Minggu, 01 Oktober 2017

Masjid Agung Bahria, Lahore

Masjid Agung Bahria

Masjid Agung Bahria adalah masjid agung di kota Bahria provinsi Lahore, Republik Islam Pakistan. Masjid ini diresmikan pembukaannya pada Hari Raya Idul Adha 1435H / 6 Oktober 2014. pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2011 dan mempekerjakan hingga 1000 pekerja untuk penyelesaiannya.

Masjid Agung Bahria ini merupakan masjid terbesar ketiga di Pakistan setelah Masjid Badshahi di Lahore dan Masjid Raja Faisal di Islamabad. Dengan ukurannya demikian besar, masjid ini mampu menampung hingga 70.000 jemaah sekaligus termasuk 25.000 jemaah di ruang utama bangunan masjid nya. Pembangunan Masjid Agung Bahria ini menghabiskan dana sekitar Rs 4 Milyar Rupee Pakistan atau sekitar Rp. 510 milyar Rupiah.

Jamia Mosque
Sector C, Bahria Town
Lahore, Pakistan
Koordinat:  31°22'7"N 74°11'7"E



Masjid Bahria ini dirancang sendiri oleh para arsitek Pakistan, wajar bila kemudian masjid terbesar di Pakistan ini disebut sebut sebagai karya masterpiece dari arsitek Pakistan. dari segi ukuran dan kapasitas nya masjid ini tidak hanya terbesar di Pakistan tapi juga disebut sebut sebagai masjid terbesar ke tujuh di dunia.

Peresmian masjid ini dilakukan oleh Mantan Presiden Pakistan president Asif Ali Zardari. yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1435H tentu saja dihadiri oleh para pejabat tinggi Lahore dan Bahria serta puluhan ribu jemaah muslim setempat, termasuk walikota Bahria, Malik Riaz Hussain, bersama sama dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat sipil dan militer. Sholat Idul Adha hari itu dipimpin oleh Allama Shamsul Arfeen, selaku imam Besar Masjid Agung Bahria.

Salah satu sudut interior Masjid Agung Bahria

Walikota Bahria dalam sambutannya menyatakan kebanggaanya dengan Masjid Agung Bahria yang disebutnya merupakan satu identitas Bahria serta simbol kemegahan Pakistan di dunia Islam.

Arsitektur Masjid Agung Bahria

Rancangan Masjid Agung Bahria terinspirasi dari Masjid Badshahi, Masjid Wazir Khan dan Masjid Syeikh Zayed. Pembangunannya ditangani oleh Arsitek dari departemen arkeologi Pakistan, Maqsood Ahmed, Nayyar Ali Dada & Arfan Ghani. Sejak pembangunan hingga diresmikannya, masjid ini telah menyita perhatian karena ukurannya yang luar biasa besar. dan kini setelah diresmikan masjid ini dengan sendirinya menjadi landmark bagi kota Bahria dan menjadi tambahan landmark bagi negara Pakistan.

Masjid Agung Bahria memiliki 21 Kubah masjid ini terdiri dari satu kubah utama yang dikelilingi 20 kubah berukuran lebih kecil. Dilengkapi pula dengan pelataran tengah yang dikelilingi koridor tertutup diapit oleh empat menara tinggi yang menjulang setinggi sekitar 50 meter (165 ft), dari luasan area, masjid ini merupakan masjid terbesar di Pakistan.

Masjid Agung Bahria

Kubah utama masjid ini mencapai ketinggian 45 meter (150 ft) di hias dengan lapisan ukiran bermotif tumbuh tumbuhan serta kaligrafi bergaya dinasti Mughal. Material bangunan masjid ini banyak menggunakan batu merah (sandsatone) untuk bagian ekteriornya, bahan yang sama yang digunakan di Masjid masjid tua era dinasti Mughal termasuk Masjid Badshahi dan Masjid Wazir Khan.

Interior masjid ini cukup mengagumkam menampilkan perpaduan seni bina bangunan tradisonal Islam dengan kultur Islam Pakistan. Kaligrafi masjid ini menggunakan pola yang sama dengan masjid Badshahi sedangkan keramik di dalam masjid ini meniru Masjid Wazir Khan dan ada delapan jenis pualam berbeda yang menghampar di bawah kubah utama masjid ini.

Karpet yang menghampar di dalam masjid ini merupakan karpet buatan tangan yang di pesan khusus dari Turki. selain itu ada 50 lampu gantung di dalam masjid ini yang di import dari Iran menghadirkan sentuhan suasana Islami yang mendalam.

Masjid Agung Bahria

Penataan ekterior masjid ini melibatkan para tukang tukang batu senior yang ahli mengolah batu merah termasuk mengukir batu batu tersebut dalam bentuk bentuk geometris Islami dan pola pola floral, ditambah dengan para pemahat muda yang telah diberikan pelatihan. ada sekitar 4 juta keping keramik ukiran tangan berukuran masing 2.5 inci menghias ekterior masjid ini. Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan seluruh kepingan tersebut.

Lantai masjid ini seluruhnya ditutup dengan batu pualam dan ruangan dalam masjid ini dilengkapi dengan penyejuk udara. Ruang utama masjid dan area pelatarannya dipergunakan bagi jemaah pria sedangkan khusus untuk jemaah wanita disediakan tempat khusus di lantai dua bangunan utama masjid. selain itu juga dilengkapi dengan gedung sekolah dan ruang galeri yang ditempatkan di lantai dasar masjid.***

------------------------------------------------------------------
Follow & Like akun Instagram kami di @masjidinfo
🌎 gudang informasi masjid di Nusantara dan mancanegara.
🌎 informasi dunia Islam.
------------------------------------------------------------------

Baca Juga
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang berkomentar berbau SARA