Senin, 25 Januari 2016

IMAAM Center, Masjid Indonesia di Amerika (Bagian Pertama)

TIDAK MIRIP MASJID. Bangunan masjid IMAAM Center ini sama sekali tidak mirip dengan bangunan masjid seperti yang biasa kita kenal. Karena memang sebelumnya adalah sebuah Gereja bergaya Amerika dengan empat pilar besar di depan nya mirip dengan bangunan gedung putih, Istana Presiden Amerika.

Bekas gereja yang menjadi masjid muslim Indonesia di Amerika

IMAAM Center adalah masjid komunitas muslim Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat. Masjid ini menjadi masjid kedua yang dimiliki dan dikelola oleh muslim Indonesia setelah Masjid Al-Hikmah di New York City. IMAAM Center berada di Georgia Avenue, Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, tak jauh dari Washington DC, Ibukota Amerika Serikat. IMAAM Center dibangun diatas tanah seluas 1,15 hektar ini beralamatkan di 9100 Georgia Ave, Silver Spring, Washington, DC. Lokasi masjid ini cukup strategis, karena berada di perbatasan Washington DC dengan Maryland.

Sebelum dibeli pada tanggal 12 Juni 2014, bangunan dua lantai berbatu bata merah ini adalah gereja First Baptist Church Montgomery Maryland yang sudah lima tahun tidak dipakai karena sebagian besar jemaahnya beralih menganut atheis dan kemudian dibeli oleh komunitas Muslim Indonesia untuk dijadikan sebagai masjid. Gereja tersebut dibangun tahun 1955 dengan izin resmi dari pemerintah hanya untuk digunakan sebagai tempat peribadatan. Itu sebabnya pengurus gereja kesulitan untuk menjual bangunan tersebut untuk keperluan lain, namun justru hal tersebut yang menjadi nilai tambah bagi muslim Indonesia disana karena dengan membeli gedung gereja tersebut tidak perlu lagi mengurus izin untuk membangun tempat ibadah.

Imaam Center
Address: 9100 Georgia Avenue, Silver Spring, MD 20910 



Tentang IMAAM

IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) atau Komunitas Muslim Indonesia di Amerika Serikat. Awalnya dibentuk oleh beberapa belas muslim Indonesia yang tinggal di kawasan Washington DC dan sekitarnya yang memiliki perhatian terhadap pentingnya keseimbangan hubungan horizontal dan vertikal bagi generasi mendatang, maka pada tanggal 21 Desember 1993 dibentuklah IMAAM dan didaftarkan sebagai organisasi nirlaba keagamaan di negara bagian Maryland.  Organisasi ini aktif menggelar kegiatan keagamaan, termasuk berupaya mendirikan masjid di Washington DC.

Kepengurusan IMAAM dipilih secara periodik setiap tiga tahun dalam sidang umum tahunan. Ada sembilan pengurus utama IMAAM yang terdiri dari;
  1. Bpk. Firdaus Kadir, Chairman of the Board, 2015-2018.
  2. Bpk. Amang Sukasih, President, 2015-2018
  3. Bpk. Bambang Achiruddin, Vice President, 2013-2016
  4. Bpk. Varga Syahroni, Secretary, 2013-2016
  5. Ibu. Waty Yirka, Treasurer, 2015-2018
  6. Bpk. Syafrin Murdas, Regular Trustee, 2014-2017
  7. Bpk. Arif Mustofa, Regular Trustee, 2013-2016
  8. Ibu. Nurul Fathiyah, Regular Trustee, 2014-2017
  9. Bpk. Andri Antoni, Regular Trustee, 2014-2017

GEREJA TAK TERPAKAI. Begini bentuk aslinya bangunan masjid IMAAM Center saat muncul di situs iklan penjualan properti, sebelum kemudian dibeli dan di alih fungsi menjadi masjid oleh IMAAM Center.

Perjalanan Panjang Masjid Imam Center

Impian memiliki masjid sendiri di Amerika sebagai tempat berkumpul bersama bagi muslim Indonesia bukanlah perkara mudah. Selain terkendala dengan masalah dana yang tidak sedikit untuk membeli properti disana, namun juga masalah perizinan yang memang tidak mudah diperoleh. Upaya IMAAM untuk mendirikan masjid nyaris terwujud pada 1995. Kala itu, organisasi yang kini beranggotakan sekitar 2000 orang ini bisa membeli dua unit rumah di kawasan Veirs Mill Rd, Rockville, Maryland.

Rumah itulah yang hendak dijadikan masjid, namun rencana itu mendapat protes dari masyarakat setempat. Apa boleh buat, keinginan mendirikan masjid bernuansa Indonesia di Amerika terpaksa ditunda. Jika kedua rumah itu bisa difungsikan sebagai masjid kala itu, maka warga Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika lebih menyatu dan kompak, sehingga memudahan untuk melaksanakan kegiatan sosial lainnya. Namun impian itu belum berhasil karena hambatan dari warga setempat. Pemerintah Maryland juga tidak memberi izin kalau masyarakat sekitar masih menolak.

Akibat penolakan itu, dua gedung yang dibeli di kawasan Rockville hanya bisa dijadikan sebagai IMAAM Center. Tidak ada aktivitas ibadah di sana. Sementara untuk salat atau kegiatan ibadah lainnya, warga Muslim Indonesia harus menyebar di sejumlah masjid yang ada di Washington dan sekitarnya. Masalah perizinan ini bahkan pernah dikemukakan oleh Imam Masjid Istiqlal Jakarta, Ali Musthafa Ya'qub langsung kepada Presiden Barack Obama saat kunjungannya ke Masjid Istiqlal pada 10 Nopember 2010.

Bersambung ke Bagian Kedua

----------ZZZ----------

Baca Juga Artikel Masjid Masjid Indonesia di Luar Negeri Lainnya

  

1 komentar:

  1. Alhamdulillah. Akhirnya ada Mesjid yang dikelola oleh orang Indonesia. Semoga semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Islam disana dan tetap menjaga hubungan baik antar sesama ummat Islam dan Orang Indonesia yang ada di Amerika. Barakallah.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA