Sabtu, 21 Januari 2017

Masjid Dar-As-Salam Pertama di P.E.I Kanada

Tidak mirip dengan masjid pada umumnya, bangunan Masjid Dar-As-Salam di kota Charlestown provinsi Prince Edward Island, Canada, dibangun dengan gaya seperti bangunan setempat pada umumnya sehingga keberadaan Masjid pertama di Prince Edward Island ini tidak terlihat mencolok diantara gedung gedung lainnya.

Prince Edward Island (P.E.I) adalah salah satu provinsi di Kanada dengan luas dan jumlah penduduk terkecil. Provinsi juga merupakan satu satunya provinsi di Kanada yang seluruh wilayahnya merupakan jajaran pulau pulau terdiri dari pulau terbesarnya adalah Prince Edward Island atau Pulau Pangeran Edward serta 231 pulau pulau kecil disekitarnya. Keseluruhan wilayah daratan pulau pulau di provinsi ini bila disatukan luasnya sekitar 5,685.73 km2, sedikit lebih luas dari pulau Bali 5.561 km2 ataupun pulau Madura 5.290 km2.

Pulau Prince Edward terhubung langsung dengan daratan besar Kanada melalui sebuah jembatan laut sepanjang 13 kilometer bernama Jembatan Konfederasi (Confederation Bridge / Pont De La Confederation). Provinsi P.E.I beribukota di Charlottetown. Nama pulau ini dinisbatkan kepada Pangeran Edward, Duke of Kent and Strathearn (1767–1820) yang merupakan putra ke empat dari Raja George III dan Ratu Victoria.

Penjelajah Prancis Jacques Cartier merupakan orang Eropa pertama yang melihat pulau tersebut di tahun 1534 menyusul kemudian menjadi bagian dari Koloni Prancis, dan kemudian menjadi koloni Inggris sejak 1763. Pulau Pangeran Edward ini memiliki sejarah penting bagi Kanada Karena di pulau inilah sejarah awal pembentukan negara Kanada di tahun 1867, itu sebabnya Pulau ini juga seringkali disebut sebagai Pulau Konfederasi.

Di provinsi P.E.I Kanada ini terdapat sekelompok kecil kaum muslimin yang tinggal disana, Komunitas kecil muslim di P.E.I ini kebanyakan berasal dari Timur Tengah termasuk Mesir. Sejak tahun 1990 mereka telah membentuk organisasi resmi dengan nama Muslim Society of Prince Edward Island. Mereka juga telah memiliki satu bangunan Masjid lengkap dengan sarana pendukungnya dan masjid tersebut merupakan masjid pertama di provinsi P.E.I. Masjid tersebut bernama Masjid Dar-As-Salam.

Masjid Dar As-Salam
15 MacAleer Drive, Charlottetown, PE C1E 2A1, Canada



Masjid Dar As Salam P.E.I ini berada di 15 MacAleer Drive. Kota Charlottetown, Propinsi Prince Endward Island, Kanada. Lokasi masjid ini berada di ujung barat daya Bandara Charlottetown, dan hanya terpaut sekiat 200 meter dari Gereja Good News Baptist Church-Fundamental, atau sekitar 100-an meter dari gerbang Bandara Charlottetown.

Masjid Dar-As-Salam dibangun seperti kebanyakan  bangunan setempat, tidak seperti bangunan masjid yang kita kenal dengan kubah besar dan menara. Seperti kebanyakan bangunan setempat lainnya, Masjid Dar-As-Salam inipun dilengkapi dengan ruang basement yang menjadi ruang pendukung bagi aktivitas masjid ini, di lantai ini merupakan area ruang pengelola, tempat wudhu hing dapur untuk keperluan masjid.

Pembangunan masjid ini diselenggarakan oleh The Muslim Society of P.E.I yang merupakan Komunitas Muslim setempat dengan dana swadaya jemaah, proses pembangunannya dimulai sejak empat tahun 2008. Gagasan pembangunannya sudah dicetuskan sejak pertama kali pembentukan komunitas Muslim P.E.I di tahun 1990 dimulai dengan dengan penggalangan dana dari seluruh jemaah.

Masjid Dar-As-Salam pada saat dalam proses tahap ahir pembangunan

Pada saat rencana pembangunan masjid pertama kali digulirkan, panitia pembangunan hanya mengantongi dana kurang dari $100 ribu, rasanya tidak mungkin dapat dilakukan untuk mengumpulkan dana hingga setengah juta dolar hanya dalam waktu enam bulan. Namun berkat kerja keras dari panitia penggalangan dana yang diketua oleh Dr. Suleiman Sefau, sukses menangguk dana dari berbagai kalangan.

Metoda penggalangan dana dilakukan dengan mengirimkan ratusan surat, menelepon semua pihak yang dianggap dapat membantu termasuk kolega, sahabat dan saudar, malam penggalangan dana, bazaar makanan, permintaan dana dari individu ke individu lainnya sampai ahirnya berhasil mendapatkan dana yang dibutuhkan. setelah melalui masa pembangunan selama hampir 4 tahun Masjid Dar As Salam diresmikan hari Sabtu 14 Juli 2012 dihadiri oleh seluruh muslim di propinsi pulau tersebut.

Pada saat peresmian masjid seluruh anggota komunitas berkumpul disana dengan membawa anggota keluarga mereka. Upacara peresmian ditandai dengan pemotongan kue oleh presiden komunitas muslim P.E.I, Najam Chishti. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa pembangunan masjid tersebut tidak akan terwujud tanpa kerjasama dari seluruh komponen masyarakat P.E.I.

Interior Masjid Dar-As-Salam

Acara peresmian tersebut turut dihadiri Walikota Charlottetown, Clifford Lee yang hadir dalam acara open house di masjid tersebut. Beliau sempat berujar  bahwa masjid tersebut merupakan satu contoh pengakuan akan pentingnya para imigran di P.E.I dan bagaimana masjid tersebut menjadi contoh sempurna bagi sebuah tempat dimana semua orang dari komunitas masyarakat dapat datang dan berkumpul disana.

Jum’atan di Gereja

Sebelum masjid ini dibangun komunitas muslim disana meyelenggarakan ibadah sholat berjamaah dengan menumpang di aula gereja. Di hari minggu gereja dipakai oleh umat Kristen dan tiba di hari Jum’at digunakan oleh muslim disana untuk menunaikan ibadah sholat fardhu Jum’at.

Kini setelah masjid Dar As Salam resmi dibuka komunitas muslim disana dapat dengan leluasa menjalan aktivitas komunal mereka termasuk sholat berjamaah, aktivitas sosial dan budaya termasuk pendidikan bagi putra putri mereka, di masjid yang baru berdiri tersebut.

Area tempat wudhunya yang unik

Masjid Dar As Salam tidak saja menyelenggarakan kegiatan ibadah rutin, tapi juga berfungsi sebagai Islamic Center dengan menyelenggarakan program pendidikan Sunday School (Sekolah Minggu untuk anak anak –mirip dengan program Gereja), halaqoh, belajar membaca Al-Qur’an serta ta’lim bagi jemaah muslim dan muslimah. Masjid ini juga terbuka bagi non muslim dalam suasana yang  bersahabat guna menciptakan iklim yang baik bagi dialog lintas kepercayaan, perdamaian dan saling pengertian.

Komunitas kecil muslim di P.E.I yang sebagian besar adalah imigran telah menjadi bagian integral dari pulau tersebut, mereka secara aktif terlibat dalam semua aktivitas sosial kemasyarakatan termasuk dalam berbagai aktivitas penggalangan dana bagi pembangunan rumah sakit, Bank makanan, hingga penggalangan dana untuk palang merah Kanada.(dari bujanglanang)***

--------------------------------------

Baca Juga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA