Sabtu, 21 Oktober 2017

Masjid Jami Kebir Simferopol – Krimea

Masjid Jami Kebir, menjadi awal mula sejarah kota Simferopol yang pada mulanya bernama Aqmasjid City atau kota Masjid Putih merujuk kepada warna tembok masjid ini.

Simferopol Kota Masjid Putih

Simferopol, sebuah kota di Semananjung Krimea, semenanjung yang dulunya merupakan wilayah Rusia kemudian dihadiahkan kepada Ukraina saat Ukraina bergabung dengan Uni Soviet namun kemudian “dicaplok” lagi oleh Rusia seiring runtuhnya emperium tirai besi tersebut, dan kini Ukraina tampaknya tak benar benar berkuasa atas wilayah kantung berpenduduk muslim tersebut, meskipun Ukraina mengakui wilayah semenanjung Krimea merupakan Republik Otonom Krimea di dalam wilayah hukum Ukraina.

Sejarah kota Simferopol tak bisa dilepaskan dari sejarah masjid Jami’ Kebir yang merupakan masjid tertua di kota tersebut dan diseluruh semenanjung Krimea. Pada masa awal sejarah kota ini di abad pertengahan disebut atau dinamai dengan nama “Aqmecit city” atau “Kota Masjid Putih”. Sejarawan menyakini nama tersebut diambil dari warna putih tembok masjid Jami’ Kebir ini.

Kebir-Cami | Кебир-Джами
4, Kurchatova St, 4, Simferopol
Crimea, 95000



Masjid Kebir merupakan masjid tua di kota Simferopol, Ukraina. Masjid ini merupakan monumen arsitektur terkenal di kota Simferopol dan merupkan bangunan tertua yang masih bertahan di kota itu. Pertama kali dibangun oleh Menli Giray Khan tahun 1508 atau 914 Hijriah sebagaimana tertulis pada sebuah plakat di pintu masuk masjid ini dalam huruf arab yang menyatakan :

“Masjid ini dibangun bagi kejayaan dan keagungan Khan Meñli I Giray, mudah mudahan Allah mengampuni semua dosanya dan dosa anak anaknya di bulan Muharam tahun Sembian Ratus Empat Belas”

Setelah perang dunia kedua Masjid Kebir ini sempat terbengkalai. Kemudian selama beberapa tahun digunakan sebagai bengkel pembuatan sampul buku. Sampai kemudian diperbaiki sekembalinya komunitas muslim Tatar Krimea dari pengasingan dan di tahun 1989 secara resmi masjid ini dikembalikan lagi kepad komunitas muslim Krimea, dan proses rekonstruksi total terhadap bangunan masjid ini mulai dilaksanakan pada penghujung bulan oktober 1991.

Sisi mihrab Masjid Kebir

Tahun 2009 masjid Jami’ Kebir kembali di rekonstruksi bertepatan dengan perayaan setengah millennium atau 500 tahun berdirinya masjid tersebut. Hayder Ismail selaku wakil Mufti Krimea menjelaskan bahwa rekonstruksi yang selesai dilaksanakan pada bulan Juli 2009 tersebut adalah upaya untuk memulihkan tampilan interior masjid Jami Kebir termasuk ornament-ornamennya, lukisan kaligrafi dan mihrab masjid dengan bantuan berbagai sumber sumber dokumen arsip kuno.

Lebih dari 250 ribu hryvnyas (mata uang Ukraina) biaya yang dihabiskan untuk restorasi bagian interior masjid Jami Kebir ini bersumber dari dana yang dikumpulkan dari para donator dan para pengusaha muslim Krimea. Hayder Ismail juga menghimbau otoritas kota untuk meninjau ulang sejarah Simferopol yang selama ini disebut baru berusia 225 tahun, namun fakta yang ditemukan menyatakan bahwa Simferopol sudah eksis sejak 500 tahun lalu sebagai “Kota Masjid Putih” atau “Aqmescit City”.

Kini Masjid Kebir menjadi masjid utama di semenanjung Krimea, masjid ini menjadi tempat tinggal dari Mufti Krimea serta menjadi pusat aktivitas Spiritual muslim Krimea. Masjid ini juga dilengkapi dengan madrasah serta Perpustakaan Tatar Krimea.

Sisi lain Masjid Jami Kebir Simferopol

Arsitektur Masjid Jami’ Kebir

Masjid Jami’ Kebir dibangun dalam bentuk bangunan masjid Tatar dengan bangunan utama berdenah segi empat, dinding bagian luar polos nyaris tanpa ornamen, sebuah kubah besar di pasang di atap masjid bagian tengah dengan di topang oleh sebentuk bangun segi delapan menyerupai menara dalam ukuran pendek. Dan dilengkapi dengan sebuah menara menjulang berujung lancip.

Menara masjid ini dilengkapi dengan tangga dan balkoni yang digunakan oleh muazin menyuarakan azan di masa lalu. Diujung menara ditempatkan ornament bulan sabit sama halnya di ujung kubah masjid. Yang menarik adalah adanya bentuk tiga bola yang ditempatkan di bawah ornament bulan sabit, tampak seperti ornament di atap gedung sate Bandung.

Interior masjid ini sudah dipulihkan dalam proses rekonstruksi tahun 2009 yang lalu tampak begitu apik dengan sentuhan karya seni Tatar Krimea dalam balutan warna hijau, kuning dan merah, sementara tembok bagian dalam masjid juga di cat dengan warna putih. Masjid ini juga memiliki mimbar dari kayu berukuran tinggi besar seperti kebanyakan masjid masjid Tatar dan Turki.

Di dalam Masjid Jami Kebir Simferopol

Tradisi Iftar Jama’i Selama Ramadhan

Seperti masjid masjid di Indonesia, Masjid Jami Kebir di Simferopol ini juga menyelenggarakan Iftar Jama’I atau buka puasa bersama selama bulan suci Romadhan. Setiap tahun acara tersebut diselenggarakan di masjid ini bagi Jemaah tetap masjid ini maupun bagi para musafir yang kebetulan sedang singgah di masjid ini.

Jemaah masjid ini tidak saja muslim setempat namun juga diramaikan oleh kehadiran para mahasiswa dari negara negara Islam seperti Turki dan Palestina yang sedang kuliah di Pusat Administratif Krimea.

Selama bulan suci Romadhan pengurus masjid ini menyiapkan sajian untuk berbuka bagi setidanya 200 jemaah. Bedanya, acara buka bersama di masjid ini semua hidangan berbuka di sajikan di meja yang di tata rapi di halaman masjid, dan tentu saja dipisahkan antara meja untuk Jemaah pria dan wanita.***

Baca Juga


1 komentar:

Dilarang berkomentar berbau SARA