Kamis, 18 Agustus 2016

Masjid Lawang Kidul (MLK) Palembang (Bagian 2)

Mimbar dan mihrab Masjid Lawang Kidul

Interior Masjid Lawang Kidul

Di hari biasa, masjid ini dapat di akses dari pintu sebelah utara atau bila dari arah gerbang ke sebelah kiri bangunan. Area tempat wudhu dan kamar mandi juga berada di sisi ini. Di sebelah utara ini juga sudah ditambah dengan bangunan tambahan menyatu dengan bangunan utama masjid. Sisi selatannya yang merupakan area bangunan tambahan ditutup di hari biasa, karena disana juga merupakan tempat kantor pengurus masjid dan madrasah. Secara keseluruhan bagian dalam masjid ini di dominasi warna putih di bagian atap, soko guru hingga lantai marmernya, sedangkan dindingnya seluruhnya ditutup dengan keramik dinding bewana hijau lumut.

Ada enam pintu berukuran besar di masing masing sisi masjid ini. masing masing pintu berukuran besar dengan dua daun pintu dari kayu di cat putih polos tanpa ornamen. Engsel besi di masing masing pintu itu benar benar tampak tua dan kuno dan pastinya agak sulit untuk menemukannya di pasaran saat ini.

Interior Masjid Lawang Kidul Palembang

Ada empat jendela besar di sisi mihrab. Masing masing jendela terdiri dari dua bagian atas dan bawah. Jendela bagian atas berupa jendela terbuka tanpa jaun jendela hanya ditutup teralis besi lurus, fungsinya sebagai ventilasi udara, namun kini di tutup permanen dengan kaca. Jendela bagian bawah juga di beri teralis namun dilengkapi dengan sepasang daun jendela yang juga polos tanpa ornamen.

Di dalam masjid ini terasa lega dengan atap limasnya yang begitu tinggi di topang oleh empat sokoguru utama setinggi 8 (delapan) meter menopang kayu alang (penyanggah) sepanjang 20 (dua puluh) meter. Disekeliling sokoguru utama ini di tambah dengan 12 (dua belas) pilar tambahan yang berukur lebih kecil masing masing setinggi lebih kurang 6 (enam) meter. Semua pilar tersebut dibuat dari kayu dan dibentuk bersegi delapan. Seluruh struktur atap masjid ini dibuat dari kayu Ulin termasuk 16 (enam belas) sokogurunya.

Cahaya matahari senja menerobos masuk lewat jendela MLK Palembang

Ruangan utama dari bangunan asli masjid ini berukuran 20 x 20 meter, ditambah dengan bangunan tambahan sehingga luas seluruhnya menjadi 40 x 41 meter. Seluruh dinding bagian dalamnya di lapis dengan keramik dinding bermotif natural bewarna hijau lumut. Berbeda dengan masjid masjid tradisional Indonesia di tanah Jawa yang rata rata memiliki sumber cahaya dari jendela jendela kecil yang diletakkan diantara susunan atap bertingkatnya. Di masjid ini bagian atap-nya tertutup seluruhnya. Sumber cahaya matahari hanya dari jendela masjid. Seluruh plafon masjid juga dibiarkan polos bercat putih tanpa banyak ornamen selain kayu kayu kaso-nya yang dihaluskan dan di profil seragam.

Ada satu lampu gantung berukuran besar di tengah masjid, dan beberapa lampu lampu gantung berukuran kecil di bagian lainnya. Hanya ada satu ornamen lukisan di kayu Alang Panjang (kayu penopang atap yang di sokong oleh 12 soko guru yang lebih kecil) berupa lukisan bermotif flora bewarna kuning tua, hijau, merah dan merah muda. Ornamen yang sama juga ditempatkan di pertemuan atap dan sisi teratas dinding bagian dalam. Lukisan floral ini sama persis dengan ormanen di Masjid Agung (Sultan) Palembang.

Interior Masjid Lawang Kidul Palembang yang sangat khas

Mimbar Masjid Lawang Kidul (MLK)

Bagian yang paling menarik perhatian di dalam masjid ini adalah mimbar dan mihrabnya. Sejatinya ruang mihrab ini merupakan tempat imam memimpin sholat, namun di masjidi ni sama seperti di Masjid Agung Palembang, posisi Imam tidak di dalam mihrab tapi sedikit di depan mihrab agak disamping mimbar, ditandai dengan sebuah pembatas berukir. Ruang mihrabnya digunakan untuk menempatkan beberapa perangkat pengeras suara dan peralatan lainnya. Ruang mihrabnya dilengkapi dengan dua pintu akses keluar masuk di sisi kiri dan kanannya, dan dihubungkan ke masjid dengan dua akses berbentuk gapura disisi kiri dan kanan mimbar.

Mimbar masjid ini dibangun dari susunan batu bata dan semen berupa susunan undakan anak tangga, khatib akan berdiri di anak tangga tertinggi saat menyampaikan khutbah. Sisi atas mimbar berbentuk kubah bagian puncaknya diberi oranmen seperti lampu aladin dari bahan metal bewarna emas. Sedangkan di sisi depan kubahnya ditempatkan dua ornamen berbentuk kuncup kembang. Sekelilingnya diberi profil dari semen, dengan sedikit strip bewarna emas. Ada dua bendera segitiga bewarna hijau bertuliskan kalimat tauhid “Laa Ila ha Illallah” dan beberapa kalimat lainnya dipasang di bagian atas mimbar.

Detail Mimbar Masjid Lawang Kidul Palembang

Di sisi depan tangga mimbar diberi gapura dari kayu berukir khas Palembang berbalut warna emas dengan dua tiang bulat sebagai penopangnya. Ukirannya di dominasi ukiran bermotif flora. Ukiran floral warna emas juga menghias bagian tempat duduk khatib. Ornamen di ujung dua tiang mihrab ini memang tak biasa, mirip sepasang buli buli dengan bagian ujungnya berbentuk batangan bewarna kuning yang sengaja dibengkokkan. Reiling tangga mimbar ini juga dihias dengan ukiran floral bewarna emas. Sedangkan bagian lain dari mimbar di tutup dengan keramik dinding bewarna hijau lumut sama seperti dinding bagian dalam masjid.

Bangunan tambahan di masjid ini menambah luas masjid di disi utara dan selatan serta bagian belakang masjid. Tangga menuju ke lantai dua masjid ini diberada di area tambahan dibelakang masjid. Pintu ke lantai dua ini di kunci di hari biasa. Terlihat jelas upaya untuk membuat bangunan tambahan ini semirip mungkin dengan bangunan aslinya, meski tidak sepenuhnya identik.

Detail Mimbar Masjid Lawang Kidul Palembang

Pengurus Masjid Lawang Kidul

Pengurus Masjid Lawang Kidul berbadan hukum dengan nama Yayasan Masjid Lawang Kidul. Dibentuk berdasarkan Akta Notaris Haji Gunata Ibrahim, SH. Nomor 066 tertanggal 13 Juli 2012. Struktur kepengurusan Yayasan Masjid Lawang Kidul Palembang Masa Khidmat 2012- 2017 adalah sebagai berikut :

Pembina :       

Kemas Komarudin, A. Halim, S.Pd (Ketua) 0821 8212 5853
Kiagus H.M. Kamil Abu Mansur 0811 7860 69
Masagus H. Memet Ahmad, SE.  0711 7061 250
Yahya Zagladi
Kiagus M, Janaluddin A. Syukur 0852 7344 7070

Area Tamabahan (baru) di Masjid Lawang Kidul Palembang. Dua pilar kayu pada foto kiri atas adalah tiang asli menara masjid ini. 

Pengurus:       

Mansur Husen, S.Pd (Ketua Umum) 0711 7929 306
Kiagus H.M. Thoyyib A. Roni (wakil ketua) 0711 7371 828
Hendrik Junior Ibrahim (sekretaris) 0813 6749 2589
Asep Kokasih Mahdi (Wakil Sekretaris) 0821 8418 2210
Kiagus Lukmanul Hakim (Bendahara) 0711 777 9849
Bunyamin Bahruddin (wakil Bendahara) 0813 7324 0014

Pengawas:     

M. Syukur H. Alwi (Ketua
Muhammad Yusuf Atma 0711 5313 863
Ardianto Abus
A. Sofiyan Sarmanik 0853 6670 3037
Kiagus Abdullah Amin 0812 7307 2174

Detil Interior Masjid Lawang Kidul Palembang

Khsusus untuk pelaksanaan sholat Jum’at, masjid Lawang Kidul sudah mengatur Jadwal Imam, Khatib serta Imam, Khatib cadangan selama satu tahun penuh. dalam jawal yang sudah disusun tersebut dimuat juga himbauan yang menghimbau kepada para imam dan khatib serta cadangannya untuk hadir lebih awal paling telat 15 menit sebelum waktu zuhur, kemudian di atur juga bahwa penyampaian khutbah jum’at antara 10-15 menit saja mengingat kepentingan Jemaah yang sangat beragam

Para imam dan khatib yang berhalangan hadir untuk memberitahukan kepada pengurus dan tidak perlu memberikan mandat kepada orang lain sebagai pengganti. ditambahkan pula bahwa bagi Imam dan Khatib yang bertugas pada Jum’at awal bulan diharapkan untuk mengisi acara “cawisan” (ceramah agama) pada pukul 11.30 WIB sampai dengan beduk dibunyikan sebagai tanda waktu sholat Zuhur/Jum’at telah tiba, selama ± 30 Menit. ****

-----------------------------

Bersambung ke bagian 3

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA