Minggu, 19 Februari 2017

Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam Madrid, Spanyol

Bangunan masif berdinding marmer di pusat kota Madrid ini adalah sebuah masjid dan juga sekaligus sebagai pusat kebudayaan Islam. 

Spanyol yang kini beribukota di Madrid, salah satu Negeri yang pernah menjadi pusat kekuasaan Islam di Eropa semasa kekuasaan Khalifah Bani Umayah yang berkuasa di Andalusia selama 700 tahun sejak penaklukan Tariq Bin Ziyad di tahun 711M. Keruntuhan kekuasaan Islam di Andalusia menjadi titik balik masa keemasan tersebut ketika Raja Ferdinant dan Ratu Issabel memberi dua pilihan kepada ummat Islam Andalusia : tetap tinggal di Andalusia menjadi Kristen atau pergi meninggalkan negeri itu. Dua bangunan mahakarya kejayaan Islam Spanyol masih berdiri kokoh hingga kini Masjid Cordoba dan Istana Alhambra, meski sudah di alihfungsi oleh pemerintah Spanyol.

Kini seiring perjalanan waktu, ummat Islam di Spanyol pelan tapi pasti terus tumbuh, salah satunya disebabkan oleh terus bertambahnya muslim migran dari Negara Negara Islam kawasan Afrika Utara ke Negara tersebut. Saat ini Ada dua Masjid Besar di pusat Kota Madrid yang menjadi pusat Islam di kota yang menjadi markas klub bola Real Madrid tersebut, Yaitu masjid dan Pusat Kebudayaan Islam Madrid (yang akan kita ulas dalam artikel ini) dan Madrid Central Mosque atau Masjid Abu Bakar, Insya Allah kita bahas dalam artikel berikutnya.

Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam Madrid, dalam bahasa Spanyol disebut Centro Cultural Islámico de Madrid atau warga kota Madrid lebih popular menyebutnya dengan Mezquita M.30 (Masjid M-30). Disebut Mezquita M.30 karena lokasi masjid ini yang bersebelahan dengan jalur M-30 kota Madrid. Masjid M-30 merupakan salah satu masjid dan pusat kebudayaan Islam terbesar di Eropa saat ini.

Mezquita M-30 / Centro Cultural Islámico y Mezquita de Madrid
Calle Salvador de Madariaga, 7, 28027 Madrid, Spanyol




Sejarah Masjid M-30

Komplek masjid ini dirancang oleh tiga arsitek Polandia dan di danai oleh Pemerintah Saudi Arabia. Diresmikan pada tanggal 24 Rabiul Awal 1413H bertepatan dengan tanggal 21 September 1992M. Peresmian Masjid M-30 dihadiri oleh Raja Spanyol Juan Carlos I dan Pangeran Salman Bin Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia.

Pembangunan Masjid M-30 ini merupakan wujud dari komitmen pemerintah Kerajaan Saudi Arabia bagi syiar Islam terutama penyediaan sarana ibadah bagi kaum muslimin yang tinggal di negeri negeri non muslim serta komitmen pemerintah Kerajaan Spanyol bagi penyediaan fasilitas peribadatan bagi warganya termasuk warga muslim Spanyol yang kini menjadi minoritas di negeri tersebut.

Arsitektural Masjid M-30

Masjid M-30 dirancang dalam gaya modern dengan tidak meninggalkan ciri khas sebuah masjid universal dengan tetap dilengkapi dengan bangunan menara dan balkon. Tanpa bangunan menara dan tulisan besar di fasad depannya akan sulit mengenali bangunan ini sebagai masjid. Dengan bentuknya yang massif dan tak jauh berbeda dengan kebanyakan bangunan disekitarnya.

Interior Masjid Madrid

Hampir keseluruhan dinding bangunan ditutup dengan batu pualam. Interior masjid inipun dihias dengan batu pualam. Jendela jendela di Masjid M-30 di tutup dengan kaca patri warna warni, dengan sentuhan Islami. Satu sisi bangunan masjid yang menghadap ke halaman tengah dilengkapi dengan jendela kaca berukuran besar dengan sentuhan seni Islami. Mozaik islami juga dapat ditemui pada beranda masjid, tampilan luar jendela jendela masjid terutama pada bangunan mihrab sisi luar, serta pada bangunan menara.

Pilar pilar pualam yang ramping penyangga lengkungan lengkungan besar mendomonasi interior masjid ini, layaknya masjid Cordoba dan Istana Alhambra namun lebih sederhana tanpa ukiran seperti di dua bangunan legenda peninggalan dinasti Ummayah tersebut. Lampu lampu Kristal turut memperindah interior masjid ini. halaman tengah Masjid M-30 dirancang terbuka berlantai pualam warna terang dengan sedikit pola sederhana berwarna gelap. Halaman tengah yang dapat difungsikan untuk berbagai perhelatan termasuk sebagai area tambahan bagi jemaah.

Mihrab masjid M-30 dirancang berbentuk setengah lingkaran dengan lengkungan berukir di bagian atasnya. Pualam hijau muda dan merah hati mendominasi mihrab Masjid M-30. Ukiran geometris diaplikasikan di sisi kiri dan kanan mihrab. Kaligrafi alqur’an menghiasi sisi atas mihrab. Sementara mimbar di masjid ini cukup unik, dibuat dari kayu dengan bentuk podium setengah lingkaran.

Pelataran tengah di Masjid Madrid

Satu satunya kubah yang ada di Masjid M-30 ini berada di puncak menaranya. Di ujung tertinggi kubah menara ini dipasang lambang bulan sabit, lambang universal Islam sedunia. sedangkan bangunan utama masjid dan bangunan penunjangnya menggunakan atap genteng tanpa kubah. Masjid M-30 dilengkapi dengan gedung perkuliahan, bangunan tempat wudhu, gymnasium, kafe serta restoran halal (Arabian restaurant) bernama Zahara.

Teror bom Madrid pada 11 Maret 2004 sempat membuat warga muslim Spanyol dan pengurus Masjid M-30 was was. 11 warga muslim turut menjadi korban tewas dalam teror bom tersebut diantara 200 korban tewas lain nya. Meski polisi menduga teror tersebut dilakukan oleh separatis Basque ETA. Namun keterkaitan 3 muslim Maroko yang diduga turut terlibat dalam teror Madrid dan serangan di Cassablanca (Maroko) tak urung membuat warga muslim Spanyol khawatir atas keselamatan diri dan keluarganya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA