Minggu, 24 Desember 2017

Noor Hasanali, Presiden Muslim Pertama di Benua Amerika

Nur Hasanali, Presiden Kedua Republik Trinidad & Tobago sekaligus juga presiden muslim pertama di Trinidad & Tobago dan seluruh benuar Amerika.

Beberapa sejarawan meyakini bahwa Islam Telah Ada di Amerika Jauh Sebelum Columbus  datang ke benua itu. Dalam catatannya Colombus menyebut dengan jelas begitu kagum dengan muslim dari pantai barat Afrika yang sudah lebih dulu tiba di benua impian tersebut, Columbus juga sempat melihat sebuah masjid di pantai Cuba dalam pelayarannya melintasi laut Karibia.

Di laut Karibia tersebar ribuan pulau yang kini menjadi beberapa negara merdeka ataupun menjadi wilayah negara seberang lautan dari beberapa negara besar. Salah satunya adalah Republik Trinidad & Tobago yang berada di Karibia Selatan, di lepas pantai teluk Paria, Venezuela.

Trinidad & Tobago merupakan bekas wilayah koloni kerajaan Inggris dan Ratu Inggris sebagai kepala negaranya di wakili oleh seorang gubernur. Ketika negara ini memperoleh kemerdekaan pada tanggal 31 AGustus 1962, Ratu Inggris secara titular masih memegang jabatan sebagai kepala negara namun dijalankan oleh seorang Gubernur Jenderal.

Presiden Kedua Trinidad & Tobago Dan Presiden Muslim Pertama

Sistem ketatanegaraan Trinidad &Tobago berubah drastis ketika negara ini menjelma menjadi sebuah republik pada tanggal 1 Agustus 1976. Dan menjadikan Presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai panglima tertinggi angkatan besenjata dan memegang tampuk kepemimpinan eksekutif.


Semua warganegara Trinidad & Tobago yang sudah berumur 35 tahun ke atas, dan pada saat mencalonkan diri sudah menjadi warganegara dan menetap di Trinidad  & Tobago setidaknya sepuluh tahun, dapat mencalonkan diri sebagai presiden di negara tersebut dengan mengikuti proses yang berlaku. Masa jabatan presiden Trinidad & Tobago selama lima tahun setiap periode dan hanya dapat menjabat selama dua periode saja.

Presiden pertama Republik Trinidad & Tobago adalah Ellis Emmanuel Innocent Clarke yang menjabat sebagai presiden dari tanggal 24 September 1976 hingga 19 Maret 1987. Dia adalah Gubernur Jenderal kedua menggantikan Sir Solomon Hochoy dan terahir bagi Trinidad & Tobago, seiring dengan perubahan sistem ketatanegaraan negara tersebut menjadi sebuah Republik.

Presiden Muslim Pertama di Benua Amerika

Tampuk kepemimpinan Republik Trinidad & Tobago berikutnya menjadi catatan sejarah istimewa bagi ummat Islam ketika Noor Muhammaed Hassanali terpilih sebagai presiden kedua Republik Trinidad & Tobago sekaligus mencatatkan dirinya sebagai presiden pertama yang beragama Islam di Benua Amerika.

Beliau menjabat selama dua periode (10 tahun) sejak tanggal 20 Maret 1987 hingga 17 Maret 1997. Sebelumnya beliau adalah pensiunan Hakim Agung Trinidad & Tobago lalu sukses meraih kemenangan dalam pilpres kedua di negara tersebut.

Kepemimpinan beliau kemudian dilanjutkan oleh Presiden ketiga Arthur Napoleon Raymond Robinson (18 Maret 1997 – 16 Maret 2003), kemudian dilanjutkan oleh Professor George Maxwell Richards yang naik menjadi presiden ke empat Trinidad & Tobago sejak 17 Maret 2003 lalu.

Lokasi Republik Trinidad & Tobago

Siapakah Noor Mohamed Hassanali

Noor Mohamed Hassanali, (13 August 1918 – 25 August 2006) adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara, beliau dilahirkan di San Fernando 13 Agustus 1918. Mengenyam pendidikan dasar di sekolah Dasar Canaan dan Corinth Canadian Mission (kini Presbyterian) dan Naparima College.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Naparima tahun 1938-1943, beliau merantau ke Kanada untuk meneruskan pendidikannya di University of Toronto. Selama di Kanada beliau bergabung sebagai anggota the Canadian Officers Training Corps dari tahun 1943 hingga berahirnya perang dunia ke-dua di tahun 1945, dan beliau dipanggil ke barak Gray's Inn di London tahun 1948.

Tahun 1948 hingga tahun 1953 Noor Hassanali bekerja sebagai pengacara ketika beliau ditunjuk sebagai Hakim Magistrate. Di tahun 1960 beliau ditunjuk sebagai Senior Magistrate dan setahun kemudian ditunjuk sebagai Konsul Senior Kerajaan di Kantor Kejaksaan Agung. Di tahun 1965 menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung dan setahun berikutnya beliau sukses menjadi Jaksa Agung hingga tanggal 14 April 1978 dan pensiun tanggal 14 April 1985.

Dalam pemilu tahun 1987 dengan dukungan kuat dari National Alliance for Reconstruction (NAR) beliau naik ke tampuk kepemimpinan negara sebagai Presiden ke dua Republik Trinidad & Tobago. Menjadikannya sebagai presiden pertama yang beragama Islam di Benuar Amerika, sekaligus sebagai presiden indo-trinidadian pertama di Trinidad & Tobago. Beliau terpilih kembali untuk kedua kalinya dalam pemilu presiden tahun 1992 dengan dukungan kuat dari the People's National Movement (PNM).

Noor Hasanali
Hassanali digambarkan oleh media dan rakyatnya sebagai tokoh paling netral, rendah hati dan bermartabat sepanjang sejarah politik Trinidad & Tobago. Sejak terpilih sebagai presiden di tahun 1987 beliau digelari sebagai “sosok pribadi kredensial sempurna dengan reputasi kejujuran dan kerendahan hati yang luar biasa”

Selama masa kepemimpinannya beliau menolak keberadaan minuman beralkohol di istana kepresidenan. Dan keputusan tersebut sama sekali tidak pernah menjadi kontroversi, meskipun perkara tersebut merupakan kewenangan dari Perdana Menteri ANR Robinson yang dikemudian hari menggantikan beliau sebagai presiden ketiga Trinidad & Tobago.

Keluarga

Hassanali menikah dengan Zalayhar Mohammed dan dikaruniai dua orang anak yakni Khalid dan Amena Hassanali-Sutton. Bersama sama dengan saudara laki lakinya, beliau merupakan pemain sepakbola yang handal, pernah bermain untuk klub Naparima College dan club Spitfire. Di tahun 2003 beliau mempublikasikan buku dari pidato pidatonya dengan judul “Teaching Words” bersama sama dengan the Naps Charitable Foundation.

Saudara nya, Fyzul Hassanali menulis dua buku tentang cricket. Sepupunya termasuk Manny Ramjohn, adalah atlit pelari jarak jauh Olimpiade, dan Dr. Jean Ramjohn-Richards, adalah First Lady Trinidad and Tobago, istri dari Presiden ke empat Trinidad & Tobago, Professor George Maxwell Richards. Noor Hasanali wafat pada pagi hari tanggal 25 Agustus 2006.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi dunia Islam.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA