Sabtu, 26 Maret 2011

Masjid Islamic Cultural Center (ICC) New York City, Amerika Serikat

Masjid Islamic Cultural Centre New York City.

Imam masjid main film layar lebar ? kenapa tidak !. meski aneh dan langka tapi ini betul betul terjadi. Adalah imam Masjid Islamic Cultural Center (ICC) New York City yang diminta bantuan oleh produser film Turki untuk mengambil bagian di salah satu adegan dengan durasi cukup lama di dalam film Five Minaret in New York (New York’Ta Bes Minare). Film tersebut berkisah tentang pria muslim Turki yang menjadi buronan dinas rahasia. Pelariannya ke New York City dan singgah sholat di Masjid ICC berujung pada penyerbuan oleh pasukan FBI ke masjid tersebut. Di adegan itulah imam masjid sungguhan ini diminta bantuan untuk memerankan dirinya sendiri berhadapan dengan arogansi pasukan FBI.


Imam Syamsi Ali
Cukup membanggakan karena imam masjid tersebut adalah seorang cendekiawan muslim Indonesia yang tinggal di New York City. Beliau adalah Ustadz Muhammad Syamsi Ali, M.A, Pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1967 ini di amanahi tiga jabatan prestisius sekaligus : sebagai salah satu Imam di Masjid ICC New York City, Board of Director Masjid Indonesia di New York City dan juga sebagai Direktur dari Jamaica Muslim Center. Dan sudah sejak lama beliau menjadi salah satu tokoh muslim paling berpengaruh di Amerika Serikat.

Alamat dan Lokasi Masjid ICC New York City

1711 3rd Ave
New York, 10128, United States


Masjid Islamic Cultural Center (ICC) New York merupakan bangunan pertama yang didirikan sebagai Masjid di New York City. Masjid ini mengandung dua elemen utama yang sudah menjadi simbol universal sebuah tempat ibadah ummat Islam yakni menara dan kubah masjid. Di dalam masjid dilengkapi dengan mihrab, menghadap ke Ka’bah di Mekah sebagai kiblat, menjadikan bangunan masjid ini miring sekitar 29 derajat terhadap poros jalan Manhattan, memberikan halaman luar di depan masjid tempat jemaah bekumpul. Bentuk geometris masjid ini didasarkan pada syariah islam yang melarang bentuk mahluk hidup. Karenanya ornamen masjid kemudian menggunakan kaligrafi asma Allah dalam bentuk bentuk geometris, menghasilkan perpaduan tradisi kuno Islam dengan rancangan dan material masa kini.

Masjid ICC New York dibangun lengkap dengan kubah dan
 menara yang menjadi simbol masjid secara universal
Masjid ini tepat berada di tengah tengah kota New York pada titik koordinat 74°45' bujur barat dan 40°56' lintang utara. Kota mekah berada di titik koordinat 39°49' E and 21°27' N. bila dilakukan hitungan matematika akan didapati bahwa arah masjid adalah arah perjalanan sepanjang permukaan bumi langsung diatas garis lurus menghubungkan kota New York ke Mekah melewati lempeng padat bumi. Rute yang biasa disebut sebagai geodesi atau great circle route dan mencerminkan jarak terpendek diantara dua titik pada permukaan kurva atau bahkan antara dua titik pada kurva ruang jagad raya.

Latar belakang pendirian Islamic Center New York

Islamic Cultural Center New York merupakan organisasi keagamaan dan kebudayaan yang didirikan awal tahun 1960-an sebagi sebuah institusi Islam yang terdiri dari masjid, sekolah, perpustakaan, ruang kuliah, musium dan tempat tinggal imam masjid. tujuan pembangunan ICC ini termasuk untuk (1) memberikan pelayanan kepada komunitas Muslim disekitar Manhattan secara khusus dan warga muslim Amerika umumnya, dengan memenuhi kebutuhan mereka akan tempat ibadah termasuk ruang kelas untuk membantu mereka bersama anak anak mereka mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang Islam yang mereka anut. (2). Memberikan pencerahan opini publik Amerika tentang kebenaran Islam, baik itu ajaran, ideologi, filosofi, budaya dan tentang negara negara Islam. (3) Memberikan panduan keislaman kepada komunitas Muslim Amerika, meluruskan opini keagamaan yang benar dan hukum Islam terhadap kehidupan beragama, budaya serta pertanyaan pertanyaan kritis terkait khidupan sosial dan budaya. (4) mempromosikan pemahaman yangbaik serta hubungan yang bersahabat antara muslim dan non muslim.

Bendera Amerika di Masjid ICC New York 
Sejak awal pendiriannya ICC New York ini memiliki keistimewaan tersendiri. Di urus dan di awasi oleh para duta besar negara Islam yang memiliki perwakilan resmi mereka di PBB yang membentuk dewan pembina masjid ini. Hal ini pula yang memberikan Masjid ICC posisi yang sangat prestisius diantara organisasi orgaisasi Islam, mengingat ICC merepresentasikan sikap religius demi sebuah konsensus bersama bagi kepentingan Islam yang lebih besar dalam komunitas muslim global, sehingga mendapatkan dukungan penuh dari masing masing negara Islam tempat anggota dewan pembina berasal.

Sejarah Masjid ICC New York City

Di awal tahun 1960-an ICC memulai fungsi dan aktivitasnya dalam skala kecil di sudut pertemuan jalan antara 72nd street dan Riverside Drive di kota yang paling modis di bumi ini.  Namun kemudian dewan pembina berkeinginan untuk membangun sebuah pusat Islam yang impresiv dalam upaya untuk lebih menyesuaikan kedudukan lembaga prestisius ini dan menyadari betapa pentingnya peran Islam dalam kehidupan masyarakat. Dan juga untuk menjadikannya sebagi salah satu landmark baru bagi kota New York. Dan tentu saja sebagai langkah awal dari keseluruhan proyek pembangunan komplek Islamic Center tersebut, bangunan masjid lah yang terlebih dahulu dibangun, baru kemudian menyusul pembangunan sekolah, perpustakaan, musium dan ruang kuliah.

Menara masjid ICC New York menjulang meski
kalah tinggi dengan gedung gedung pencakar
langit disekitarnya 
Masjid ICC New York dirancang oleh sebuah firma yang cukup prestisius di Amerika, Skidmore, Owing & Merrill (SOM), selesai dibangun tahun 1991. proyek pembangunan masjid ini mencerminkan upaya untuk menemukan bentuk yang mampu memberikan keramahan kepada khususnya kepada ummat Islam dan umumnya kepada masyarakat sekitar. Sejarah pembangunan masjid ini tak terlepas dari keterkaitan antara hasil arsitektural dan budaya politik dari sebuah identitas. Masjid ini dirancang untuk digunaan oleh warga muslim New York city di area metropolitan yang terdiri dari tokoh tokoh muslim kalangan atas yang terdiri dari para diplomat serta lain nya yang terkait dengan kantor PBB, Kantor konsulat dan kantor dagang disana.

Pemerintah Kuwait, Arab Saudi dan Libya membeli lahan untuk masjid ini di tahun 1966 dan pemerintah Kuwait yang menjadi penyumbang terbanyak bagi dana pembelian lahan tersebut sejak tahun 1981. pada mulanya proyek masjid ini diserahkan kepada arsitek Ali Dadras warga Amerika keturunan Iran yang kemudian membuat sebuah rancangan masjid tradisional lengkap dengan halaman tengah serta taman masjid. namun kemudian di pertengahan 1980-an dewan pembina ICC berkeinginan lain, mereka lebih memilih masjid dengan gaya kontemporer. Sejak itu pembangunan diserahkan kepada SOM, yang memiliki catatan panjang keterlibatan dengan arsitektural di dunia Islam termasuk merancang terminal haji, National Commercial Bank dan King Al-Aziz University yang kesemuanya di kota Jedah Arab Saudi. Termasuk juga menangani proyek proyek besar di Arab Saudi, Kuwait dan Bahrain.

Puncak menara Masjid ICC New York berlatar
gedung tinggi Manhattan
Selama dalam tahap rancangan, dewan Pembina ICC menunjuk dua komisi penasehat, yang pertama terdiri dari para tokoh tokoh dari komunitas muslim di New York dan yang kedua adalah para arsitek yang kebanyakan dari mereka adalah non muslim. Perdebatan terjadi ketika akan merumuskan rupa masjid ini. Kalangan arsitek menginginkan masjid berarsitektur abad ke 21. namun tokoh muslim mengingikan bangunan masjid yang mereka ulang gaya masjid tradisional Islam dengan sentuhan motif motif kesejarahan.

Kalangan arsitek pada ahirnya meminta SOM untuk bebas berkarya dalam mereka bentuk masjid tersebut termasuk motif yang akan digunakan namun tetap menghormati syariah. Dan Arsitek SOM, Michael McCarthy memilih untuk mengikuti saran para arsitek. Dalam wawancara dengan Architectural Record bulan Agustus 1992, beliau mengatakan bahwa keputusannya tersebut didasari kenyataan sejarah bahwa Islam selalu menyerap kearifan lokal dalam hal teknik bangunan dan material terbaik dengan segala kehati hatian dengan bentuk bentuk geometric, tata ruang dan penyempurnaannya. Itu sebabnya McCarthy mensenyawakan rancangan tradisonal dengan hal hal terbaik yang ditawarkan oleh abad ke 21.

Masjid ICC New York terlihat mungit dibandingkan gedung gedung jangkung dilatar belakangnya.

Di ujung perdebatan ahirnya lahirlah sebuah rancangan masjid yang menyerap unsur masjid tradional yang biasa kita kenal lengkap dengan Kubah besar dan menara namun dengan sentuhan abad 21 dalam rancang gaya rancang bangun, dalam penggunaan teknologi, material, dan sebagainya. SOM tidak merancang masjid ini dengan menara, namun komunitas muslim menginginkan sebuah menara sebagai pelengkap bangunan masjid ini. Ditunjuklah Kantor arsitek Seanke Hayden Connel untuk merancang bangunan menara dimaksud. Dan kepala designer nya adalah Alton Gürsel, arsitek Amerika keturunan Turki. Alton Gürsel merancang 9 bentuk menara sebelum ahirnya dipilih salah satunya. Sebuah menara dengan bentuk abstak dan kontras dengan dinding masjid yang masif, bebas dari pengaruh bentuk menara masjid era manapun, tinggi nya hampir tiga kali lipat dari bangunan masjid, ramping dan sederhana memberikan tambahan kesan elegan kepada keseluruhan proyek masjid tersebut.

Pembangunan menara ini turut didanai oleh David Rockefellar, yang menyumbangkan sejumlah besar dana bagi terwujudnya pembangunan menara masjid tersebut. Menara masjid ini lebih mencerminkan sebuah identitas daripada fungsinya sebagai sebuah menara, karena memang azan tak diperkenankan untuk diperdengarkan dari menara. Sebagaimana disebutkan dalam plakat pembangunan masjid yang diletakkan di dinding bawah menara, peletakan batu pertama pembangunan masjid ICC New York dilakukan pada tanggal pada tanggal 15 Safar 1409 H atau bertepatan dengan tanggal 26 September 1988 oleh Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Sabah, Kepala Negara Kuwait. Dan keseluruhan proyek masjid ICC new York mulai difungsikan tahun 1991

Aktivitas Masjid ICC New York

Sejak masjid resmi digunakan tahun 1991, masjid ini sudah menjalankan fungsinya melayani jemaah melaksanakan sholat wajib lima waktu sehari semalam serta ibadah sholat Jum’at. Sholat jum’at di New York dilaksanakan antara pukul 12:30 hingga 13:30 di musim dingin. Sedangkan di musim panas waktu sholat jum’at bergeser ke pukul 13:00 hingga 14:00. sholat jum’at juga dilaksanakan dalam waktu yang sama di masjid lama yang berlokasi di One Riverside Drive, di west 72nd Street. Dan tentu saja Masjid ICC ini juga menyelenggarakan sholat taraweh di bulan Ramadhan dan dua sholat hari raya.

Masjid ICC New York City.

Aktivitas dan layanan lain dari masjid ICC dilaksanakan oleh Imam Masjid beserta jajarannya, selain memimpin sholat berjamaah tapi juga memberikan jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan yang ditujukan ke Masjid ICC baik dari invidu maupun dari kelompok kelompok masyarakat melalui surat, telepon, tatap muka langsung dengan para imam baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Termasuk juga menerima kunjungan kunjungan dari departemen dan lembaga pemerintah, otoritas militer, penjara, anggota kongres, wartawan sampai ke para pengacara.

Pelayanan masjid juga termasuk melayani kunjungan dari berbagai institusi agama dan pendidikan, merespon undangan dari sekolah sekolah, gereja dan sinagog untuk memberikan kuliah dan ceramah umum tentang Islam, juga berpartisipasi dalam dialog lintas gama, memberikan informasi dan instruksi tentang Islam kepada pihak pihak terkait baik individu maupun kelompok kelompok masyarakat di setiap ahir pekan, penyelenggaraan pernikahan, konseling keluarga, membantu pasangan pasangan suami istri dalam menyelesaikan masalah rumah tangga, penyelenggaraan dan supervisi proses pemakaman, mempromosikan hubungan sosial kemasyarakatan dan penyelenggaraan aktivitas kebudayaan Islam.

Interior Masjid ICC New York City.

Kelas hari ahad

Kelas hari ahad untuk anak anak dan dewasa juga terbuka bagi non muslim yang berminat, serta diselenggarakan di lantai dasar gedung masjid. kelas Ahad diselenggarakan antara pukul 10:00 hingga pukul 12:30 selama musim dingin sedangkan selama musim panas diselenggarakan antara pukul 11:00 hingga pukul 13:00. Kelas tersebut berjalan dengan sangat baik. Semua peserta diberikan pencerahan yang beragam, termasuk baca tulis Al-Qur’an dan bahasa Arab, dan pengetahuan Islam secara umum yang menyentuh langsung aspek aspek kehidupan baik keagamaanm, sosial dan budaya.

Ramainya peserta yang begitu antusias di setiap penyelenggaraan kelas ahad ini sekaligus mencerminkan keinginan yang besar dari komunitas muslim setempat untuk lebih mengenal ajaran Islam. Hal itu yang menggugah pengurus Masjid ICC New York untuk membangun sebuah gedung permanen untuk keperluan tersebut. Dan  sebagaimana disampaikan oleh chairman dari Board of Trustees Masjid ICC New York H.E. Mansour Al-Otaibi, tahapan perencanaan pembangunan sudah mencapai tahapan final dan Isnya Allah permulaan pembangunan akan dilaksanakan pada bulan September 2011.  

Interior Masjid ICC New York City.

Kelas Sabtu

pertama, kelas khusus untuk ahwat yang ingin belajar hal hal yang mereka tentukan sendiri di jam jam penyelenggaraan yang berbeda dimulai setiap pukul 11:00 lalu dilanjutkan (kadang kadang) hingga tiba waktu magrib. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi bagi para ahwat yang dengan sukarela menjadi pengajar dan berbagi ilmu di kelas kelas tersebut.

Kedua, disiapkan kelas khusus yang disebut dengan Islamic Forum untuk non Muslim dan Mualaf yang diselenggarakan setiap hari sabtu mulai jam 13:00 hingga sekitar pukul 16:00. kelas yang terbuka bagi non muslim dan mualaf mana saja yang berminat, dan tentu saja kelas ini menjadi kelas inklusif. Diskusi di kelas khusus ini mulai dari masalah teologi hingga isu isu sosial dalam Islam.***

6 komentar:

  1. ini sudah dibangun atau belum? krna Dompet dhuafa berncana ingin mmbangun masjid ICC..

    BalasHapus
  2. Woah! I'm resally enjoying the template/theme of this site.

    It's simple, yet effective. A lot of times it's challenging
    to get that "perfect balance" between suplerb usability and visual
    appearance. I must say you've done a very good job with this.
    Also, the blog loads super fast for me on Safari.
    Superb Blog!

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks to visit & review my blog
      greeting from Jakarta, Indonesia

      Hapus
  3. This article offers clear idea designed for the new people of blogging, tat genuinely how to do running a blog.

    BalasHapus
  4. It's verry trouble-free tto find out any matter on web as compared to
    textbooks, as I found this article att this site.

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA