Minggu, 20 November 2011

Masjid di Atap Dunia, Masjid Amburiq – Pakistan

Masjid Amburiq, Shigar, Skardu, Baltistan, Pakistan dengan latar belakang puncak kawasan Baltistan


Dimanakah letak Masjid Amburiq

Sama seperti Masjid Chaqchan yang diulas di artikel sebelumnya di blog ini, Masjid Amburiq juga berada di daerah Baltistan – Pakistan. Tepatnya berada di Shigar, Skardu, Baltistan, Propinsi Utara Pakistan. Arsitektural-nya pun sangat identik satu dengan lainnya dengan sentuhan Tibet yang sangat kental. Masjid Amburiq dan Masjid Chaqchan merupakan dua dari masjid masjid tua di Baltistan yang memiliki kesamaan arsitektural. Sepintas lalu agak sulit membedakan masjid masjid tersebut. Di Shigar sendiri selain Masjid Amburiq, masih ada masjid Khilingrong yang memilki arsitektural yang sama dengan Masjid Amburiq dan juga merupakan masjid tua di kawasan tersebut.

Masjid Amburiq terletak di lembah Shigar, 32 km jaraknya dari Skardu, sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan. Skardu adalah ibukota Baltistan, di Propinsi Utara – Pakistan. Sedangkan Shigar merupakan ibukota kerajaan Shigar dimasa lalu. Shigar kini hanya sebuuah desa atau sebuah kota kecil di ketinggian kawasan Baltistan. Kawasan dengan bentang alam yang begitu menakjubkan di atap dunia yang begitu jauh dari jangkauan sampai sampai seringkali disebut sebagai sebuah surga di “hiden Land”.



Lembah Shigar berada dipelukan puncak puncak tertinggi di bumi yang berketinggian rata rata diatas 8000 meter dari permukaan laut (mdpl). Lembah Shigar merupakan perhentian terahir untuk menuju empat dari empat belas puncak tertinggi di bumi dari desa yang bernama Askole di lembah Shigar ini petualangan menuju puncak puncak tersebut bermula ; K2, tertinggi ke-2 (8611mdpl), Gasherbrum I, ke-11, ( 8,080mdpl), Broad Peak, ke-12 (8,047mdpl), Gasherbrum II, ke-13 (8,035mdpl),Gasherbrum III, (7,946mdpl), Gasherbrum IV, ke-17 (7,932mdpl), Masherbrum (K1), ke-22 (7,821mdpl), Chogolisa, ke-36 (7,665mdpl), Muztagh Tower, (7,273mdpl), Snow Dome, (7,160mdpl),Biarchedi, (6,781mdpl), Trango Towers, (6,363mdpl), dan Mitre Peak. (6,010mdpl)

Plakat restorasi (pemugaran) Masjid Amburiq 
Masjid Warisan Budaya Dunia

Masjid tua bersejarah di Baltistan –Pakistan ini berhasil diselamatkan dari kehancuran total setelah melalui proses pemugaran (restorasi total) yang diselenggarakan oleh Yayasan The Aga Khan Trust for Culture (AKTC), bersama dengan Aga Khan Cultural Service Pakistan. Dan di danai oleh pemerintah propinsi utara Pakistan. Proyek pemugaran tersebut bertujuan memulihkan kembali bangunan masjid tua ini kepada bentuk aslinya. Dan kini salah satu bangunan warisan Islam di Baltistan tersebut dapat kembali berfungsi dengan baik untuk dapat digunakan oleh muslim setempat,

Masjid tua ini sudah masuk ke dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO, untuk katagori konservasi warisan budaya dunia. Dalam plakat penghargaan dari Asia Pasific Heritage Award for Cultural Heritage Conservation untuk Masjid Amburiq, Shigar, Baltistan, Pakistan tersebut ditujukan kepada pemilik proyek pemugaran Masjid ini Ali Hassan S/o Haji Muhammad Bashir. Dengan tim penganggung jawab proyek terdiri dari Dr. Stefano Bunca, Masood A. Khan, Richard Hughes, Abbas Ali Shah, Sher Ghazi, dan Jawaib Iqbal. Sedangkan arsitek yang menangani proyek pemugaran tersebut ditangani langsung oleh team dari Aga Khan Trust for Culture (AKTC) bersama dengan Aga Khan Cultural Service Pakistan (AKCSP). Sedangkan kontaktor pelaksana dipercayakan kepada Aga Khan Cultural Service Pakistan.

Puncak atap Masjid Amburiq, sangat 
khas Tibet 
Arsitektural Masjid Amburiq

Arsitektural masjid Amburiq memang sama sekali jauh dari gambaran sebuah masjid yang dikenal secara umum. Tak ada bangunan kubah atau menara tinggi di masjid ini. Bahkan lambang bulan sabit dan bintang ataupun asma Allah di ujung atap tertinggi pun tak terlihat di masjid ini. Sekilas pandang tak akan menyangka bila bangunan tua ini adalah masjid. Sedikit inskripsi arab di atas pintu masuk dan adanya mihrab mengarah ke kiblat di Mekah dan mimbar kecil di dalam masjid serta bentangan bentangan sajadah sederhana yang menjadi ciri bahwa bangunan ini adalah sebuah masjid.

Ditengah ruang sholat Masjid Amburiq terdapat tiang kayu berukir yang berdiri menopang balok diatasnya yang melintang menopang struktur atap di bagian atas nya. Mihrab kecil disisi barat ruang masjid ini dihias dengan kayu berukir. Tembok masjid ini menggunakan kayu yang celah celahnya kemudian di isi dengan bebatuan. Komposisi antara bahan kayu dan batu pada tembok masjid ini adalah 15 ~ 20% merupakan bahan batu dan 75~80% menggunakan kayu.

Atap masjid ini terdiri dari dua susun. Atap bawah seluruhnya menggunakan bahan kayu Juniper. Puncak atapnya dihias dengan kubah berbentuk menara kecil bergaya Tibet berbahan kayu penuh dengan ukiran bermotif Kashmir Tibet dan Mughal. Ukiran ukiran tersebut sangat khas seni masyarakat setempat yang sudah berumur ratusan tahun.


Sejarah Masjid Amburiq

Masjid Amburiq dibangun oleh Syed Ali Hamdani  (714 AH/1314M ~ 786H/1384M) semasa beliau berdakwah di daerah tersebut. Seperti di ulas dalam artikel Masjid Chaqchan, Syed Ali Hamdani  adalah penyebar Islam pertama di kawasan Baltistan. Para pengukir professional Kashmir yang datang bersama beliau yang kemudian memperindah masjid ini dengan karya ukir mereka yang masih dapat dinikmati hingga hari ini. Masjid Amburiq lebih dulu dibangun dibandingkan dengan Masjid Chaqchan, artinya masjid ini juga lebih tua dibandingkan dengan Masjid Chaqchan.

Proyek pemugaran masjid Amburiq

Proyek pemugaran masjid Amburiq ini dilaksanakan atas permohonan dari masyarakat muslim setempat kepada tim Aga Khan yang berkunjung ke Baltistan tahun 1996. Satu tahun kemudian, satu tim ahli dikirim ke Baltistan tahun 1997 yang melakukan survey permulaan ke masjid Amburiq. Kunjungan tersebut berlanjut kepada studi kelayakan tahun 1998 yang mengkonfirmasi dan mendokumentasi eksistensi dari sebuah keragaman budaya dan sebuah warisan arsitektural yang begitu impresif di Baltistan dan tak ternilai harganya di wilayah utara Pakistan. Hasil utama dari studi kelayakan tersebut adalah lahirnya keputusan untuk melaksanakan pemugaran total terhadap masjid Amburiq.

Proyek pemugaran terhadap masjid ini dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi mengingat kandungan sejarah yang begitu kental pada masjid ini. Masjid Amburiq merupakan masjid pertama yang dibangun di Baltistan langsung oleh penyebar Islam pertama di kawasan tersebut, selain itu bangunan bersejarah ini memilki keunikan dari seni bangunan dan teknis pembangunannya.


Pendekatan Pemugaran

Selama proses pendokumentasian ditemukan fakta bahwa tembok masjid sisi barat daya sudah tenggelam melesak ke dalam tanah sedalam 45 sentimeter akibat pergerakan tanah disekitarnya. Atap bangunan juga sudah bobrok dan bocor disana sini, begitu juga dengan  dinding bangunan yang rusak akibat angin dan hujan. Pucuk menara nya yang khas bangunan Tibet juga miring karena kerusakan struktur yang menopangnya. Hanya beberapa jemaah yang masih menggunakan masjid ini ketika itu karena parahnya kerusakan dimasjid tersebut.

Berdasarkan data temuan selama proses dokumentasi tersebut kemudian dirumuskan proposal proyek pemugaran secara mendetil untuk mengkalkulasi cakupan proyek dan jangka waktu proyek pemugaran. Dari detil data tersebut proyek pemugaran kemudian dijalankan. Pemugaran masjid ini mengutamakan para ahli bangunan setempat termasuk penggunaan material bangunaan dan teknik pembangunannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan budaya setempat. Intervensi oleh tim pemugar lebih difokuskan kepada pengumpulan data dari kawasan sekitar terutama pada proses pemulihan bagian bagian bangunan yang telah rusak, tidak utuh lagi, atau hilang termakan waktu terutama pada bagian menara di ujung atap masjid yang sangat khas Tibet.

Pondasi masjid diperkuat termasuk struktur bangunan. Keseluruhan material yang digunakan merupakan material asli dari bangunan asli masjid Amburiq. Penggunaan material untuk mengganti bagian yang sudah hilang atau rusak, menggunakan material yang  sama dengan material aslinya.

Detil ornamen Jendela dan dinding luar Masjid AMburiq 
Keseluruhan proyek pemugaran Masjid Amburiq selesai dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 1998, menghabiskan dana sebesar US$ 18,300 dolar Amerika. Dana yang cukup besar untuk sebuah bangunan seukuran 63 meter persegi. Proses pemugaran terhadap masjid ini tak lepas dari peran pemerintah Pakistan, Pemerintah popinsi Northern Area, Aga Khan Development Network dan masyarakat Shigar.

Keterlibatan masyarakan setempat diharapkan dalam menjaga kelestarian masjid ini paska pemugaran termasuk merawat jalan akses menuju masjid dan bangunan masjid nya sendiri. Dan yang lebih penting adalah memakmurkan masjid ini. Sebuah ruangan khusus difungsikan sebagai musium kecil di masjid ini paska selesainya proses pemugaran untuk menyimpan benda benda antik yang ditemukan di atap masjid selama proses pemugaran. Kutipan sumbangan sukarela diberlakukan untuk pengunjung ruang museum ini termasuk juga penggunaan area wudhu dan sarana penyelenggaraan jenazah, yang dananya nantinya akan digunakan untuk melestarikan Masjid bersejarah ini.

Rancangan masjid yang sangat unik terutama pada penggunaan bahanbangunannya yang memadukan batu alam dan kayu.
Interior Masjid Amburiq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA