Kamis, 02 September 2010

Masjid Huaisheng - China, Masjid Rindu Rosulullah

Masjid Huaisheng Mengadopsi Arsitektur Masyarakat setempat dipadu
dengan Arsitektur Arab pada bangunan Menaranya. bagi kita orang
Indonesia, bila  sepintas lalu tak kan menyangka bila bangunan ini
merupakan sebuah masjid. karena lebih mirip dengan bangunan
 Kelenteng. nyatanya ini adalah masjid pertama di daratan China.

MASJID NYA PAMAN NABI MUHAMMAD S.A.W

 

Masjid Huaisheng terletak di kota Guangzhou Ibukota propinsi Guangdong, Republik Rakyat China (RRC). Guangzhou terletak di bagian Selatan China, kota besar di tepi utara sungai Mutiara.  Masjid Huaisheng menempati tanah seluas 2.966 meter persegi. Menurut catatan sejarah masjid ini didirikan oleh Sa’d ibn Abi Waqqas, paman dari Nabi Muhammad S.A.W. Nama Huaisheng mengandung arti Rindu kepada Rasulullah Muhammad S.A.W.

Menara Masjid Huaisheng
Masjid Huaisheng dikenal juga sebagai masjid mercusuar atau menara api, atau masjid Guangtasi karena menara masjid ini yang berbentuk Mercusuar. Menara putih yang tingginya mencapai 36,3 m, dan menjadikan bangunan ini bangunan tertinggi di daerah ini.  Struktur menara sangat berbeda dengan menara-menara atau pagoda yang ada di kawasan Tiongkok.  Berbentuk silinder sederhana dengan kubah di bagian atas, merupakan bangunan berciri khas Arab.

Konon jaman dahulu, tiap bulan Mei dan Juni, banyak kapal dagang asing lalu lalang di Sungai Mutiara. Sering kali umat Islam menyalakan lampu di puncak menara pada malam hari untuk memadu kapal-kapal yang berlayar, atau digunakan sebagai menara adzan untuk mengajak umat bershalat.  Menara tersebut akhirnya disamakan dengan mercusuar atau menara Cahaya atau Guangta si. Dari sanalah kemudian nama lain masjid itu muncul sebagai Masjid Guangta si.

Masjid ini memiliki begitu banyak nama seperti Masjid Agung Canton, Masjid Guangta Si, Masjid Hwai Sun Su, Masjid Huai-Sheng, Masjid Ying Tong, Masjid Huai-Shang, dan Masjid Huai-Shang Si.

SEJARAH

Gerbang bagian dalam pintu selatan
Pada manuskrip Cina kuno disebutkan bahwa masjid ini dibangun oleh Sa’d ibn Abi Waqqas yang juga paman dari Nabi Muhammad dan merupakan penyebar agama Islam pertama di Cina pada tahun 630-an.  Walaupun data ini sulit ditemukan pada manuskrip yang lain, bahkan belum diketahui bahwa Sa’d Ibn Abi Waqqas pernah benar-benar mengunjungi negeri Cina, namun penyebaran Islam di negeri tirai bambu ini memang dimulai pada abad ke 7, pada jaman dinasti Tang, atau bahkan lebih tua lagi, yaitu dinasti Song.

Masjid ini sudah 4 kali di renovasi sesuai dengan penjelasan prasasti yang terdapat di halaman masjid yaitu di jaman dinasti Yuan, Dinasti Ming, Dinasti Qing dan Terahir tahun 1935.  Secara keseluruhan masjid ini dibangun ulang pada tahun 1350M dimasa pemerintahan dinasti Yuan dibawah kaisar Zhizheng (1341M-1368M) dan di bangun ulang lagi pada tahun 1695M di masa kekuasaan Kaisar Kangzi dari dinasti Qing setelah hancur karena kebakaran.

LOKASI

Masjid Huaisheng terletak di jalan Guangta dan menyatu dengan lingkungannya yang indah dan asri.  Di depan masjid itu tergantung sebuah papan bertuliskan bahasa Arab yang berbunyi, “Masjid Pertama di Tiongkok.” 

ARSITEKTUR

Gerbang Utama Masjid Huaisheng, Benar benar seperti Klenteng
atau kuil. Tulisan dalam aksara arab di atas gerbang itu satu satunya
ciri bahwa bangunan ini adalah bangunan masjid.
Selain menara Guangta, bangunan-bangunan di dalam kompleks Masjid Huaisheng lebih menyerupai kuil ketimbang satu bangunan masjid yang umumnya kita kenal.  Di lihat dari luar, tampak sangat indah dengan batu bata merah dan genteng berwarna hijau.  Di atas pintu gerbang ada sebuah papan bertuliskan,”Masjid Huaisheng Guangta.”

Walaupun bagian luarnya tampak seperti bangunan bergaya Tiongkok yang eksotis, namun dekorasi di dalamnya sangatlah sederhana.  Hanya tampak tulisan-tulisan dalam bahasa Arab yang merupakan kutipan Al-Qur’an.  Juga terdapat ukiran prasasti waktu empat kali pemugaran bangunan tersebut, yakni pada jaman dinasti yuan, Ming, Qing dan terakhir tahun 1935.

Bangunan Utama Masjid Huaisheng
Masjid ini memang belum dijadikan tempat tujuan wisata, namun  banyak dikunjungi oleh umat Muslim dari berbagai belahan dunia untuk melakukan Shalat sekaligus bersilaturahmi dengan umat Muslim di tempat ini. Tentu saja ini karena masjid Huaisheng merupakan pusat kegiatan umat Islam di Kota Guangzhou.
Masjid ini sebagaimana masjid-masjid di China lainnya tidak hanya dibuka pada waktu shalat dan untuk mendengarkan ceramah saja. Bahkan masjid digunakan juga untuk prosesi akad nikah, mengurus jenazah, mendamaikan orang yang berseteru, menolong orang yang membutuhkan, merencanakan lomba olah raga antar umat Islam beragam kegiatan ini berjalan beriring.***

3 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA