Selasa, 29 Maret 2011

Masjid Uqba Bin Nafi, Masjid Agung Kairouan, Tunisia

Masjid Uqba, Masjid Agung Kairouan

Tunisia, Negeri muslim arab di ujung utara benua Afrika yang baru reda dari ketengan politik akibat demonstrasi masa besar besaran menuntut mundurnya pemetintahan presiden Ben Ali dari tampuk kekuasaan negara tersebut. Ben Ali pada ahirnya mundur dari jabatannya meski harus melarikan diri dari negara yang sudah membesarkan pundi pundi harta pribadinya itu.

Ada beberapa persamaan antara Indonesia dan Tunisia, sama sama negeri dengan mayoritas Muslim, sama sama pernah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai negeri yang menurunkan presidennya melalui kekuatan demonstrasi masa, dan sama pernah di jajah negara Eropa. Bedanya mereka baru merdeka dari jajahan Prancis 20 Maret 1956, 11 tahun setelah kita merdeka dari Belanda di tahun 1945 tapi pemdapatan perkapita penduduknya jauh di meninggalkan kita, dengan jumlah penduduk hanya seperduapuluh dari penduduk negeri kita.

Ada satu persamaan lagi antara Indonesia dan Tunisia, tiap kota di Tunisia memiliki masjid agung, sama persis dengan di negeri kita. Salah satu masjid agung yang begitu terkenal di Tunisia adalah masjid Agung di kota Kairouan yang akan kita bahas dalam artikel kali ini. Masjid yang disebut sebut sebagai salah satu masjid tertua di Bumi, yang masih berdiri kokoh hingga kini.

Aerial view Masjid Uqba dari sisi yang lain

Masjid agung kota Kairouan resminya bernama Masjid Uqba Bin Nafi atau terkenal juga dengan nama Sidi Uqba atau Uqba Bin Nafis atau Uqba Bin Nafaa. Uqba Bin Nafi adalah salah satu sahabat Rosulullah S.AW. yang juga salah satu panglima perang Islam penakluk Afrika utara ke dalam pangkuan Islam. Beliaulah yang pertama kali membangun masjid ini tahun 670M sekaligus menjadi penguasa muslim pertama disana.

Di Biskra, Aljazair ada sebuah tempat bernama Sidi Uqba atau Sidi Oqba, tempat wafatnya Uqba bin Nafi dan dimakamkan. Di Sana juga berdiri sebuah Masjid Agung yang terkenal dengan nama Masjid Agung Sidi Uqba, atau Sidi Oqba. Masjid Agung yang juga dinamai sesuai dengan nama dan terkait dengan sejarah sahabat Rosulullah ini.

Alamat dan Lokasi Masjid Agung Keirouan

Teletak di timur laut wilayah medina kota Kairouan, masjid ini masuk dalam wilayah Houmat a-Jami (wilayah Masjid Agung). Lokasi ini memang terkait dengan wilayah asli yang dibangun oleh Panglima Uqba Bin Nafis. Dalam perkembangannya wilayah yang memang menjadi pertemuan beberapa wadi beberapa suku, wilayah inipun berkembang ke arah selatan.






Kota Kairouan berjarak 116 kilometer dari Kota Tunis ibukota Tunisia. Kairouan berjarak 116 kilometer dari Tunis. Perjalanan ke sana membelah padang rumput yang kering. Banyak pohon anggur dan pohon zaitun sepanjang jalan. Ada pohon zaitun yang masih berbuah meski usianya sudah 1.000 tahun, di sepanjang perjalanan dari Tunis ke Kairouan yang beraspal mulus.

Kairouan atau dalam bahasa Arab Qayrawan yang berarti "kemah". Diambil dari Qayrawan yang digunakan oleh pasukan Uqba Bin Nafis selama dalam perjalanan dari Mesir sampai kemudian tiba di lokasi ini dan mendirikan kemah selama beberapa hari. Awalnya Kairouan adalah kota yang terpencil, jauh dari jalur perdagangan. Namun, sekarang menjadi salah satu tujuan wisata dan dianggap kota suci. Menurut legenda.saat rombongan Uqba berkemah, seekor kuda tersandung oleh sebuah piala yang tertimbun pasir. Piala ini konon hilang dari Mekah beberapa tahun sebelumnya. Ketika piala itu digali dari pasir, secara ajaib air me-mancar yang konon berasal dari sumber yang sama seperti sumber air Zamzam di Mekah.

Foto lama Masjid Uqba di awal abad ke 20

Cerita inilah yang mendorong kaum Muslim dari berbagai wilayah untuk berziarah ke Kairouan dan sebagian bermukim di sana. Maka selama berabad-abad kemudian Kairouan menjadi salah satu pusat budaya Arab yang penting. Kota ini pun berkembang secara fluktuatif menjadi kota ilmu pengetahuan, pertanian, dan perdagangan.

Sejarah Masjid Agung Kairouan

Masjid agung ini merupakan masjid pertama yang dibangun di kota Kairouan, dibangun tahun 670M tak lama setelah kedatangan muslim Arab ke Afrika utara, bertepatan dengan tahun ke 50 Hijriah.

Ketika menaklukkan Tunisia di tahun 670 M, Panglima Uqba Bin Nafis memilih sendiri lokasi untuk pembangunan masjid ini, tepat di tengah kota yang belau dirikan. Sengaja dibangun berdekatan dengan kantor pusat pemerintahan. 20 tahun setelah dibangun, tepatnya di tahun 690M masjid ini hancur lebur oleh serbuan pasukan suku Berber yang mencaplok kota Kairouan di bawah pimpinan Kusaila.

Masjid Uqba

Tahun 703M, Hasan bin Al-Nu’man yang kemudian membangun kembali masjid ini dari kehancuran. Dengan terus membengkaknya penduduk kota Kairouan dan berkonsekwensi dengan membengkaknya pula jemaah masjid, Khalifah dinasti Umayyah Hisyam Ibnu Malik meminta Gubernur Bishr ibnu Safwan melaksanakan perluasan kota termasuk perluasan Masjid agung Kairouan di tahun 724-728M.

Dalam proses perluasan tersebut Bishr ibnu Safwan meruntuhkan masjid yang lama dengan hanya menyisakan bangunan mihrabnya, dibawah pemerintahan beliau juga bangunan menara masjid ini mulai dibangun.

Tahun 774 rekonstruksi baru disertai dengan modifikasi dan penambahan pernak pernik hiasan dilakukan dibawah arahan dari Gubernur dinasti Abasiah Yazid Ibu Hatim. Era kekuasaan Aghlabids, Kairouan mencapai puncak kegemilangannya dengan masjid agung nya yang merupakan salah satu warisan ke emasan periode kekuasaan ini, dengan stabilitas dan kejayaan nya. Keseluruhan luas masjid yang kini ada adalah warisan dari dinasti ini.

Pintu Utama Masjid Uqba dari area halaman dalam.

Tahun 836, Ziadiet Allah I merekonstruksi masjid ini sekali lagi, dimasa dinasti ini keseluruhan penampilan masjid dirombak keseluruhan, dan sentuhan ahir dinasti ini yang kini kita lihat. Disaat yang sama bangunan mimbar dilengkapi dengan kubah.

Sekitar tahun 862-863, Abul Ibrahim memperluas area mihrab, Di tahun 875 Ibrahim II kembali membangun mihrab ini. Masjid yang kini berdiri dapat ditelusuri ke era kekuasaan Aghlabids, tidak ada satu elemen pun yang berasal dari sebelum abad ke 9 masehi disekitar mihrab kecuali beberapa restorasi kecil  dan penambahan di masa pemerintahan Zirids tahun 1025, tahun 1249 dan 1293 hingga 1294 dibawah kekuasaan Hafsids dan tahun 1618 dimasa kekuasaan mouradites beys.

Restorasi besar besaran dilaksanakan tahun 1967 dilaksanakan dibawah arahan dari Institut Arkeologi dan Seni Nasional Tunisia. Restorasi dilaksanakan terhadap keseluruhan komplek masjid. pekerjaan restorasi ini selesai dilaksanakan dan di resmikan bertepatan dengan peringatan maulid nabi tahun 1972.

Gambaran tiga dimensi Masjid Uqba

Arsitektur Masjid Agung Kairouan

Masjid agung Kairouan ini begitu besar, seluas 9000 meter persegi, dengan tembok dinding yang begitu besar dengan sembilan g erbang utama. Non muslim diperkanankan berkunjung ke masjid ini melalui gerbang di jalan rue Oqba ibn Nafaa dan diminta untuk menggunakan busana muslim. Di pintu masuk tersebut pengurus masjid sudah menyediakan jubah dan pakaian yang layak bagi pengunjung non muslim untuk dapat digunakan sebelum masuk ke area masjid.

Halaman tengah masjid ini dibuat dari bongkahan bongkahan batu batu besar segi empat dilengkapi dengan sistem drainase yang sangat baik. Beberapa bagian halaman ini dilengkapi dengan cekungan untuk menampung debu agar tidak turut masuk ke dalam sistem drainase. Dari halaman tengah ini kita dapat menikmati keindahan setiap lengkungan yang menghias masjid ini yang terdiri dari sekitar 400 pilar tua. Pilar pilar tersebut konon di ambil dari gedung gedung bekas bangunan gereja gereja Romawi, Bizantium dan bangunan Latin disekitar lokasi.

Di ujung utara halaman tengah berdiri bangunan menara masjid setinggi 115 kaki, bangunan menara yang masiv terdiri dari tiga lantai. Di lantai paling bawah yang dibangun tahun 728 masih terdapat inskripsi latin di balok batu besar jaman Rowami. Balok tersebut salah satu material yang dipakai dari bangunan bekas sekitar lokasi.

Puncak Menara Masjid Uqba 

Pintu utama masjid ini merupakan pintu kayu berukir buatan tahun 1829M. Pengunjung non muslim tidak dperkenankan untuk masuk ke ruang sholat namun diperkenankan untuk sekedar melihat dari luar. Ruang utama masjid ini terdiri dari 17 lorong ditopang oleh 414 tiang penyanggah dari batu pualam dari Carthage dan Sousse. ruang dalam masjid alas dengan permadani diseluruh permukaan lantainya.

Mihrab masjid berada di lorong tengah ruangan, mihrab yang berasal dari abad ke 9 masehi ini berada di sisi selatan masjid dan tentu saja menghadap ke Ka’bah di Mekah Al-Mukarromah. Mimbar ini merupakan mimbar dari kayu penuh dengan ukiran cantik dan keseluruhan ukiran kayu tersebut didatangkan dari Bagdad (Irak). Disekitar masjid ini juga terdapat beberapa makam dari para tokoh dan ulama Kairouan.

Interior Masjid Uqba Bin Nafi

Masjid Uqba merupakan salah satu warisan sejarah dunia UNESCO di Tunisia. Masjid ini, masjid Uqba Bin Nafi sekaligus menjadi masjid tertua di kawasan Afrika utara dan sekitarnya, dan masjid tertua dengan gaya magribi, menjadikannya sebagai bangunan monumental Islam terbesar yang begitu impresif di Afrika Utara. Masjid ini juga sekaligus menjadi masjid dengan reputasi universal sebagai sebuah mahakarya seni dan arsitektur Islam.

Dibawah pemerintahan Aghlabids bagian dari Bani Tamim di abad ke 9 masehi, sebuah pekerjaan besar restorasi, renovasi dan perluasan terhadap masjid ini dilakukan menghadirkan masjid yang kini dapat kita nikmati di Kairouan, Tunisia. Masjid Agung Uqba Bin Nafis dan berbagai tempat bersejarah lainnya di kota Kairouan ini memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi perkembangan dan reputasi kota tersebut.

Kubah Masjid Uqba Bin Nafi 

Kairouan Kota Santri

Setelah lebih dari 1400 tahun sejak pertama dibangun oleh Uqba Bin Nafis Masjid Uqba hingga kini masih menampakkan keanggunannya dan reputasinya. Kota Kairouan sendiri sampai kini terkenal sebagai kota santri di TunisiaMemasuki Kota Kairouan memang segera terkesan tentang sebuah kota santri yang bernuansa agamis.penduduk sekitar menyebutkan, ada sekitar 250 masjid yang tersebar di seluruh pelosok Kota Kairouan. Mereka juga mengungkapkan, dari seusai sholat magrib hingga waktu isa tiba, para murid dari Afrika, Tunisia, dan negara Arab lain menghafal Al Quran di Masjid Uqba bin Nafi. Kota Kairouan merupakan salah satu tujuan utama wisatawan dari mancanegara.***

----------------------------------------ooOOOoo------------------------------------------



1 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA