Sabtu, 11 Desember 2010

Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri - Depok

Nama resmi masjid mewah ini adalah Masjid Dian Al-Mahri, namun karena kubahnya yang berlapis emas itu menjadikannya lebih dikenal sebagai masjid Kubah Emas.

Masjid Dian Al Mahri adalah masjid yang dibangun dalam komplek Islamic center Dian Al-Mahri di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo, Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah shalat bagi umat Islam sehari-hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang berlapis emas. Selain itu karena luasnya area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat.


Masjid ini boleh jadi menjadi salah satu objek yang begitu banyak d rekam oleh kamera foto. Kubah masjid Masjid Dian Al-Mahri dilapisi emas murni 24 karat. Itu sebabnya masyarakat lebih familiar menyebutnya sebagai Masjid Kubah Emas. Di seluruh dunia ini, tak banyak masjid yang seperti ini. Hanya ada 8 buah, dan Masjid Dian Al-Mahri terbilang yang paling baru di antara 8 Masjid Kubah Emas.Masjid megah nan indah ini kini menjadi Ikon baru kota Depok.

Lokasi Masjid Dian Al-Mahri


Masjid ini, persisnya terletak di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, di tepi jalan antara Cinere menuju Sawangan. Jalan ini sebetulnya bukan jalan utama. Aksesnya hanya cukup untuk dua mobil yang berpapasan, tidak dipersiapkan untuk arus lalu lintas yang padat. Tak heran, sejak masjid dibuka tahun 2006, serentak jalanan Cinere-sawangan kerap macet.

Masjid Dian Al-Mahri
Jl. Maruyung Raya, Maruyung, Limo
Kota Depok 16515,  Jawa Barat.
Indonesia

 


 

Sejarah  Masjid Dian Al-Mahri


Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten yang lama tinggal di Saudi Arabia. Beliau telah membeli tanah untuk masjid ini sejak tahun 1996 seluas 50 hektar. Pada waktu itu harga tanah Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu per meter perseginya. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu.

Arsitektur Masjid Dian Al-Mahri

Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini seluas 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Secara keseluruhan mampu menampung jemaah untuk pelaksanaan sholat sebanyak 15.000 jamaah, dan 20.000 jamaah untuk pelaksanaan majlis taklim. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

Masjid ini di-arsiteki oleh Uke Setiawan. Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan dari Italia seberat 8 ton. Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.

Interior ruang utama Masjid Dian Al-Mahri, sangat mewah dengan mayoritas balutan warna emas dan kuning gading di seantero ruangannya.

Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, menara, halaman dalam (plaza), dan penggunaan detil hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.

Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.

Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Porselen dan beberapa ornamennya khusus diimpor dari Italia. Langit-langit kubah juga dilapisi lukisan yang bisa menyesuaikan dengan kondisi fisik pada waktu sholat. Biru langit jika siang dan gelap berbintang jika malam hari.

Masjid Dian Al-Mahri terbagi menjadi dua bagian yakni bangunan utama masjid dan area plaza yang dikelilingi oleh koridor. Lima kibah dan enam menara merupakan fitur exterior utama masjid ini yang terlihat dari kejauhan. 

Masjid megah ini dilengkapi dengan taman luas yang tertata rapi. Lengkap dengan koleksi berbagai tanaman bungan. Diekitar komplek masjid yang menjadi bagian dari Islamic Center ini, ditanami begitu banyak tanaman buah terutama pohon mangga dari berbagai jenis. Dengan rumput dan tanaman taman yang tertata dan terawat rapi.

Aktivitas Masjid Dian Al-Mahri

Masjid ini memiliki segudang aktivitas, termasuk majeis ta’lim. Dan khusus selama Ramdhan masjid Dian Almahri menyelenggarakan serangkaian kegiatan menyambut dan selama Ramadhan. Acara buka puasa bersama diselenggarakan setiap hari di masjid ini. Selama menunggu datangnya waktu berbuka puasa, diisi dengan tausiah dari ustadzh ustadzh kondang, setelah pembacaan kitab suci Alqur’an, Tahlil dan Tahmid.

Buka puasa diselenggarakan di gedung serbaguna dalam komplek masjid ini. Sholat tarawih di masjid ini pun di imami oleh para ustadzh yang sudah dikenal masyarakat. Ditambah lagi dengan acara Istighotsah, zikir bersama, tadarus, dan i’tikaf.

Dengan kemegahan dan kemewahan masjid ini ditambah dengan segudang aktivitasnya. Menjadikan masjid ini magnet baru sebagai tujuan wisata religi bagi kaum muslimin dari berbagai pelosok tanah air.

Masjid Dian Al-Mahri

Tata tertib

Berikut tata tertib yang harus dipatuhi saat berkunjung ke masjid ini :
  • Sepatu dan sandal diletakkan di tempat yang telah ditentukan, tidak diperkenankan membawa sepatu dan sandal ke dalam majid.
  • Dilarang membawa makanan dan minuman ke areal masjid. Jamaah yang akan makan dan minum dipersilahkan mengambil tempat di Gedung Serba Guna Dian Al- Mahri (semacam aula).
  • Anak dibawah usia 7 tahun yang tidak melakukan kegiatan ibadah, tidak diperkenankan memasuki masjid dan disediakan tempat di gedung serba guna.
  • Dilarang membuang sampah sembarangan.
  • Setiap muslim, memasuki masjid harus dalam keadaan aurat tertutup.
  • Toilet kaum ibu tersedia disamping gedung serba guna.
  • Tidak diperkenankan mengambil foto di dalam masjid. Kilatan lampu kamera akan mengganggu kekhusukan jamaah yang sedang beribadah.
  • Dilarang menginjak rumput disekitar areal masjid.  
  • Jam buka masjid setiap harinya : a. 04.00 – 06.00 WIB   b. 10.00 – 20.00 WIB.
  • Setiap hari kamis, terhitung mulai 29 November 2007, kawasan Komplek Islamic Centre Dian Al-Mahri tertutup untuk umum. Hal ini dikarenakan : dilaksanakan pekerjaan sipil dan infrastuktur di kawasan masjid dan sekitarnya serta pembersihan secara menyeluruh kawasan masjid untuk persiapan hari juma’at.***

1 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA