaan tentangnya juga cukup gencar di media massa. Masjid megah ini dibangun oleh kontraktor Turki di ilhami dari bentuk masjid Biru di Istabul, Turky lengkap dengan empat menara setinggi 62 meter, sama persis seperti menara di masjid Biru Istanbul. Saat peresmian, Presiden Ramzan Karymov dalam sambutannya mengatakan bahwa 

“pembangunan masjid ini sebagai bukti bahwa Rusia dan Islam dapat hidup bersama”. Dia menambahkan bahwa tatkala perang Chechen berkecamuk, musuh musuh Islam dan Rusia menyatakan bahwa Rusia sengaja menciptakan perang melawan Islam dan Chechen”

Ramzan melanjutkan “Rusia terlibat dua kali perang di Chechnya melawan pemberontak Muslim tapi telah berhasil menenteramkan sebagian besar wilayah ini dan telah menghabiskan sejumlah besar dana untuk memperbaiki kerusakan akibat perang. Orang yang tidak senang dengan kebangkitan Rusia menggunakan republik Chechnya dan Islam sebagai alat untuk menghancurkan Rusia sebagai negara yang berdaulat, Tapi orang Chechen ... membela integritas Rusia dan kemurnian Islam."

kemeriahan peresmian Masjid Akhmad Kadyrov 17 Oktober 2008

Menurut Ramzan, kehadiran masjid nasional ini sudah begitu lama dinanti oleh muslim Chechnya setelah lebih dari 60 tahun di bawah rezim Uni Soviet, tak ada satupun masjid di wilayah Chechnya. Soviet melarang pembangunan masjid baru dan menutup ataupun mengganti fungsi masjid masjid yang ada untuk kepentingan komunis ataupun dihancurkan atau dibiarkan merana hingga hancur.


Pondasi masjid tersebut berdiri di lahan bekas markas kantor perwakilan regional Partai Komunis Uni Soviet, disamping lokasi tempat nya berdiri itu dulunya pernah berdiri sebuah masjid dalam ukuran lebih kecil yang dibangun oleh para pejuang kemerdekaan Chechnya di tahun 1990 namun paska perang yang tersisa hanya reruntuhannya saja. Pembangunan komplek masjid Akhmad Kadyrov ini sebagai bagian dari pembagunan kembali kota Grozny yang luluh lantak akibat dua kali perang antara pejuang kemerdekaan Chechen yang kemudian oleh berbagai media dan pemerintah Federal Rusia disebut sebagai “Separatis”, “Pemberontak” ataupun “Militan Islam”.

Here’s the masjid in hearth of Chechnya

Simbol kebangkitan Grozny dari Kehancuran Perang

Paska keruntuhan Uni Soviet, Pada tahun 1996, Chechen meraih kemerdekaan dari Rusia di bawah pimpinan Dzhokhar Dudaev setelah perang bulan-20 dalam perang Chechen pertama (1994-1996). Namun Tiga tahun kemudian (tahun 1999) pecah perang Chechen kedua (1999-2000), ketika perdana menteri Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukannya ke Chechnya untuk merebut kembali wilayah tersebut. tanggal 6 Februari 2000 pasukan Russia berhasil mengibarkan bendera Rusia di pusat kota Grozny setelah pimpinan pemerintahan Islam Chechen tewas dalam perang termasuk Shamil Basayev berikut para petinggi milisi lainnya. Rusia menang perang dari sebuah perang yang tak pernah benar benar berahir.

Akhmad Kadyrov (yang namanya di abadikan sebagai nama masjid nasional Chechnya di Grozny) adalah seorang mufti bekas “petinggi milisi pemberontak” yang kemudian memihak Moskow dalam perang Chechen kedua. Dia memainkan peran penting dalam menegakkan kedaulatan Rusia di Chechnya, dan kemudian terpilih sebagai Presiden Pertama Chechnya pro Moskow. Namun kegemilangan karir politiknya berahir ketika sebuah Bom bunuh diri di tahun 2004 menewaskan Akhmad Kadyrov dan para petinggi Chechnya lainnya. Terbunuhnya Akhmad Karimov menaikan putranya Ramzan Karimov ke tampuk kepresidenan Chechnya.

untuk sekedar memberikan gambaran kepada anda seperti apa kota Grozny. Foto di bagian atas kondisi kota Grozny  di tahun 1995 paska perang yang brutal antara pasukan Russia dan Pejuang Chechnya, sedangkan foto dibagian bawah diambil tahun 2008 lalu saat kota Grozny mulai bangkit.

Perang kemerdekaan tak seimbang itu berahir duka bagi rakyat Chechnya, Kota Grozny rata dengan tanah, pengamat hak azazi manusia menyebutkan 63 ribu rakyat Chechnya meregang nyawa, bahkan mungkin lebih besar dari jumlah itu, perekonomian negara ambruk, inprastruktur tak bersisa, Kota Grozny berubh menjadi kota hantu dengan reruntuhan dan puing puing di seluruh pelosok kota termasuk gedung pusat pemerintahan presiden Chechnya, remuk dihajar bom tentara merah, Rusia.

Setelah perang kemerdekaan yang gagal tersebut, Republik Chechnya kini tetap menjadi salah satu Negara bagian dari Republik Federasi Rusia, Ramzan Kadyrov yang mengikuti kesetiaan ayahnya terhadap pemerintahan Federal di Moskow, tapi juga mendorong kebangkitan Islam di republik yang penduduknya mayoritas Muslim tersebut meski senantiasa menghancurkan setiap upaya yang mengatasnamakan Islam untuk aksi-aksi menentang kedaulatan Moskow.

Sepintas lalu tampilan masjid Akhmad Kadyrov memang sangat mirip dengan Masjid Biru di Istanbul, Turky. Karena memang masjid ini dibangun berdasrkan reka bentuk masjid tersebut.

Bila mengingat kehancuran kota Grozny paska dua kali perang, mungkin anda berfikir akan menemui kota ini layaknya kota Staliningrad paska sebuan Nazi di masa lalu, atau seperti Tokyo, Hiroshima dan Nagasaki paska serbuan Sekutu di tahun 1945. Namun anda akan terperangah bila datang ke Grozny saat ini. kota Grozny dan Chechnya kini sudah kembali berdiri megah sebagai hasil dari proyek pembangunan kembali wilayah itu.

Republik Chechnya Kini

Masjid Akhmad Karymov berdiri megah diantara gedung gedung pencakar langit kota Grozny yang terdiri dari bangunan apartemen dan perkantoran dan disebut sebut sebagai bangunan tertinggi di kawasan Kaukasus. Di pinggiran kota sudah berdiri megah stadion sepakbola internasional berkapasitas 30 ribu tempat duduk. Sebagai bagian dari upaya petinggi Chechnya untuk masuk menjadi salah satu penyelenggara Piala Dunia tahun 2018 yang akan di selenggarakan di Moscow, Ibukota Federasi Rusia.

indahnya pemandangan malam dengan pesta kembang api saat sebuah even peringatan Maulid Nabi  yang dimeriahkan dengan pesta kembang api di pusat kota Grozny diseputaran masjid ini.

Presiden Ramzan Kadyrov seakan memaikan dua peran dari sekeping mata uang. Di satu sisi dia begitu setia kepada pemerintahan pusat Federasi Rusia di Moscow, disisi lain dia menyokong sedaya upaya perkembangan Islam di wilayah kekuasaannya. Disaat lain dia mewajibkan muslimah Chechen untuk senantiasa menutup aurat tapi kemudian mengadakan pesta besar besaran di pesta ulang dirinya sendiri dengan mengundang para selebritis Holywood.

Di satu saat Dia melakukan apapun untuk mencegah rongrongan terhadap kedaulatan Moscow di Chechnya, di saat yang lain dia di “maki” oleh media barat sebagai pimpinan negara yang terlalu reseh mengurusi segala hal, dari campur tangan tentang detil design gedung yang akan dibangun sampai mengurusi jenis pakaian seperti apa yang harus dipakai oleh wanita muslimah Chechnya.

"The Hearth of Chechnya" megah dan indah diantara gedung gedung jangkung kota Grozny. PBB memberikan gelar baru bagi kota Grozny sebagai kota dengan pembangunan tercepat, setelah sebelumnya lembaga yang sama memberi gelar sebagai kota paling hancur untuk Grozny Paska perang. Sementara beberapa kalangan menyebut Grozny Laksana Dubai di Kaukasus. 

Satu hal yang pasti, rakyat Chechnya sudah lelah dengan perang, keadaan tak akan pernah sama lagi paska dua kali perang Chechnya - Rusia. Luka bekas perang tak dapat di sembuhkan begitu saja layaknya membangun kembali gedung gedung dan infrastruktur yang tadinya sudah tak bersisa. Perang yang begitu kejam dan kotor menyisakan luka mendalam bagi rakyat Chechnya dan suka atau tidak, akan butuh waktu yang teramat panjang untuk menyembuhkan semua itu.

Sebuah contoh menarik, disampaikan oleh seorang bloger yang berkunjung ke Grozny. Dalam sebuah perhelatan pertandingan persahabatan internasional antara timnas sepakbola Chechnya vs Timnas Brazil di Stadion Nasional Grozny. Lagu kebangsaan Brazil diperdengarkan semua hadirin berdiri dan mendengarkan dengan khidmad. Suasana berbalik ketika lagu kebangsaan Rusia diperdengarkan, sebagian besar hadirin seakan tak peduli, sibuk dengan urusan masing masing, ngobrol, ber-handphone, dan lain lain. Seakan gerah dengan lagu yang semestinya adalah lagu kebangsaan bagi diri mereka juga.

Lagu kebangsaan Chechnya diperdengarkan dalam urutan ketiga, mendadak sontak seluruh stadion bergema dengan suara nyanyian hadirin yang sebagian dari mereka bahkan menyanyikan lagu itu sekeras yang mereka bisa menyanyikan lagu kebangsaan Chechens itu. Chechens sangat sadar bahwa mereka sama sekali tak mencintai Rusia namun memiliki ketergantungan ekonomi yang sangat tinggi terhadap Moscow. Apapun itu semoga kedamaian tetap melingkupi muslim Chechnya.

Aerial View Masjid Akhmad Kadyrov

Dari atas salah satu gedung jangkung kota Grozny.
masjid Akhmad Kadyrov dengan latar belakang pegungungan Kaukasus tampak berjejer di kejauhan.
Malam pergantian tahun 2011 di kota Grozny 
View of central Grozny and the Akhmad Kadyrov Mosque.

Exterior Masjid Akhmad Kadyrov

Struktur rumit bentuk kubah, menara menara kecil, fasad dan tembok masjid, merupakan seni bina bangunan khas Turki yang dihadirkan di tengah kota Grosny, Chechnya.
dari koridor ke arah inner courtyard.
Lengkungan diatas pilar, Kubah utama yang dominan, banyak menara, dan menara utamanya selalu dalam bentuk ramping dan lancip, merupakan ciri khas utama masjid berarsitektur Turki.
memandang bangunan utama masjid dari arah koridor

Interior Masjid Akhmad Kadyrov

dalam kenyamanan di dalam masjid seorang ayah sedang menemani anaknya belajar mengaji.
Interior masjid Akhmad Kadyrov, lengkap dengan mihrab dan mimbar nya yang begitu tinggi.
lantai mezanin.
interior ruang utama
ornamen yang begitu rumit menghias langit langit masjid.

Random View Masjid Akhmad Kadyrov





rt.com menyebut Groszny bagaikan Dubai di Kaukasus. kota dengan percepatan pembangunan  yang luar biasa. lengkap dengan masjid besar layaknya di Dubai.

8 komentar:

  1. Subhanallah, andai indonesia mau mengambil pelajaran dari perkembangan republik Chechnya, insyaAllah negara Indonesia mejadi negara yang dikagumi oleh negara-negara di dunia.

    BalasHapus
  2. So Beautiful.. Subhanalloh Wa Allohu Akbarr..!!!

    BalasHapus
  3. Semoga gronzy alloh jadikan negeri yang diberkahi. .aminn

    BalasHapus
  4. diindonesia hanyamemikirkan bagaimana membangun jalan toll saja

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA