Sabtu, 22 April 2017

Islam di Lithuania

Lokasi Lithuania di antara negara negara Baltik.

Dimanakah Lithuania

Republik Lithuania atau dalam Bahasa resminya disebut Lietuvos Respublika, adalah negara di benua Eropa bagian utara di tepian laut Baltik berseberangan dengan Denmark dan Swedia. Lithuania berbatasan darat dengan Latvia di sebelah utara, Belarusia di sisi selatan, sedangkan di sebelah baratnya berbatasan dengan wilayah Exlave milik Russia di Kaliningrat dan Polandia.

Lithuania sempat mencapai masa kebesarannya di abad ke 14 ketika negara tersebut dibawah pimpinan Grand Duchy (Raja) Vytautas. wilayahnya mencakup wilayah negara Lithuania saat ini termasuk juga negara negara tetangganya, Polandia, Belarusia, sebagian Latvia hingga hampir seluruh wilayah Ukraina.

Lithuania juga pernah membentuk persemakmuran bersama dengan Polandia di abad ke 16, lalu keluar dari persemakmuran tersebut di abad ke 18. Lithuania pertama kali menyatakan kemerdekaan pada tanggal 16 Februari 1918, namun kemudian seluruh wilayah ini dicaplok oleh Uni Soviet pada 15 Juni 1940 kemudian di duduki oleh Nazi Jerman setahun kemudian dan kembali ke tangan Uni Soviet di tahun 1944. Pemulihan kemerdekaan terjadi pada 11 Maret 1990 setelah ambruknya Uni Soviet.

700 Tahun Islam di Lithuania

Seperti Negara Negara Eropa Utara dan Eropa bagian timur lainnya, Islam di Lithuania sudah hadir sejak berabad abad yang lalu. Pada abad pertengahan Negara yang kini dikenal sebagai Republik Lithuania merupakan bagian dari Grand Duchy of Lithuania yang bergabung dalam Negara persemakmuran Polish–Lithuanian Commonwealth.

Wilayah Lithuania sepanjang sejarah

Wilayahnya membentang dari laut Baltik hingga ke Laut Hitam, termasuk beberapa wilayah dengan penduduk muslim di bagian selatan seperti kawasan Semanjung Krimea yang dihuni oleh para muslim Tatar. Sejarah masuknya Islam di Republik Lithuania memang tak dapat dilepaskan dari sejarah muslim Tatar di Lithuania.

Muslim Tatar dari Semanjung Krimea (kini masuk dalam wilayah Negara Ukraina) merupakan keturunan Mongolia terkenal dengan kemahiran mereka dalam berperang dan loyalitasnya. Di masa kekuasaan Raja (Grand Duke) Vytautas, Pasukan muslim Tatar dari Krimea ini di undang ke Lithuania untuk memperkuat militer Lithuania.

Pada masa itu Lithuania merupakan sebuah kerajaan penganut Paganisme namun memiliki tradisi toleransi yang sangat kuat dan sudah menjalin komunikasi intensif dan aliansi dengan dunia Islam yang sudah mengakar di bagian selatan Eropa termasuk semenanjung Krimea.

Gelombang pertama kedatangan pasukan Muslim Tatar ke Lithuania terjadi di tahun 1398. Sebagian besar pasukan Tatar ini ditempatkan oleh Kaisar Vytautas di sekitar ibukota kerajaan di Trakai dan mereka membentuk pemukimannya sendiri, dengan tujuan sewaktu waktu dibutuhkan akan dengan mudah dihubungi dan digerakkan. Mereka kemudian mendirikan desa mereka sendiri diantaranya di Vilnius, Trakai, Hrodna dan kaunas dan kemudian menyebar di seluruh wilayah Commonwealth diluar wilayah Negara Lithuania di wilayah yang kini menjadi Republik Polandia dan Belarusia.

Empat Masjid di Lithuania yang masih ada saat ini: Dari sebelah kiri atas searah jarum Jam : Masjid Forty Tatar Village, Masjid Nemezis, Masjid Raiziai dan Masjid Kaunas yang paling baru dan paling modern dibangun tahun 1930. Tiga dari empat Masjid tua yang ada di Lithuania saat ini tiga diantaranya dibangun dari bahan kayu dan berbentuk bangunan tradisional masyarakat setempat, layaknya sebuah rumah hunian yang menghadap ke kiblat.

Masjid Lithuania

Desa desa tersebut masih dapat lacak dan dikenali, tiga diantaranya masih memiliki masjid asli mereka dari masa itu, yakni; Desa Keturiasdešimt Totorių atau Forty Tatar Village dan Desa Nemėžis yang berada di dalam wilayah Distrik Vilnius serta Desa Raižiai di Distrik Alytus. Dan satu lagi masjid yang masih berdiri kokoh hingga kini adalah masjid Kaunas yang dibangun selama perang kemerdekaan Lithuania di tahun 1930.

Pembangunan masjid tersebut dilaksanakan dalam rangkaian peringatan 500 tahun kematian Raja Vytautas yang merupakan raja terbesar dalam sejarah Lithuania sekaligus juga merupakan tokoh penting yang membawa Muslim Tatar masuk ke Lithuania menandai masuknya Islam ke Negara Baltik tersebut.

Ketika pasukan salib Jerman yang berintikan para Ksatria Teutonic menyerbu ke Lithuania pada 15 Juli 1410 peperangan tak terhindarkan di sekitar kota Tannenber (Grunwald) yang terkenal dalam sejarah sebagai perang Grunwald. Pasukan Lithuania yang di dukung pasukan Muslim Tatar, Polandia, Czech dan Russia dengan jumlah mencapai 30.000 orang, dengan gemilang menaklukkan 20.000 orang pasukan para Ksatria Teutonic tersebut.

Sebagai ucapan terima kasih, Kaisar Vytautas mengizinkan Muslim Tatar menetap di Lithuania dan menghadiahkan tanah yang sangat luas kepada Muslim Tatar, sebuah wilayah yang membentang dari selatan ibukota Lithuania di Trakai hingga ke kota Bialystok (kini masuk wilayah Negara Polandia) di sebelah barat, membentang hingga ke pinggiran kota Minsk (kini ibukota Negara Belarusia), tidak hanya itu, kaisar juga menjamin kebebasan bagi Muslim Tatar untuk menjalankan syariat Islam. Hal tersebut terus berlaku hingga ke para kaisar pengganti Kaisar Vytautas meskipun kemudian Para kaisar selanjutnya telah memeluk Kristen.

Identitas Muslim Tatar

Tujuh abad muslim Tatar tinggal dan hidup bersama dengan warga asli Lihtuania berasimilasi dan berintegrasi. Banyak dari mereka yang kemudian menjadi tuan tanah, pengusaha, pedagang, birokrat hingga menduduki jabatan tinggi di kemiliteran Lithuania. Pusat pengembangan Islam tumbuh di berbagai tempat di Lithuania. Muslim Tatar di masa itu bahkan memiliki sekitar 25 masjid di berbagai kota temasuk di ibukota negara. Diseluruh wilayah Commonwealth Lithuania-Polandia bahkan diperkirakan ada ratusan masjid dan pusat ke-Islaman bagi sekitar 200 ribu muslim Tatar yang tinggal disana.

Masa Suram Muslim Lithuania

Namun situasi kemudian perlahan berubah, manakala kerajaan mulai semakin konservatif, memutus hubungan dengan pihak selatan, semanjung Chrimea dan Islam, Muslim Tatar dengan sendirinya terisolasi dari dunia Islam. Keadaan semakin parah manakala Lithuania menjadi bagian Uni Soviet di abad ke 20 Miladiyah. Muslim Tatar memasuki masa paling suram dalam sejarah mereka di Lithuania.

Agama menjadi hal terlarang, mereka yang menolak kebijakan itu akan menghadapi pembunuhan atau di asingkan oleh penguasa. Masjid masjid ditutup, di alih fungsi atau bahkan dihancurkan. Ketika Uni Soviet ambruk, Lithuania memilih merdeka dan melepaskan diri dari federasi, di Negara itu hanya tersisa tiga bangunan masjid saja yang masih utuh dalam kondisi yang mengenaskan, dan tak satupun yang tersisa di ibukota Negara.

Tak hanya masjid namun semua yang berhubungan dengan Islam dan agama dihancurkan oleh pemerintah Uni Soviet termasuk sebuah komplek pemakaman tua di tengah kota Kaunas yang merupakan bagian dari lahan masjid Kaunas, diratakan dengan tenah dengan alasan lokasinya sudah tidak sesuai lagi karena berada di tengah tengah kota, namun alasan sebenarnya dari pengancuran tersebut adalah untuk menghapus jejak Islam dari wilayah tersebut.

Masjid Kaunas ini merupakan satu satunya masjid dari bahan beton dari empat masjid yang ada di Lithuania. Kini masjid Kaunas menjadi salah satu daya pikat wisatawan yang berkunjung ke Kaunas. Ukurannya yang kecil membuat jemaah sholat jum'at lebih banyak yang sholat di luar bangunan daripada yang berada di dalam ruangan.

Lapangan luas bekas pemakaman umum tersebut kemudian di ubah menjadi taman kota dan kini dimasa kemerdekaan Lithuania dikenal dengan Ramybes Park atau Taman Keheningan sesuai dengan kenyataan tempat tersebut di masa lalu. Beberapa monument peringatan dibangun ditempat tersebut sebagai pengingat bahwa disana dulunya adalah sebuah komplek pemakaman tua.

Muslim Lithuania Saat ini

Setelah Lithuania kembali berdiri sebagai sebuah Negara merdeka dan melepaskan diri dari Uni Soviet, Negara itu mulai menata kembali kehidupannya. Muslim Lithuania mendpatkan dukungan dari Negara untuk memulihkan kehidupan ke-Islaman mereka termasuk mengembalikan masjid dan property kaum muslimin yang masih tersisa kepada komunitas muslim disana.

Kini hanya tersisa sekitar ribuan muslim di Lithuania terdiri dari Muslim Tatar yang merupakan ernit muslim mayoritas di Lithuania ditambah dengan sejumlah kecil warga pribumi yang memeluk Islam dan beberapa imigran muslim yang masuk ke Negara tersebut setelah kemerdekaan. Hasil sensus penduduk di tahun 2001 menunjukkan angka sekitar 3000 muslim yang ada di Lithuania, jumlah yang sangat kecil dibandingkan dengan muslim di Negara Negara Eropa Timur lainnya.

Selain di Lithuania, Muslim tatar dari masa Kerajaan Lithuania kini tersebar di bekas wilayah kerajaan tersebut, termasuk lahan yang dulunya merupakan hadiah dari Raja Vytautas. Ada empat masjid diluar wilayah territorial Republik Lithuania yang masih berdiri di atas lahan dimaksud yakni dua Masjid di Polandia masing masing di kota Kruszyniany dan kota Bohiniki, dan dua masjid di Belarusia masing masing di kota Navahrudak dan Kota Iwie.

Kondisi Muslim tatar ini juga sangat membutuhkan perhatian, Terisolasi selama beberapa generasi dari dunia Islam membuat pemahaman mereka tentang agama Islam terdegradasi dengan sendirinya. Tidak hanya terkucil namun tekanan teramat berat dari penguasa terutama di era Uni Soviet bukanlah hal mudah untuk mereka lalui, dan luar biasa setelah melewati masa masa tak terperi tersebut, muslim Tatar mampu mempertahankan identitas ke-Islaman mereka.

Muslim Tatar di Lithuania ini juga telah kehilangan kemampuan mereka untuk berbahasa Tatar dan mereka kini berbicara dengan bahasa Lithuania. Saudara saudara kita ini tidak saja membutuhkan bantuan untuk memulihkan properti warisan dari para leluhur mereka termasuk empat bangunan masjid yang masih ada, namun juga sangat membutuhkan bimbingan dari para Da’I untuk mengajarkan mereka tentang agama Islam yang mereka akui dengan bangga sebagai agama mereka secara turun temurun melintasi begitu kerasnya kenyaataan zaman.

Masjid Kelima di Lithuania

Beberapa waktu yang lalu sempat beredar kabar akan dibangunnya masjid baru sekaligus masjid kelima di Negara itu. Disebutkan bahwa Distrik Naujininkai di Vilnius berencana membangun sebuah masjid baru lengkap dengan lahan pemakaman muslim disekitarnya. Namun hingga tulisan ini ditayangkan tersebut belum ada perkembangan lanjutannya.***

12 komentar:

  1. masya Allah. semoga islam jaya kembali di lithuania :) semoga Allah melindungi umat muslim yang ada disana

    BalasHapus
  2. Barokallah, tulisan yang sangat bagus dan rinci

    BalasHapus
  3. Semoga suatu saat bisa menginjakan kaki di sana

    BalasHapus
  4. Punya kenalan yang tinggal di kota Jonava Lithuania....semoga suatu saat bisa berkunjung ke sana

    BalasHapus
  5. Suatu hari nanti saya berhijrah di Lithuania...inshaaAllah.

    BalasHapus
  6. Sebuah sejarah yang tidak boleh dilupakan, tulisan yang sangat menarik

    BalasHapus
  7. Sy 2 hari ini diberikan kesempatan berkunjung ke lithuania.. alhamdullilah.

    BalasHapus
  8. terima kasih ulasannya....pingin ke Lithuania...salaam...!

    BalasHapus
  9. SUBHANA ALLOH 700.tahun luar biasa Islam sudah disana , begitu teguhnya umat Islam , mempertahankan Akidah Islam , walaupun sebagian besar yg ditekan komunis ,😤 tapi sekarang bangkit lagi , 😊 dan sekarang mau diserbu Rusia lagi , kita Do'akan tidak di invasi lagi , kita di Indonesia cuman bisa kirim Do'a

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA