Sabtu, 22 Juni 2013

Masjid Imam Ali Bin Abi Thalib, Lakemba - Australia

Masjid Imam Ali Bin Abi Thalib di Lakemba, Syney - Australia. Salah satu masjid besar di Australia dibawah pengelolaan muslim keturunan Lebanon. Masjid dengan bentuk memanjang berkubah tunggal dan satu menara, cukup menyita perhatian diantara bangunan bangunan lain disekitarnya.

Masjid Lakemba merupakan salah satu masjid terbesar di Australia. Nama resmi masjid ini sebenarnya adalah Masjid Imam Ali Bin Abi Taleb namun karena lokasinya yang berada di kawasan Lakemba, New South Wales, maka lebih dikenal dengan nama Masjid Lakemba dibandingkan dengan nama aslinya.

Masjid Lakemba dibangun dan dikelola oleh Muslim Australia keturunan Lebanon atau dikenal dengan istilah Lebanese Australians. Selesai dibangun tahun 1977 yang lalu. Jemaah nya pun sebagian besar juga merupakan muslim Lebanon atau muslim keturunan Lebanon yang tinggal di Australia dibawah organisasi Lebanese Moslems Association.

Lokasi dan Alamat Masjid Lakemba
(65-67  Wangee Road, LAKEMBA, NSW 2195 Australia)

 

Pengurus Masjid

Pengurus masjid Lakemba ini seringkali menjadi tajuk berita karena komentar komentar mereka yang dianggap controversial. Tokoh tokoh ternama Australia di masjid ini termasuk diantaranya adalah Mantan Mufti Australia & New Zealanda Taj El-Din Hilaly. Jabatan imam masjid Lakemba dipegang oleh Sheikh Yahya Safi, yang merupakan perwakilan Australia di lembaga Darul Fatwa Lebanon.

Sheikh Yahya dilahirkan di kota Tripoli, Lebanon (jangan sampai tertukar dengan Tripoli-Libya)  di tahun 1970. Beliau mendapatkan gelar sarjana hokum syariah tahun 1992, memulai karir sebagai imam di kota kelahirannya sebelum kemudian tiba di Australia dan menjadi imam di Masjid Lakemba tahun 1996.

Masjid Lakemba dibangun dalam rancangan kontemporer, mengingat lokasinya berdiri di dalam lingkungan perumahan, bangunan masjidnya mengikuti tata letak bangunan sekitarnya, bukan mengikuti arah kiblat. Konsekwensinya adalah garis shaf di masjid ini miring terhadap denah bangunan.

Beliau juga mendapatkan gelar master dalam bidang penterjemahan Al-Qur’an di tahun 2002 dan saat ini sedang melanjutkan studinya untuk meraih gelar Phd dalam bidang Studi Islam. Dalam menjalankan tugas kesehariannya beliau dibantu oleh Sheikh Bassam Alameddine. Tokoh lainnya yang juga merupakan tokoh masjid Lakemba adalah Sheikh Shady Alsuleiman yang merupakan wakil dari pemuda Islam. Beliau lahir di Sydney. Dan Faisal Kassir yang menjabat sebagai kepala departemen pendidikan di masjid Lakemba.

Kerusuhan Cronulla

Masjid Lakemba, sempat menjadi pusat konsentrasi massa pemuda muslim pada kerusuhan rasial Cronulla (Cronulla race-riots) di bulan Desember 2005 lalu. Kerusuhan rasial yang sempat menghebohkan sejarah Australia ini memicu kerumunan massa muslim dalam jumlah besar di Masjid Lakemba dalam upaya mengantisipasi issue serangan terhadap masjid tersebut.

Di hari raya pemandangan seperti ini menjadi lumrah di Masjid Lakemba dan masjid masjid lainnya di Australia. Besarnya komunitas muslim disana kian hari kian meningkat, meski sensus penduduk di Australia mengabaikan pertanyaan tentang agama yang di anut penduduknya. sehingga sulit untuk mendapatkan angka pasti jumlah muslim disana.

Kerumunan massa kemudian membubarkan diri setelah ditenangkan oleh para tokoh muslim setempat ditambah dengan kehadiran aparat keamaan di lokasi tersebut. Para tokoh dan ulama setempat juga berhasil menenangkan massa untuk tidak “menyerbu” ke pantai Maroubra untuk menghadapi kelompok yang menamakan dirinya sebagai "Bra Boys".

Arsitektural Masjid

Masjid Lakemba dibangun dua lantai. Lantai pertama meruapakan ruang sholat utama diperuntukkan bagi jemaah laki laki sedangkan lantai dua diperuntukkan khusus bagi jemaah wanita. Bangunan masjid juga dilengkapi dengan area parkir di lantai sub basement yang dapat di akses dari lantai dasar.

Suasana di dalam Masjid Lakemba.

Masjid tersebut selain dilengkapi dengan fasilitas Al-Quran juga dilengkapi dengan ceramah-ceramah berbahasa arab dan kajian keislaman. Lebih dari 1000 orang mengikuti salat jamaah untuk setiap harinya, dan jumlah tersebut melonjak menjadi 5000 orang dalam pelaksanaan salat Jumat. Namun tak pelak lagi pada suasana sholat sunat di dua hari raya, jemaah masjid terpaksa memadati jalan raya di depan masjid karena daya tampung yang tidak mencukupi. Sudah sangat mirip dengan di Indonesia ya.

Tentang Lakemba

Lakemba merupakan salah satu wilayah di dalam kota Sydney, bila di Indonesia mungkin sama dengan Kecamatan. Di kota ini diperkirakan 80% penduduknya beragama Islam dari berbagai etnis dan bangsa termasuk Indonesia, Lebanon dan Turki. Dengan penduduk kota yang mayoritas muslim menjadikan wilayah ini sebagai surga bagi muslim mancanegara yang datang ke Australia.

Tak terlalu sulit menemukan wajah wajah Indonesia diantara jemaah masjid Lakemba yang sedang memadati jalan raya di depan masjid ini saat melaksanakan sholat hari raya.

Muslim disana menjalani kehidupan mereka dengan berbagai profesi termasuk di dalamnya membuka rumah makan halal, menyediakan produk halal dan lain sebagainya. Tidak ada data pasti tentang jumlah muslim di Lakemba ataupun di seluruh Australia karena memang agama tidak masuk dalam pertanyaan sensus penduduk di Negara tersebut.

Kaum muslim secara alamiah membentuk komunitas-komunitas keislaman berdasarkan asal negara mereka. Di kawasan kecil dari kota Sydney ini terdapat enam buah masjid dan mushola yang dikelola oleh berbagai komunitas muslim, salah satunya adalah masjid Al Hijrah yang dikelola muslim dari Indonesia.

Open Day Lakemba Mosque

Meriahnya suasana open day alias open house di Masjid Lakemba. Muslim dan Non Muslim setempat begitu antusias untuk datang ke masjid ini.

Demi menghilangkan kesalahpahaman dan mempromosikan citra Islam yang lebih baik, Masjid Lakemba membuka diri bagi semua kalangan untuk berkunjung ke masjid. Masjid Lakemba sendiri memberikan kesempatan kepada khalayak umum (non muslim) untuk berkunjung pada jam 10.00 hingga jam 17.00 sore. Pengunjung non muslim yang datang akan menikmati tur di masjid ditemani oleh pengurus masjid sebagai pemandu sekaligus siap menjawab pertanyaan para pengunjung tentang Islam.

Masjid yang akan dibuka seharian ini juga akan menampilkan diskusi tentang ajaran Islam dan minoritas Muslim. Selain mengadakan tur bebas untuk non muslim, para pengelola masjid juga mengadakan kajian-kajian umum yang menghadirkan pakar-pakar keislaman sebagai usaha mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang Islam.

Tuduhan Terorisme

INTERIOR MASJID LAKEMBA. Seperti disebutkan di awal tadi, karena bentuk bangunannya tidak mengarah ke Kiblat, maka jadilah garis shaf di dalam masjid ini miring hampir 45 derajad. Mihrab dan mimbarnya diletakkan di pas pojok ruangan. 

Masjid Lakemba sempat mendapatkan sorotan tajam dari Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA) yang menyatakan bahwa pimpinan Al-Qaida Anwar Al-Awlaki melakukan kuliah jarak jauh dari Yaman dalam sebuah pengajian malam hari dimasjid ini yang pada malam tersebut dipimpin oleh Sheikh Shady Alsuleiman, hal tersebut diyakini sebagai salah satu upaya perekrutan anggota Al-Qaida di Australia. Anwar al-Awlaki disebut sebagai salah satu tokoh teroris yang merencanakan serangan terhadap Amerika.

Sejak saat itu pengelola masjid yakni Asosiasi Muslim Lebanon melarang semua kegiatan pengajian malam hari. Termasuk juga semua materi ceramah harus mendapatkan review dan persetujuan dari Asosiasi untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan. Issu menjadi lebih berkembang jauh manakala diketahui bahwa Asosiasi Muslim Lebanon ini memiliki cadangan dana yang cukup besar dari hasil donasi para jemaah selama beberapa tahun. Asosiasi ini memiliki asset sebesar $19 juta dolat di tahun 2008 dan lebih besar $576 ribu dolar dibandingkan tahun sebelumnya. Bandingkan dengan masjid di kampung kita.***

Kompilasi foto Masjid Lakemba dari berbagai sumber

Baca Juga



2 komentar:

  1. Beberapa tahun kedepan, saya akan shalat berjamaah di Mesjid Lakemba dan mendapat teman dari Masjid ini. Semoga saya diberi kelancaran untuk pergi ke Australia. Amin.. See You at Mosque!! :D

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA