Kamis, 31 Mei 2012

Masjid Katedral, Masjid Agung kota Moskow – Rusia (Bagian II)


Masjid Katedral Moskow. foto kiri : Bangunan asli. foto kanan : rencana bangunan masjid Katedral  dengan latar belakang Stadion Olimpiade Moskow

Proyek Perluasan Masjid Katedral Moskow

Masjid Katedral Moskow merupakan masjid tertua kedua di Moskow, berdiri sejak tahun 1904, (bila di Indonesia masjid ini hampir seumur dengan usia Masjid Raya Al-Mashun di kota Medan). Masjid Katedral di rancang dalam gaya Byzantium (Romawi Timur) oleh arsitek Nikolay Zhukov. Sebuah masjid yang sangat klasik lengkap dengan kubah besar dan menara. Keseluruhan dana pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh saudagar muslim kota Moskow bernama Saleh Yusupovich Erzin

Namun sayangnya kita tidak akan pernah lagi bisa melihat keindahan masjid rancangan Nikolay Zhukov itu, karena bangunan tersebut sudah dirobohkan pada tanggal 11 September 2011 untuk dibangun masjid baru di lokasi yang sama dalam ukuran yang berkali kali lipat lebih besar guna mengakomodir jemaah yang semakin membludak.

Masjid Katedral Moscow dengan dua menara nya yang sedang dalam proses pembangunan.

Rencana perluasan masjid Katedral ini mulai digulirkan pada peringatan se-abad masjid Katedral 28 Mei 2004,, dalam acara tersebut turut dihadiri oleh wakil walikota Moskow Mikhail Men, Pesiden Muftiyat Rusia sheikh Ravil Gainutdin, Sekjen World Islamic Call Association (Libya) Mohamed Ahmed Sheriff, Mufti Kyrgyzstan Murataev Agee Zhumanov, Mufti Republik Kazakhstan Abdsattar Derbesali, mufti Tajikistan Amanullo Nemadzade, Wakil presiden OSCE Parliamentary Assembly (Turkey) Mevzet Yalchintash dan Imam-Khatib Masjid Katedral Moskow Hazrat Biljalov Rais.

Rencana perluasan masjid tersebut telah disetujui oleh Presiden Medvedev yang tercatat sebagai satu satunya presiden yang pernah berkunjung ke Masjid Katedral Moskow. Sedangkan Perdana menteri Vladimir Putin menjadi orang pertama yang menyampaikan ucapan selamat atas perayaan se-abad Masjid Katedral Moskow.

Bangunan lama Masjid Katedral sebelum dibongkar diantara sepasang menara raksasa Bangunan Masjid Katedral Baru yang sedang dibangun.

Masjid yang sedang dibangun itu menempati lahan seluas 15 ribu meter persegi, sepertiga dari area itu akan menjadi ruang utama masjid. Mampu menampung hingga 6000 jemaah (bandingkan dengan masjid sebelumnya yang berapasitas maksimum 1500 jemaah). Masih terbilang kecil dibandingkan dengan jemaahnya saat ini yang mencapai puluhan ribu. Ruang sholatnya tetap akan dibangun tiga lantai.

Masjid baru itu akan dilengkapi dengan sebuah kubah besar berdiameter 27 meter setinggi 40 meter, dan dilengkapi dengan sepasang menara setinggi 75 meter (menara masjid lama hanya 20 meter). Kubah atap dan menaranya akan di lapisi dengan lapiran tembaga dan seng titanium. Sedangkan tembok serta lantainya akan dilapis dengan pualam dan granit. Warna yang dipilih adalah paduan warna putih dan hijau.

Foto udara Masjid Katedral Moskow dari Google Earth. Sebelah kiri adalah foto tahun 2003 Saat bangunan lama Masjid Katedral masih utuh ::: foto sebelah kanan direkam tahun 2010 lalu saat sudah dimulai proses pembongkaran disekitar komplek masjid.

Area yang berdekatan dengan bangunan masjid akan dibangun gedung parkir tiga lantai dengan kapasitas 500 kendaraan roda empat sedangkan dipuncak atapnya rencanaya akan dijadikan area terbuka lengkap dengan fasilitas pemanas dan air mancur. Di hari hari besar Islam yang membutuhkan area yang luas area tersebut juga dapat difungsikan sebagai area sholat tambahan.

Sebagai fasilitas tambahan di komplek masjid ini juga akan dilengkapi dengan hotel, gedung kantor Muftiyat, serta ruang aula berkapasitas 600 tempat duduk, dilengkapi juga dengan perkantoran perwakilan bagi berbagai komunitas muslim, Pusat Kebudayaan Islam dan pertokoan yang menyediaan beraneka buku buku Islam, perlengkapan sholat hingga makanan halal yang di olah sesuai dengan syariat.

Foto Masjid Katedral Moskow . Sebelah atas adalah foto bangunan lama sebelum dibongkar ::: foto sebelah bawah adalah gambar reka komputer Masjid Katedral bila telah selesai nanti.

Dirobohkannya masjid tua yang sudah berumur lebih dari seratus tahun ini menuai berbagai kontroversi di tengah masyarakat Moskow dan Rusia terutama dari para pemerhati warisan sejarah arsitektural, Gelombang protes dan keberatan dari berbagai lapisan masyarakat dari berbagai kalangan [muslim dan non muslim tidak mengurungkan proses tersebut.

Proses pembongkaran bangunan lama masjid Katedral ini menjadi legal karena sejak ahir 2008 bangunan Masjid Katedral tidak lagi tercatat sebagai benda warisan budaya, meskipun sebelumnya di bulan Juni tahun yang sama masjid ini dimasukkan dalam daftar baru di masukkan ke dalam daftar benda warisan budaya dan monument sejarah, sehingga dengan sendirinya pada saat pelaksanaan pembongkaran, bangunan tersebut tidak terlindungi oleh undang undang cagar budaya Rusia.

Proses pembongkaran bangunan lama masjid Katedral Moskow. 

Pihak pengurus masjid dan Muftiyat Rusia berpendirian bahwa masjid tersebut sudah tidak memadai untuk menampung jumlah jemaah yang terus membludak sepanjang waktu, ditambah lagi dengan posisi kiblatnya yang sedikit melenceng. Pada awalnya, rencananya masjid ini hanya akan di preteli menjadi bagian bagian kecil untuk kemudian dirakit kembali menjadi bagian dari masjid baru yang akan dibangun dilokasi tersebut.

Ilyas Tazhiyev selaku arsitek yang ditunjuk menangani pembangunan masjid tersebut juga sependapat dengan hal tersebut. Namun kemudian keputusan berubah di tahun 2009, Muftiyat Rusia memutuskan untuk merobohkan masjid lama dengan pertimbangan bahwa bangunan lama tersebut sudah terlalu rapuh untuk digunakan kembali sehingga ditakutkan akan roboh. Sejak itu kontroversi pun merebak.

Peletakan batu pertama proses perluasan Masjid Katedral Moskow pada peringatan Se-Abad Masjid Katedral Moskow.

Masjid Katedral Moskow menjadi bangunan tempat ibadah pertama di Rusia yang dirobohkan sejak tahun 1978. Proyek pembangunan masjid baru yang lebih besar dan representative di atas lahan yang sama tersebut rencananya baru akan selesai pada tahun 2013 dan keseluruhan pembangunannya diperkirakan baru akan selesai pada tahun 2014 atau 2015.

Peresmian pembukaan kembali Masjid Katedral Moskow dilakukan oleh Perdana Menteri Vladimir Putin pada tanggal 23 September 2015, baca artikelnya disini***

Klik untuk membaca BAGIAN I

Foto foto Masjid Memorial Moscow

Proses pembangunan gedung baru Masjid Katedral Moskow.
Bangunan baru Masjid Katedral di sebalah kiri foto, sebelah kanan foto adalah sisa bangunan lama.
Bangunan baru Masjid Katedral di sebalah kiri foto, sebelah kanan foto adalah sisa bangunan lama.



Minggu, 27 Mei 2012

Masjid Katedral, Masjid Agung kota Moskow – Rusia (Bagian I)

Masjid Katedral atau Masjid Sobornoya Moskow sebelum proyek renovasi..

Masjid Katedral Moskow, Moscow Catherdral Mosque, Sabornaya Mosque, ‘mosque at Prospect Mira’ dan kadang kadang juga disebut sebagai Moscow Tatar Mosque, adalah Masjid yang berfungsi sebagai Masjid Agung kota Moskow yang berlokasi di Jalan Prospect Mira, bersebelahan dengan Olympic Indoor Stadium di pusat kota Moskow, Ibukota Federasi Rusia. Stadion ini pernah digunakan saat pelaksanaan Olimpiade Moscow 1980.

Masjid Katedral Moskow (1903) ini merupakan masjid tertua kedua dari empat masjid yang kini eksis di kota Moskow setelah Moscow Historical Mosque (1828) di 28 Bolshaya Tatarskaya Strett. Dua masjid lainnya adalah, Yardem Mosque (1997) di Otradnoye dan Moscow Memorial Mosque (1997) di Poklonnaya Hill. Kota Moskow tercatat sebagai Ibukota Negara Eropa yang memiliki penduduk muslim terbanyak tapi hanya memiliki empat masjid saja, jumlah yang sama sekali sudah tidak mencukupi untuk menampung jemaah muslim yang terus membludak.

Masjid Katedral merupakan simbol 
Islam di Rusia.
Menurut laporan berbagai media, menjadi  sebuah pemandangan biasa, manakala muslim kota Moskow melaksanakan sholat berjamaah di jalan raya. Berbagai situs melansir berita dan foto betapa muslim kota Moskow harus sholat berjamaah hingga memenuhi jalan raya karena daya tampung masjid yang tidak mencukupi.

Pada pelaksanaan dua sholat hari raya Masjid Katedral tak mampu menampung lebih dari 50 ribu jemaah yang ahirnya harus menyemut hingga ke jalan raya, pelataran parkir berbagai gedung disekitar masjid hingga ke halaman Mall dan Gereja di kawasan tersebut. Hajatan sholat dua hari raya ini menjadi agenda tahunan bagi aparat keamanan untuk menerjunkan pasukannya guna menjamin keamanan dan kelancaran hajatan tahunan umat Islam tersebut.

Pemandangan betapa semaraknya Sholat Idul Fitri dan Idul Adha di masjid Katedral dan bagian Mokow lainnya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para fotografer dari berbagai negara.

Nama Masjid Katedral

Nama “Katedral” untuk menyebut sebuah masjid besar memang terdengar sangat aneh bagi kebanyakan orang Indonesia, penyebutan nama masjid ini memang unik, boleh jadi karena budaya masyarakat Kristen Ortodox Rusia yang terbiasa menyebut gereja besar sebagai Katedral, maka masjid besar di kota Moskow inipun di sebut sebagai Masjid Katedral. Dalam bahasa Rusia masjid ini juga disebut masjid Sabornaya atau Masjid Agung karena memang fungsinya sebagai masjid agung bagi kota itu.

Disebut dengan nama ‘mosque at Prospect Mira’ karena memang lokasinya yang berada di jalan prospect mira (perdamaian) dan dilokasi itu berdiri megah stasiun kereta Prospect Mira, sementara sebagian orang juga menyebutnya sebagai Masjid Tatar (Tatar Mosque) Karena memang awalnya jemaah masjid ini didominasi oleh muslim Etnis Tatar.

Masjid Katedral juga merupakan kantor bagi muftiyat Russia. Masjid Katedral ini selain menyelenggarakan sholat lima waktu, sholat Jum’at, trawih, dua sholat Idul Fitri, peringatan hari hari besar Islam juga menyediakan perpustakaan Islam dan Maktab atau lembaga pendidikan Islam. Di tempat ini pula berlangsung aktivitas umat yang ingin bersedekah, berzakat, atau bahkan minta didoakan keluarganya.

Alamat dan Lokasi Masjid Katedral Moscow

Moscow Cathedral Mosque
Address: 2b Minskaya st.
(Prospec Mira)     


Masjid Sabornaya dibangun pada tahun 1904 oleh arsitek Nikolai Alekseyevich Zhukov. Seluruh biaya pembangunan ditanggung saudagar muslim bernama Saleh Yusupovich Yerzin. Dan hanya dalam tempo lima bulan, masjid pun selesai dibangun. Pada 27 November 1904, imam masjid pertama Badridin Hazrat Alimov mengajukan permohonan pada pemerintah Moscow untuk menggunakan masjid ini sebagai tempat ibadah.

Sejarah Masjid Katedral Moskow

Keinginan untuk membangun masjid kedua di kota Moskow mencuat dengan semakin meningatnya komunitas muslim Tatar di Kota Moskow. Di awal abad ke 20 muslim Tatar yang tinggal di Kota Moskow tidak hanya di kawasan Zamoskvorechye, tapi juga di kawasn jalan Sretenka, Butcher, Pipe dan lain lain. Sejak tahun 1894, komunitas muslim Tatar sudah berkali kali mengajukan permohonan kepada otoritas kota bagi pembangunan masjid kedua namun berkali kali juga permohonan tersebut ditolak.

Masjid Katedral atau Sobornaya Mosque, dengan latar belakang Stadion Olimpiade 1980, masjid ke dua dari empat masjid di kota Moskow saat ini, tak cukup kapasitas untuk menampung 2 juta muslim yang tinggal di kota itu.

Di tahun 1902, Muslim kota Moskow bernama S. Bakirov dan Saudagar Muslim H. Akbulatov Melayangkan permohonan kepada dewan keagamaan Islam Orenburg yang sudah di akui pemerintah, sebuah petisi untuk mengubah lahan di area Meshchanskaya di ruas jalan Vypolzovo untuk digunakan sebagai area pembangunan masjid kedua bagi Muslim kota Moskow. Di bulan Desember 1903, otoritas kota Mosow dibawah kepemimpinan Gubernur Jendral Grand Duke Sergei Alexandrovich memberian persetujuan bagi pembangunan masjid yang diajukan oleh komunitas muslim Tatar.

Seiring dengan keluarnya ijin dari otoritas kota, proses pembangunan segera dilaksanakan. Keseluruhan dana pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh saudagar muslim kota Moskow bernama Saleh Yusupovich Erzin (setelah revolusi beliau kehilangan seluruh hartanya, namun tetap memutuskan tinggal di kota Moskow meski harus bekerja sebagai pengawas di gedung bioskop).

Sebagian besar Jamaah harus sholat diluar masjid Sobornaya Moskow. Karena memang masjid tertua kedua di kota Moskow ini tidak sanggup menampung jemaah yang terus membludak.

Pembangunan masjid Katedral ini terekam dengan apik alam sebuah majalah arsitektural Vakhtangov di Arbat № 32 tahun 1904 dijelaskan bahwa “Komunitas muslim kota Moskow memulai proses pembangunan Masjid kedua di kota itu dengan dana sebesar 35 ribu Rubel, proses pembangunannya ditangani oleh Arsitek Nikolai Zhukov dalam gaya Byzantium, berkapasitas 2000 jemaah." Saat itu masjid Katedral merupaan salah satu bangunan besar di kota Mosow dengan proses pembangunannya memakan waktu selama lima bulan. Pada tanggal 27 November 1904, Hazrat Badriddin Alimov selaku imam pertama masjid Katedral mengajukan izin kepada otoritas kota untuk mulai menggunakan masjid tersebut.

Di masa pemerintahan refresif soviet, ketika masjid masjid ditutup, imam masjid ditangkap bahkan sebagian dari mereka dibunuh, namun masjid Katedral ini menjadi satu dari sangat sedikit masjid di Rusia yang lolos dari tindakan represif pemerintah.sebuah kenyataan yang menyisakan pertanyaan hingga detik ini “mengapa pemerintah tidak menutup masjid Katedral ?”.

Gedung perkantoran pengelola dan muftiyat di komplek Masjid Katedral Moskow.

Sebagian sejarawan percaya hal tersebut dilakukan pemerintah Soviet sebagai bentu apresiasi kepada usaha imam Masjid Katedral yang berhasil mencarikan hubungan diplomatik pemerintahan sosialis Soviet yang beraliran komunis dengan dunia Islam. Sebagaimana sejarah Masjid Saint Petersburg yang secara mengejutkan dibuka kembali dan dikembalikan kepada kaum muslimin St. Peterburg setelah sebelumnya dikuasai militer dan dijadikan gudang senjata.

Keputusan mengejutkan tersebut ternyata tak lepas dari protes keras dari Soekarno (Bung Karno) yang menyatakan sangat kecewa dengan kondisi masjid tersebut yang ditutup dan dialih fungsi menjadi gudang militer, dalam sebuah jamuan makan malam di kremlin di kunjungan beliau ke Rusia atas undangan Kruschev,

Suasana di dalam masjid Katedral Moskow.

Kedekatan imam masjid dengan berbagai petinggi politik Negara tetangga ini yang kemudian membuat Kremlin memberikan sediit konsesi kepada Masjid Katedral dan tetap mempertahankan beberapa masjid lainnya antara 50 hingga 100 masjid di seluruh soviet. Dan ada sekitar 300-an di era 80-an. Pemerintah Soviet memang tetap menjalin hubungan dengan Negara Negara Islam, tercatat berbagai pemimpin dari Negara Negara Islam pernah berkunjung ke Masjid Katedral ini di era Uni Soviet termasuk presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden dan Proklamator Indonesia Sukarno, Presiden Libya Muammar al-Gaddafi, dan lain lain.

Komposisi jemaah masjid selama perang berubah total, masjid seolah olah menjadi tempat berteduhnya kaum wanita, anak anak, dan orang orang cacat akibat perang dan mereka yang baru kembali dari medan tempur. Dibalik segala kesulitan, Jemaah dan pengurus masjid mengumpulkan makanan dan pakaian bagi masyarakat korban perang ataupun bagi keluarga korban perang. Pemimpin tertinggi Uni Soviet pun pernah mengirimkan telegram untuk muslim Moskow dengan pesan,

“Terima Kasih atas segala perhatian dan sokongan kepada kekuatan bersenjata pasukan merah. Terimalah salam dan penghormatan saya untuk pasukan merah. Stalin”

Ildar Alyautdinov, disebelah kanan imam masjid Sobornaya, sedang bersilaturrahim dengan salah satu jemaah masjid.

Imam Imam Masjid Katedral

Berikut adalah mereka yang pernah mengabdikan diri sebagai imam di Masjid Katedral : Badriddin Alimov, Safa hazrat, Abdulvadud Fattahiddin (direpresi), Su-Abdullah Leimane (direpresi), Hazrat Musa, Khalil Rahman, Kamaretdin Salikhov, Ismail Mushtari, Ahmedzyan Mustafin, Rizaetdin Basyrov. Hazrat Anas Sadretdinov imams, Hazrat Bilyalov Rais, Wais and Mustapha hazrat BEDRETDINOV Kyutyukchyu.   

Pusat Urusan Agama Islam Rusia

Sejak tahun 1991 komunitas keagamaan di seluruh Rusia mendapatkan pengakuan dari pemerintah termasuk komunitas Islam di Negara tersebut, termasuk komunitas Islam, sesuatu yang tak pernah terjadi selama Soviet berkuasa. Di seluruh wilayah Negara ini, masjid masjid mulai diperbaiki dan masjid masjid barupun mulai berdiri. Sangat disadari bahwa untuk mengelola begitu banyak masjid di negeri itu, mengatasi masalah masalah mendesak termasuk penyediaan imam imam masjid yang berkompeten, hingga ke masalah komunikasi dan interaksi dengan dunia Islam internasional, pengurusan jemaah haji serta permanen interfaith dialog diperlukan sebuah lembaga untuk mengkoordinir hal tersebut.

Seorang jemaah bersiap masuk ke masjid Katedral Moskow untuk sholat magrib di hari pertama Ramadhan.

Untuk mengatasi hal tersebut kemudian dibentuklah Lembaga Administrasi Agama Islam bagi Kawasan Rusia di Eropa Tengah, yang dikemudian hari bertransformasi menjadi Lembaga Administrasi Agama Islam Rusia bagian Eropa yang berkantor pusat di Masjid Katedral Moskow. Lembaga tersebut yang mengkoordinir komunitas muslim di 19 propinsi dan dua Republik bagian Rusia, mewakili 22 wilayah di Federasi Rusia. Di tahun 1996 dibentuk Dewan Mufti Rusia sebagai badan pengelola lembaga lembaga administrasi muslim Rusia. Dewan Mufti Rusia juga berkantor di komplek Masjid Katedral Moskow.

Lanjutkan membaca ke  BAGIAN II

Foto Foto Masjid Katedral Moskow

Masjid Katedral Moskow (foto dari worldwalk.info)
Sudut dari gedung perkantoran pengelola dan muftiyat di komplek Masjid Katedral Moskow.

Jemaah Masjid Katedral Moskow menyemut di luar masjid karena tidak tertampung di dalam masjid
lebih dekat ke kubah masjid
Masjid Sobornoya dengan latar belakang stadion olimpiade Moskow
Jemaah Masjid Katedral sedang khusu' mendengarkan ceramah agama dari Imam Masjid Katedral, imam-khatyb Akhmedzyan Mustafin, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun 1980 lalu

Sabtu, 26 Mei 2012

Masjid Yardyam (Мечеть Ярдям) Moskow - Rusia


Masjid Yardyam, Masjid Yarjam atau Masjid Yardem - Moskow.

Masjid Yardyam atau Masjid Yarjam atau Masjid Yardem merupakan satu dari empat masjid di kota Moskow. Masjid Yardyam adalah bagian dari kompleks rohani dan pendidikan terpadu agama-agama tradisional Rusia, di kawasan tempatnya berdiri di distrik timur laut Moskow, juga berdiri bangunan gereja Ortodoks, Sinagog dan Vihara Budha pertama di Moskow. Yardyam yang dipakai menjadi nama masjid ini diambil dari bahasa Tatar, bila diterjemahkan berarti "membantu."

Masjid Yardyam ini sangat unik dan mungkin tiada duanya, Masjid nya terdiri dari dua bangunan masjid. Satu bangunan masjid bagi golongan Sunni dan satu masjid lagi bagi golongan Syiah. Perbedaan dapat dijumpai ketika azan shalat jumat  antara kedua masjid. Bagi yang Sunni melaksanakan sholat di masjidnya, pun demikian dengan yang Syiah. Meski berbeda dalam tata cara beribadah, mereka tetap rukun. Dari segi umur masjid Yardyam ini seumur dengan Masjid Memorial di Poklonnaya Hill.

Alamat dan Lokasi Masjid Yardyam (Мечеть Ярдям)

Masjid Yardyam (Мечеть Ярдям)
Khacaturyana street, 8. Metro station Otradnoe


Perjalanan dari Otradnoe Metro, jika cuaca memungkinkan, masjid Yardyam dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 10 menit. Jika Anda menggunakan taksi dari stasiun kereta bawah tanah ke masjid ini ongkosnya kira kira seratus rubel. Kubah masjid yang tinggi dan ramping dapat jelas terlihat dari stasiun metro otradnoe.

Pembangunan masjid ini dimulai pada musim gugur oktober tahun 1996 atas inisiatif badan keagamaan tatar “Hilal“. Masjid ini diresmikan oleh organisasi islam Yardem pada saat perayaan 850 tahun kota Moskow pada 14 September 1997. Arsitektur asli masjid terdiri atas dua menara. Ini mengingatkan kita pada gaya pembangunan masjid di Asia Tengah, Iran dan negara-negara Muslim lainnya di Timur tengah. Masjid di Otradnoe ini termasuk dalam kompleks bangunan keagamaan dari tiga agama besar di Rusia yakni Kristen, Islam dan Yudaisme.

Sejarah Masjid Yardyam

Pembangunan masjid ini dimulai pada musim gugur di bulan Oktober 1996 atas inisiatif Yayasan Hilal yang merupakan badan keagamaan muslim Tatar. Proses pembangunan selesai dilaksanakan dan diresmikan oleh organisasi islam Yardem bertepatan dengan perayaan 850 tahun kota Moskow pada tanggal 14 September 1997.

Bangunan Masjid Yardyam menempati areal seluas 2 hektar. Dilengkapi dengan taman yang tertata rapi, 2 menara masing masing setinggi 41.5m, kubah utama masjid setinggi 26 meter serta fasilitas fasilitas pendukungnya. Keseluruhan bangunan masjid mampu menampung hingga dua ribu jemaah yang ditampung di area sholat utama, basement serta ruang galeri.

Dua masjid untuk dua aliran di lokasi yang sama, sebuah hal yang sangat menarik

Pelaksanaan proyek pembangunan masjid Yardyam ditangani oleh orang dalam Yardyam sendiri bernama Bayazitov Ryashit Zhabbarovich (1960). Beliau adalah tokoh akademisi Tatar, ketua perkumpulan muslim Siberia, akademisi di International Slavic Academy of Sciences, International Academy of sciences of nature and society dan the Academy of Natural Sciences.

Beliau berasal dari distrik Kamkin Sergachskogo di wilayah Nizhny Novgorod. Sejak tahun 1993 mengepalai Lembaga Keagamaan Yardyam, di tahun 1997 menjadi yayasan "Religious tolerance and concord", dan kemudian menjadi Yayasan Hilal yang merupakan yayasan Kebudayaan dan Keagamaan Tatar. Yayasan Hilal ini yang kemudian berinisiatif membangun Majsid Yardyam.

Masjid Yardyam dari arah jalan raya

Beliau begitu banyak berjasa dalam membangun dan merenovasi masjid di berbagai kota di Rusia. Termasuk madrasah makhinur di Nizhny Novgorod, kampung halamannya, dan turut mendanai pembangunan gedung kantor di depan Masjid Katedral Moskow yang kemudian menjadi kediaman Doumar di tahun 1994.

Aktivitas Masjid Yardyam - Moskow

Masjid Yardyam memiliki fasilitas aula yang dapat digunakan untuk berbagai acara. Masjid juga menyediakan produk makanan halal yang di tangani oleh para koki profesional. Tersedia juga daging segar yang dijamin kehalalannya, produk produk setengah jadi termasuk susu, madu, makanan kaleng, air minum dalam kemasan dan sebagainya. Masjid Yardyam juga melayani jasa penyelenggaraan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani hingga pengantaran ke pemakaman sampai proses pemakamannya.

Jemaah sholat idul fitri yang membludak di Masjid Yardyam

Selain menyelenggarakan pelaksanaan sholat fardhu (Namaz) lima kali sehari termasuk sholat fardhu Jum,at dan dua hari raya serta layanan lainnya, Masjid Yardyam ini juga dilengkapi dengan gedung tiga lantai yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan  administrasi yang menargetkan pendidikan terhadap 250-300 santri secara berkelanjutan dengan materi berupa bahasa Arab, Bahasa Tatar, Qur’an, akidah dan sejarah Islam. Di gedung yang sama juga menjadi kantor yayasan Hilal.

Sebagaimana masjid masjid lainnya di kota Moskow, masjid Yardyam menjadi satu dari empat masjid yang ada di Moskow lainnya, masjid Yardyam juga dipadati jemaah hingga ke jalan raya pada pelaksanaan sholat fardu jum’at apalagi di dua sholat hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Kondisi yang memang tak bisa dihindari karena kurangnya masjid di kota Moskow.

Pengelolaan Masjid Yardyam - Moskow

Masjid Yardyam dibangun dan dikelola oleh muslim Rusia bersama Yayasan Hilal. Berikut ini susunan pengurus dan pengelola masjid Yardyam saat ini :

Presiden : RJ Bayazitov.
Imam-Khatib : Z.A Khasyan
Imam-Khatib : FM Saifullin
Imam-Khatib : IA Valitov
Imam : TA Valitov
Imam : IA Valitov

Foto Foto Masjid Yardyam

Interior Masjid Yardyam ini terbilang sederhana saja
Mimbar dan Mihrab Masjid Yardyam Moskow yang sepi ornamen)
Tiga Menara untuk dua Masjid, dalam dinginnya musim Salju kota Moskow)
Mihrab di masjid Yardyam ini yang polos polos saja tanpa ukiran ataupun ornamen apapun)
Teduh diantara rindangnya pepohonan
sebuah pemandangan baru di kota Moskow paska keruntuhan Uni Soviet, ketika umat beragama bebas menjalankan peribadatan, termasuk umat Islam yang hingga kini masih kekurangan masjid dan harus berdesakan sholat di jalan raya di sekitar masjid Yardyam Moskow


Masjid Memorial, Moskow (Moscow Memorial Mosque) - Rusia

Masjid Memorial Moskow atau Moscow Memorial Mosque di Poklonnaya Hill.

Masjid Memorial Moskow, Memorial Museum Mosque, Memorial Moscow Masjid, Memorial Mosque in Poklonnaya Hill, Memorial Mosque in Minkskaya Street atau dalam bahasa dan aksara Rusia-nya Мемориальная мечеть, semua nama itu merujuk kepada masjid yang sama, masjid yang dibangun di Victory Park (taman kemenangan) di bukit Poklonnaya Hill, kota Moskow, Rusia. Poklonnaya dalam bahasa Rusia bermakna ‘memberi penghormatan’ atau ‘membungkuk memberi sembah’. Bukit ini merupakan kawasan dengan elevasi paling tinggi di kota Moskow, menjadi rumah bagi satu dari empat masjid di kota Moskow.

Pemerintah Rusia sengaja membangun Victory Park di atas Poklonnaya Hill sebagai sebuah monumen peringatan perang dunia ke-dua. Bukit ini memang sarat dengan sejarah kemenangan Rusia atas serbuan pasukan Napoleon Bonaparte. Sesuai dengan makna namanya, di atas bukit ini dibangun tempat ibadah berbagai agama. Masjid Memorial dibangun di bukit ini tahun 1997 oleh pemerintah dan dewan Mufti Rusia. Di kawasan yang sama juga berdiri Sinagog Yahudi, Holocaust Memorial Synagogue dan Gereja Ortodox Rusia, St George the Victorious. Victory atau Pobedy dalam bahasa Rusia sengaja disematkan kepada taman ini dan di dalamnya dibangun tempat ibadah bagi 3 agama besar di Rusia, sebagai simbol persatuan Rusia.

Alamat Masjid Memorial Moskow (MMM)

Moscow Memorial Mosque
2-B, Minskaya Street, Poklonnaya Hill
Park Pobedy metro station
Moscow – Russia


Penghormatan Kepada Pasukan Muslim Rusia

Sejarah kemenangan Rusia di perang dunia ke-dua terukir di bukit ini ketika tahun 1941-1945 Rusia berupaya mempertahankan tanah airnya dari serbuan Nazi Jerman. Rusia berhasil keluar dari peperangan besar mempertahankan tanah air itu berkat kemenangan pasukan Muslim, Masjid Memorial ini dibangun pemerintah Rusia sebagai penghormatan atas jasa jasa pasukan muslim tersebut, bagi eksistensi Rusia. Proses pembangunannya di mulai tanggal 11 Maret 1995 dan selesai tahun 1997 atas inisiatif dari pemerintah Rusia dan Direktorat Agama Islam Rusia Bagian Eropa (SDMER). Di prasasti pembangunannya dijelaskan :

“untuk mengenang patriot muslim yang tewas dalam perang besar patriotik. Putra dan Putri Ibu Pertiwi dari multi bangsa. Dengan ini Masjid Memorial mulai didirikan atas inisiatif dari Pemerintah Moskow dan Direktorat Urusan Agama Islam Rusia bagian Eropa” Dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 1995.

Masjid Memorial Moskow ini diantara koleksi kapal perang di taman Victory, Poklonnaya Hill.

Saat ini Masjid Memorial Moskow membuka diri bagi kunjungan dari pihak manapun termasuk dari pengunjung non muslim. Jemaah masjid ini berasal dari berbagai latar belakang baik dalam maupun luar Rusia. Kunjungan resmi kelompok kelompok wisatawan pun dilayani dengan baik oleh pengurus. Imam masjid juga secara berkala memberikan kuliah umum (ta’lim) baik bagi jemaah maupun bagi pengunjung non muslim yang berminat. Masjid Memorial diresmikan pada tanggal 6 September 1997 bersamaan dengan peringatan 850 tahun kota Moskow.

paduan dua jenis atap masjid, atap 
biasa dan yang lain menggunakan 
kubah, sedangkan menaranya bentuk
persegi delapan dengan ujung lancip.
Rancangan Masjid Memorial Moskow

Masjid Memorial di Moskow ini dirancang oleh arsitek ternama kota Moskow, Iliyas Tajiev.  Beliau merancang masjid ini cukup unik dengan memadukan berbagai rancangan arsitektural masjid masjid timur pada ekteriornya termasuk dari seni budaya Tatar, Uzbek dan Kaukasus. Menjadikan Masjid Memorial sebagai salah satu masjid dengan rancangan arsitektural masjid paling orisinil di Moskow. Aktivitas komunitas dan madrasah juga dijalankan di Masjid Memorial. Keseluruhan aktivitas penunjang selain aktivitas peribadatan dilaksanakan di tiga lantai bawah masjid termasuk ruang utilitas, kediaman imam masjid, ruang kelas dan ta’lim.

Memperhatikan gerbang besar di depan masjid ini akan kita temukan persamaannya dengan gerbang gerbang masjid di kawasan asia tengah sekedar contoh dapat dilihat pada gerbang masjid bukhara, Uzbekistan. Menara masjid dengan batang menara ber-bentuk persegi, bagian puncaknya berbentuk seperti diamond itu merupakan khas menara masjid masjid Tatar, seperti contoh dapat dilihat pada menara masjid  Eupatoria, Crimea di Ukraina atau di masjid Qulsharif Kazan. Berbagai seni bina bangunan itu padu menjadi satu kesatuan menghasil wajah masjid Memorial yang memiliki kharisma tersendiri yang begitu kuat.

Aktivitas Masjid Memorial, Moskow

Masjid Memorial benar benar semarak selama bulan suci Ramadhan. Setiap tahun masjid ini menyelenggarakan acara bertajuk “Ramadan Tent’ atau “Tenda Ramadhan”. Acaranya sama seperti acara buka puasa bersama di tanah air. Hanya saja bila di Indonesia acara bukber di masjid biasanya di selenggarakan di dalam masjid, di masjid ini diselenggarakan di tenda, persis seperti pesta makan makan, hanya saja diselenggarakan di waktu berbuka puasa.

Menariknya lagi acara ini benar benar terbuka bagi siapa saja, dari agama manapun boleh bergabung menikmati santapan buka puasa. Acara yang begitu semarak ini telah menjadi salah satu agenda resmi pemerintah kota Moskow. Sebagai acara resmi pemerintah, penyelenggara’an-nya pun di sponsori oleh pemerintah kota Moskow. Dalam acara bukber ala muslim Rusia ini para ulama, muftiyat, imam dan pengurus masjid bergabung dengan jemaah bersama sama menyemarakkan acara.

Masjid Memorial Moskow, ditengah musim salju yang membeku.

Empat Masjid Untuk Dua Juta Muslim

Moskow memang menjadi Ibukota yang sangat kekurangan masjid bila dibandingkan dengan tingkat kebutuhan yang terus meningkat. Imam Masjid Historical Moscow, Imam Shamil Khazrat Alyautdinov, berkomentar atas hal tersebut, “Moskow menjadi satu satunya tempat di dunia dimana lebih dari satu juta muslim hanya dilayani oleh empat masjid. Kami kekurangan tempat ibadah. Muslim memang diperkenankan untuk melaksanakan sholat di gereja gereja ortodox rusia, tapi kami memilih untuk tidak melaksanakan anjuran yang terlalu ekstrim tersebut”


Sebelumnya muslim Moskow sudah merencanakan pembangunan masjid di distrik Tekstilschiki, kota Moskow. Namun kemudian proyek tersebut dihentikan karena di tentang oleh masyarakat non muslim. Sikap pertentangan atas pembangunan masjid tersebut diekspresikan dengan bermacam cara termasuk dengan melontarkan pernyataan konyol bahwa kehadiran masjid tersebut akan mengancam para pemiliki anjing di kawasan tersebut, benar benar konyol.

Rencana pembangunan masjid baru di Moskow telah menuai kontroversi di kota itu. Pro dan kontra terjadi begitu kuat, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Kekurangan masjid membuat muslim moskow harus sholat di bawah rintikan salju di sengatan temperatur rendah dimusim dingin karena harus sholat berjemaah di jalan raya. Atau harus menahan suhu panas saat musim panas. Meskipun begitu, ini merupakan era baru muslim di seluruh kawasan rusia dan bekas Uni Soviet dan merupakan sebuah pemandangan baru kota Moskow yang mustahil terjadi di era Uni Soviet berkuasa.

Panorama Masjid Memorial Moskow

aerial view Masjid Memorial Moskow
Masjid Memorial Moskow di malam hari foto
Panorama Masjid Memorial Moskow disiang hari dari sudut yang sama
Cahaya lampu terang benderang ditembakkan ke menara dan atap masjid ini menghasilkan pemandangan dramatik dari kejauhan di malam hari
Lebih dekat ke masjid di malam hari foto

Detil Arsitektural Masjid Memorial Moskow

rancangan lampu gantung di ruang utama Masjid Memorial Moskow ini benar benar unik dan tiada dua nya
Begitupula dengan sentuhan ukiran yang begitu detil pada pilar dan langit langit masjid ini benar benar menawa
Mihrab Masjid Memorial Moskow
Ramadan Tent di Masjid Memorial Moskow
Ravil Ismagilovich Gainutdin, Presiden Dewan Mufti Russia, selaku Imam Masjid Memorial menjadi tuan rumah di acara Ramadan Tent