Minggu, 22 Oktober 2017

Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redep

Aerial view Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redep, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Kabupaten Berau adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur. Ibukota kabupaten Berau berada di Tanjung Redep. Sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Berau, di Tanjung Redep telah berdiri megah kantor Bupati Berau lengkap dengan taman kota cendana yang asri di depan komplek kantor Bupati tersebut. Di Tanjung Redep juga berdiri megah Masjid Agung Kabupaten yang diberi nama Masjid Agung Baitul Hikmah.

Masjid Agung Baitul Hikmah merupakan masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Berau, dan tentu saja menambah khasazah deretan masjid masjid megah di provinsi Kalimantan Timur, sebut saja diantara yang lainnya adalah Masjid Agung Nurul Falah di Tanah Grogot Kabupaten Paser dan Masjid Islamic Center Samarindah yang ketiga tiga memiliki kemiripan arsitektur.

Masjid Agung Baitul Hikmah
Jl. APT. Pranoto, Tanjung Redeb
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77311
Indonesia


Tanjung Redep Selayang Pandang

Kabupaten Berau merupakan kabupaten yang dianugerahi wilayah yang begitu luas sekitar 34 ribu kilometer persegi serta kekayaan alam yang melimpah namun dengan jumlah penduduk yang baru sekitar 150 ribu jiwa, relatif masih sedikit dibandingkan dengan luas wilayahnya, memberi keuntungan tersendiri bagi masyarakat disana yang masih dapat menikmati hijaunya hutan dan atmosfir yang alami dengan udara bersih dan segar, sesuatu yang tak mungkin ditemukan di kota kota besar.

Sebagian besar penduduk Berau terkonsentrasi di Kota Tanjung Redep yang juga diramaikan oleh masyarakat berbagai etnis yang berusaha disana. Mayoritas masyarakat Tanjung Redep berasal dari etnis Bugis dan Jawa serta penduduk asli dari suku Banua dan etnis lainnya. Selain etnis Banua di Berau juga dihuni oleh etnis Dayak seperti halnya wilayah Kalimantan lainnya. Geliat ekonomi di Tanjung Redeb berkembang cukup pesat, termasuk geliat perdagangan dan sektor industri yang didominasi oleh industri perkayuan dan pertambangan batubara. Kabupaten Berau memang cukup makmur, dari sektor industri saja dengan 500 lebih perusahaan yang beroperasi disana, kabupaten ini memiliki potensi dana CSR mencapai lebih dari setengah triliun per tahun.

Cukup menarik mengingat bahwa Tanjung Redep pernah tepilih sebagai salah satu penyelenggara Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke-17 tahun 2008 yang dielenggarakan di provinsi Kalimantan Timur. Pembenahan besar besaran dilakukan oleh pemerintah setempat,  pembenahan di setiap sudut kota, jalan-jalan protokol, trotoar, saluran air, dan berbagai fasilitas kota direnovasi dan ditata lebih baik. Terlebih lagi Tanjung Redep merupakan salah satu titik tolak menuju ke pulau Derawan dan sangalaki yang terkenal memiliki keindahan alam laut dan bawahnya. Sebagian wisatawan menyebutnya sebagai sorga bawah laut terindah di dunia.

Pelangi di atas Masjid Agung kabupaten Berau

Nama Berau yang kini disandang oleh kabupaten ini sesungguhnya adalah nama sebuah Kerajaan yang pernah berjaya disana pada sekitar abad ke-14. Raja pertamanya bernama Baddit Dipattung bergelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan permaisurinya bernama Baddit Kurindan bergelar Aji Permaisuri. Pada keturunan ke-13, Kesultanan Berau terpisah menjadi dua yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung. Kini masih dapat disaksikan peninggalan bersejarah kesultanan keraton dan museum Sambaliung dengan rajanya yang terakhir Sultan M. Aminuddin (1902-1959).

Aji Raden Suryanata Kesuma memerintah tahun 1400–1432, beliau berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung. Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya namanya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang merupakan bagian dari Kodam VI/TPR.

Kabupaten Berau merupakan wilayah provinsi Kalimantan Timur paling utara, kota Tanjung Redep dan kota Balikpapan terpaut jarak sekitar 665 km, bila ditempuh dengan kendaraan roda empat menghabiskan waktu sekitar 20 jam. Tersedia rute penerbangan langsung Balikpapan – Tanjung Redep meski bukan dengan pesawat berbadan lebar. Rute lainnya adalah penerbangan kota Balikpapan – Kota Tarakan dan dilanjutkan dengan perjalanan laut menggunakan Ferry penyeberangan.

Kehadiran Masjid Agung Baitul Hikmah ini kini mendominasi pemandangan langit kota Tanjung Redep

Landmark Kabupaten Berau

Masjid Agung Baitul Hikmah mulai dibangun tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 17 Ramadhan 1425 H / 31 Desember 2004 M. Menyusul kemudian peresmian perpustakaan di masjid ini pada tanggal 1 Ramadhan 1432 H/01 Agustus 2011 M Oleh Bupati Berau. Selain perpustakaan, masjid ini juga memiliki klinik pengobatan gratis orang tidak mampu yang didanai oleh Badan Amil Zakat Pusat.

Sejak berdiri, Masjid Agung Baitul Hikmah telah menjadi landmak baru bagi Tanjung Redep dan kabupaten Berau. Tak salah, karena bengunan masjid ini begitu megah dan tampil begitu menyolok di tengah tengah kota Tanjung Redep. Arsitekturnya memang menawan dipandang mata, warna hijau yang mendominasi warna masjid ini senada dengan landscape kabupaten berau yang memang masih di dominasi oleh hijaunya hutan perawan.

Masjid Agung Berau terdiri dari bangunan utama Masjid, ditambah dengan pelataran dikelilingi koridor dan satu menara tertinggi terpisah dari bangunan utama. Bangunan utama masjid Agung Baitul Hikmah berdenah segi empat dengan kubah besar di atapnya. Ada empat menara masing msing setinggi 40 meter di ke empat penjuru masjid. Ada beranda berukuran besar di tempatkan disi sisi timur bangunan utama masjid mengayomi pintu utama yang menghadap langsung ke pelataran tengah.

Megah dan modern

Pelataran yang dikelilingi koridor berada di sisi timur bangunan utama. Di area pelataran tengah ini berdiri megah menara utama setinggi 70 meter terlihat menjulang jauh labih tinggi dari ke empat menara lainnya. Pelataran masjid dapat di akses dari gapura di sisi timur serta gapura yang lebih rendah di sisi utara dan selatan. Sederetan kubah kubah lebih kecil menghias bagian atap koridor, gerbang dan beranda masjid.

Secara garis besar bangunan masjid ini dibangun dalam arsitektur masjid modern dengan gaya Timur Tengah, Turki dan sentuhan minimalis yang cukup kental. Kubah besar di atap masjid ini mengingatkan kepada kubah masjid masjid Usmaniyah di Istanbul Turki dan sekitarnya. Begitupun dengan menara tinggi nya yang lancip menjulang tinggi. Area pelataran tengah yang dikelilingi koridor merupakan bentuk yang lazim di masjid masjid di kawasan Timur Tengah, Persia dan Jazirah India terutama masjid masjid dari era Emperium Mughal. Bangunan beranda masjid berukuran besar seperti di masjid ini juga dikenal dengan istilah Iwan dan merupakan hal yang lazim digunakan di masjid masjid kawasan Asia Tengah dengan bentuk yang sedikit berbeda.

Ada hal yang teramat unik dari Masjid Agung Baitul Hikmah Kabupaten Berau di Tanjung Redep ini sebagaimana dilaporkan Bloger setempat, bangunan menara ini ternyata tidak saja menarik para wisatawan untuk menikmati pemandangan Tanjung Redep dari ketinggian namun juga ternyata menarik sekawanan burung walet untuk bersarang disana secara alamiah. Anda tentu faham tentang nilai ekonomis sarang burung walet yang cukup tinggi tentu menjadi berkah tersendiri bagi masjid megah ini. Maklumlah karena ternyata ada ratusan sarang burung walet bergantungan di menara tersebut dan siap dipanen setiap bulannya.

Sejak diresmikan masjid ini selalu makmur jemaah mulai dari Sholat Rawatib, apalagi Sholat Jum’at, Sholat Idul fitri, Maupun Sholat Idul Adha selalu saja berlimpah jemaah hingga ke halaman Masjid. Di momen sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, jemaah masjid ini diperkirakan mencapai 10 ribu Jama’ah.

Di dalam Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb.

Berbagai aktivitas ke-Islaman tingkat kabupaten di helat di masjid ini termasuk kegiatan mengawali bulan suci Ramadhan dilaksanakan Pawai keliling oleh kelompok Remaja dan TK/TPA yang di awali dari masjid ini, pasar Ramadhan, hingga rutinitas Sholat Tarawih, Ta’jil, Tadarus Al-Qur’an, Pengajian dan I’tikab. Sholat tarawih di masjid ini diselenggarakan 20 Rakaat dan 3 rakaat Witir. Sedangkan Ta’jil / Buka Puasa bersama dimasjid ini selalu diramaikan tak kurang dari 270 Jama’ah setiap harinya.

Masjid Terbaik Nasional 2016
     
Masjid Agung Baitul Hikmah menyabet penghargaan sebagai Masjid Agung terbaik ketiga bidang administrasi tingkat nasional tahun 2016. Masjid Agung Baitul Hikmah dinilai memiliki pengelolaan administrasi yang baik, selain itu tim penilai dari Kementrian Agama juga memberikan appresiasi kepada masjid ini yang keberadaannya saling mendukung
kegiatan keagamaan rumah ibadah lain yang ada di sekitarnya.

Contohnya, saat perayaan Natal, masjid agung membuka ruang seluas-luasnya kepada umat nasrani yang ingin beribadah di gereja yang berada di depan masjid agung tersebut. Begitu juga sebaliknya. Saat Idulfitri, umat Islam juga bisa parkir kendaraannya di halaman gereja. Ada tiga kriteria penilaian Masjid Terbaik Nasional yakni Masjid Agung Percontohan Paripurna, Masjid Agung Percontohan Idarah atau administrasi, Masjid Agung Percontohan Imarah atau kemakmuran dan Masjid Agung Percontohan Riayah atau pemeliharaan kebersihan.***

Baca Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA