Minggu, 06 Februari 2011

Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura

Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura

Masjid Tertua di Singapura, dibangun pengusaha Palembang

Masjid Omar kampong malaka ini tidaklah terlihat sebagai masjid yang luar biasa di kawasan Keng Cbeow Street, namun inilah masjid yang pertama kali dibangun dan menjadi masjid tertua di Singapura. Terletak di tengah tengah kawasan Singapore River Planning Area, Singapore's central business district dan tentu saja merupakan kawasan jantung kota bisnis Singapura. Berada tak jauh dari Kuil Tan Si Chong Su. Dan sejarah menyebutkan bahwa masjid pertama di Singapura ini dibangun oleh seorang saudagar kaya keturunan Arab asal Palembang (Sumatera Selatan).

Memang sudah sejak dulu Singapura menjadi tempat yang begitu menarik bagi masyarakat Indonesia untuk berniaga disana, seperti disinggung dalam artikel Masjid Sultan Singapura di posting sebelumnya, bahwa para saudagar awal yang berniaga di Singapura adalah para pedagang dari Jawa, Bugis dan suku suku lain Indonesia. Mereka pulalah yang kemudian menorehkan sejarah bagi perkembangan Islam di Singapura.

Nama nama seperti Kampung Bugis dan Kampung Jawa yang dulu hanyalah sebuah perkampungan kecil masyarakat indonesia disana, kini sudah berubah menjadi kawasan bisnis modern, meski masih menggunakan nama kampung yang sama, dengan sedikit heritage yang tetap dijaga demi nilai sejarah.

Interior Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura.

Dan kini setelah hampir dua abad berlalu, singapura masih menjadi salah satu primadona bagi masyarakat Indonesia. Tak mengherankan bila kemudian begitu banyak masyarakat Indonesia yang tinggal ataupun sekedar berkunjung, dan tak juga tidak aneh bila bahasa Indonesia dialek Jakarta yang kental dengan kata “Elu Gue” menjadi salah satu kata yang lumrah terdengar bila sedang berkunjung ke negeri Singa itu.

Alamat dan Lokasi Masjid Omar Kampung Malaka
  
10 Keng Cheow Street
Kampong Malaka
Singapore (059607)

Masjid Omar Kampong Melaka terletak di Clarke Quay Singapore. Clarke Quay merupakan hotspot bagi kehidupan malam hari di Singapura, lengkap dengan klab malam, pub and pusat kuliner yang terdiri dari lebih dari 200 rumah makan sepanjang sungai Singapura. Jadi, tak ada alasan untuk ketinggalan sholat lima waktu karena ketiadaan masjid bila sedang berada di sekitaran lokasi tersebut.

 

Sejarah Masjid Omar Kampung Malaka

Masjid Omar Kampung Malaka ini didirikan tahun 1820, setahun setelah Stamford Rafless mendarat di Singapura dan 4 tahun sebelum masjid Sultan Singapura dibangun. Masjid ini juga sudah pernah mengalami perbaikan di tahun 1855 dan kemudian tahun 1981 - 1982. pengelolaan masjid tua ini kini ditangani oleh Majelis Ugama Islam SIngapura (MUIS).

Mengambil lokasi di sisi selatan sungai singapura, Masjid Omar Kampung Melaka tepat berada di dalam lingkup Kampung Malaka, daerah yang di khususkan bagi orang melayu oleh Stanford Raffless dalam rencanan tata kota yang dibuatnya tahun 1822. dan hasilnya adalah orang orang Arab, Keturunan Jawa, masyarakat Indonesia lain nya dan orang orang melayu Malaysia pun menetap disana.

Kini kawasan pemukiman muslim tersebut sudah tersapu oleh perkembangan kota Singapura beberapa dekade terahir. Haya menyisakan sedikit jejak masa lalu yang masih bisa dinikmati untuk sekedar bernostalgia ke masa lalu kota Singapura.

Interior Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura

Masjid Omar Kampong Melaka dibangun oleh
Syed Omar Bin Ali Aljunied seorang saudagar kaya keturuanan Arab yang berasal dari Palembang. Nama beliau yang kemudian di abadikan menjadi nama masjid tertua tersebut. Putra beliau yang bernama Syed Abdullah bin Omar Aljunied yang kemudian membangun lagi masjid tersebut di tahun 1855.

Keluarga Aljunied merupakan salah satu keluarga keturuanan arab yang kaya raya di Singapura ketika itu, termasuk juga keluarga Alkaffs dan Alsagoffs. Mereka termasuk keluarga yang cukup dermawan yang dengan rendah hati turut membangun sekolah, rumah sakit dan masjid termasuk mesponsoru berbagai acara keagamaan. Nama keluarga Aljunied ini selain diabadikan sebagai nama masjid juga di abadikan sebagai nama jalan Aljunied Road di daerah yang juga bernaa Aljunied serta Syed Alwi Road di Serangon.

Interior Masjid Omar Kampung Malaka – Singapura

Pada awalnya masjid Omar dibangun dengan struktur kayu. Kemudian
Syed Abdullah bin Omar Aljunied yang membangun ulang masjid tersebut menggunakan bahan bata di tahun 1855 ketika jalan baru ke kampung Malaka dibangun. Pembangunan tersebut juga untuk menampung jemaah yang sudah semakin meningkat. Dan meski sudah dibangun menggunakan bata, seperti halnya masjid masjid tradisional Indonesia, masjid ini sejak dibangun tidak dilengkapi dengan menara. Barulah pada tahun 1985 dilengkapi dengan menara.

Kini masjid Omar menjadi salah satu masjid yang berada di pusat bisnis terpenting di Singapura. Dengan kapasitas mencapai 1000 jemaah masjid senantiasa terbuka untuk menerima jemaah yang kebanyakan adalah muslim yang bekerja di sekitar area tersebut untuk sholat lima waktu dan sholat jum’at.***

--------------------------ooOOO----------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA