Sabtu, 01 Juni 2019

Masjid Nord Kamal Norilsk – Russia ; Masjid Paling Utara di Bumi

Masjid Nord Kamal di kota Norilsk tercatat sebagai salah satu masjid yang berada di dalam lingkar kutub utara bumi. Tempat dimana matahari tak bersinar penuh sepanjang tahu, kota dengan iklim paling ekstrim di Bumi, saat suhunya turun mencapai 60 derajat selsius dibawah nol dan badai salju nyaris terjadi saban hari sepanjang tahun.

Kota Norilsk adalah kota di Russia. Letaknya di bagian utara dan merupakan kota terbesar kedua di Russia di wilayah Siberia Utara, di lingkar Arktik kutub utara, setelah kota Murmansk. Kota paling dingin di bumi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 134.832 jiwa. Norislsk tidak saja menyandang predikat sebagai kota dengan iklim paling extrim di dunia, tapi juga merupakan kota yang masuk ke dalam 10 kota paling tercemar di Bumi. Karenanya semenjak tahun 2001, kota ini menjadi kota tertutup yang tidak boleh dikunjungi oleh orang asing, kecuali dengan izin khusus.

Secara geografis, kota Norilsk berada di semenanjung Taimyr di wilayah Krasnoyarsk Territory di Russia. Satu satunya cara untuk mencapai kota ini adalah dengan pesawat terbang. Trsnsportasi alternative hanya tersedia selama musim panas yang singkat, dengan melalui angkutan sungai menggunakan ferry mengarungi sungai Yenisei menuju pelabuhan sungai Dudinka dilanjutkan dengan bus, ke kota Norilsk.

Kota Norilsk dibangun tahun 1930 di daerah yang begitu kaya dengan kandungan tambang logam. Pabrik pabrik pengolahan logam itu setiap hari melepaskan asap tebal bercampur asam ke udara. Suhu di kota ini benar benar extrim mencapai minus 58 derajat dan senantiasa bersalju selama 250 hinga 270 hari sepanjang tahun. Badai salju adalah hal biasa di kota ini, 110-130 hari dalam setahun terjadi badai salju disana, menjadikannya sebagai kota yang senantiasa dingin membeku di dunia.

Sepertiga penduduk kota ini beragama Islam dan mereka harus menjalankan ibadah puasa Romadhon setidaknya 20jam sehari.

Tidak hanya iklimnya yang tak ramah, sejarah kota ini juga cukup menyeramkan, pada awalnya kota ini dibuka dan dibangun pada masa kekuasaan Uni Soviet di Russia, dengan menggunakan para pekerja paksa, untuk menambang Nickel. Norilsk memang diketahui merupakan wilayah dengan cadangan nickel-copper-palladium terbesar di dunia. Sistem kerja paksa yang dikenal dengan sistem gulag terjadi sejak masa Vladimir Lenin hingga masa Joseph Stalin di tahun 1930-1950-an.

Muslim di kota Norilsk

Ada sekitar 30.000 muslim yang tinggal di kota Norilsk, sumber lainnya menyebut angka yang lebih besar, mencapai 50.000 ribu jiwa. Mereka menjadi muslim di dunia yang harus menjalankan ibadah puasa Ramadhan teramat panjang setiap harinya, mengingat matahari bersinar penuh di kota ini tidak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Seoran penulis yang juga penduduk kota Norilsk menyebutkan bahwa, muslim di Norilsk merupakan diapora dari berbagai Negara. Hampir sepertiga penduduk kota ini merupakan muslim yang berasal dari Azerbaijanis, Tatar, Chechens dan Dagestan, termasuk juga yang berasal dari Negara Negara asia tengah seperti Kyrgyzstan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Tajikistan.

Dari sekian banyak muslim disana juga terdapat muslim asli pribumi setempat, bahkan salah satu dari mereka yang berasal dari suku Nganasan (suku asli Samoyedic di semenanjung Taymyr, Siberia Utara) adalah salah satu pengurus masjid Nord Kamal.

Nurd Kamal, Mechet' / Нурд Камал, Мечеть
ул. 50 лет Октября, 2а, Norilsk, Krasnoyarskiy kray
Rusia, 663305. +7 391 942-11-49
Koordinat : 69°20'27"N   88°12'2"E



Masjid Nord Kamal

Masjid Nord Kamal adalah masjid terbesar di kota Norilsk, Russia. Masjid ini selesai dibangun dan dibuka secara resmi untuk peribadatan pada tanggal 19 September 1998. Sebuah masjid yang cukup indah. Masjid ini tercatat dalam buku rekor dunia (Guinness Book of Records ) sebagai ‘masjid yang berada ditempat paling utara di dunia’. Dibangun oleh seorang pengusaha muslim ‘Mukhtad Bekmeyev” yang merupakan penduduk asli Norilsk dari suku Tatar.

Nord Kamal atau Nurd Kamal yang menjadi nama masjid ini merupakan gabungan dari nama kedua orang tuanya, nama ayahnya Nuritdin dan Ibunya Gaynikamal, yang kemudian digabungkan menjadi Nord Kamal. Rancangan masjid ini ditangani arsitek Josef Muire atas dana dari seorang philanthropist Inggris, Stephen Trantham.

Gaya bangunannya dipengaruhi oleh arsitektur Turki dengan sebuah bangunan menara dan sebuah kubah besar di atap utama masjid. Uniknya kubah masjid ini dibangun dalam bentuk yang menyerupai sebuah lonceng dengan warna ke-emasan.  ‘Mukhtad Bekmeyev” yang membangun masjid ini, sudah tidak tinggal di Norilsk, beliau sudah pindah ke kota Sochi, di tepian Laut Hitam yang berjarak sekitar 4,000 km.

Matahari bersinar penuh di kota ini tak lebih dari 90 menit setiap harinya.

Meski dibangun dengan bentuk sebagaimana masjid pada umumnya, arsitek masjid ini mau tidak mau melakukan beberapa pengecualian dalam rancangannya yang harus disesuaikan dengan kondisi di Kutub Utara tempat masjid ini berada. Seperti contoh pada bangunan menaranya yang biasanya dibangun dalam bentuk bundar, dengan sengaja dibangun dengan denah segi empat dikarenakan dalam denah yang demikian bata yang menjadi bahan bangunannya tidak mudah beku dan lebih tahan terhadap terpaan angin kencang di daerah tersebut.

Terancam Suhu Dingin

Laporan media Russia di tahun 2018 menyebutkan masjid ini mengalami masalah cukup serius dengan terputusnya sambungan listrik ke masjid ini, berakibat pada tidak berfungsinya sistem pemanas di masjid ini serta peralatan yang membutuhkan ternaga listik lainnya. Masalah tersebut dikhawatirkan akan berdampak lebih luas terhadap struktur bangunan meskipun sudah dirancang sedemikian rupa untuk mampu bertahan dalam iklim yang ekstrim.

Cuaca yang begitu dingin, membutuhkan semangat dan daya tahan tubuh yang prima untuk sekedar pergi ke masjid ini bagi muslim di kota Norilsk.

Masalah tersebut di duga terjadi akibat kerusakan jaringan kabel bawah tanah yang terjadi saat proses penghancuran gedung yang berada tak jauh dari lokasi masjid ini. Ketiadaan pemanas memang menjadi masalah besar di Norilsk, terutama bagi muslim disana yang akan melaksanakan sholat subuh di masjid ini di kondisi cuaca yang bersalju cukup tebal.

Menurut penjelasan imam masjid, dari sekian puluh ribu muslim di Norilsk, rata rata yang hadir sholat jum’at di masjid ini sekitar 500-600 jemaah saja. Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar muslim disana adalah pekerja pabrik dan sudah kelelahan saat pulang kerja di malam hari. Sebagian besar muslim di Norilsk merupakan muslim dari Azerbaijan dan wilayah Republik Dagestan sebagian besar mereka berpropesi sebagai pegawai pabrik dan sebagian lagi berdagang.

Penyusutan jumlah penduduk

Norilsk mengalami penyusutan jumlah penduduk. Biaya hidup yang semakin tinggi dan tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat, mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk sepanjang tahun. Diperkirakan penduduk kota ini berkurang sekitar 5000 jiwa setiap tahun nya, kebanyakan mereka pindah ke kota kota lain.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo dan @masjidinfo.id
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA