Halaman

Selasa, 05 Oktober 2010

Masjid Lautze Jakarta

TAK MIRIP MASJID? iya karena masjid ini memang menempati sebuah bangunan ruko di jalan Lautze pasar baru Jakarta. 

Masjid Lautze Jakarta yang terletak di salah satu rumah toko (Ruko) di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Merupakan masjid Muslim Tionghoa Indonesia pertama di Jakarta. Sebagai pusat perdagangan, Pasar Baru menyimpan pusat syiar Islam di kalangan masyarakat Tionghoa. 

Ruko-ruko yang bergelimang keuntungan yang menjanjikan, menjadikan Pasar Baru sebagai pusat bisnis perbelanjaan yang ada di Jakarta. Mengingat letaknya di sebuah Ruko, bangunan Masjid Lautze tidak seperti kebanyakan masjid yang biasa kita kenal.
 
Lokasi Masjid Lautze Jakarta
 
Sesuai dengan namanya, masjid ini terletak di Jalan Lautze nomor 87 – 89, kawasan perbelanjaan Pasar Baru Jakarta Pusat.
 
Masjid Lautze - Yayasan Haji Karim OEI
Jl. Lautze No.87, RT.10/RW.3, Karang Anyar, Sawah Besar, Central Jakarta City, Jakarta 10740
  
 

Sejarah Masjid Lautze Jakarta
 
Saat awal berdiri di tahun 1991, Masjid Lautze Jakarta menempati ruko kontrakan. Baru kemudian di tahun 1994, ruko itu dimiliki sendiri setelah dihibahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, Prof. Dr. BJ Habibie yang membelinya melalui PT Abdi Bangsa.
 
Pengelolaan Masjid Lautze Jakarta dilakukan oleh Yayasan Abdul Karim OEI. Nama ini mengambil nama tokoh Muslim Tionghoa yang juga pedagang sukses dan aktif dalam pergerakan nasional. Tahun 1995 Yayasan Abdul Karim OEI membeli ruko di sebelahnya dan disatukan dengan masjid yang sudah ada. 
 
Pendirian masjid ini tak lepas dari keinginan untuk menegakkan syiar Islam di kalangan warga Tionghoa Indonesia. Hingga kini masjid Lautze telah menjalankan fungsinya dengan baik sebagai pusat syiar Islam. Sudah tak terbilang warga Tionghoa yang datang ke masjid ini untuk mencari tahu tentang Islam, belajar tentang Islam sampai ahirnya memeluk Islam.
 
Mihrab dan mimbar Masjid Lautze Jakarta.

Arsitektur Masjid Lautze Jakarta
 
Masjid lautze Jakarta menempati dua blok ruko yang disatukan, sama sekali tak berbentuk seperti bangunan masjid yang kita kenal. Tanpa bedug dan tanpa menara yang menjadi ciri khas sebuah masjid. Sepintas lalu sama saja dengan bangunan ruko di sekitarnya Yang membedakan hanyalah bentuk pintunya saja yang menyerupai mesjid pada umumnya yaitu berbentuk oval pada bagian puncaknya.
 
Sebagai tempat peribadatan muslim, Masjid Lautze Jakarta memiliki ciri tersendiri. Ornamen-ornamen khas Cina yang menjadi kebudayaan asal pemeluknya tampak dominan dalam interiornya. Konsep pintunya serupa dengan pintu yang ada di klenteng atau vihara. Bagian depan bangunan mesjid terkesan sangat oriental. Sementara di belakang mimbar, tergantung sepasang kaligrafi Arab ala Shu Fa atau kaligrafi Tionghoa asli buatan Beijing. untuk penyanggah masjid, tiang masjid berdiri dengan kokoh berwarna hijau serta 6 buah kipas angin untuk menyejukkan masjid.
 
Corak ornamen yang tak jauh beda dengan klenteng memang disengaja. Masjid ini memiliki ornamen warna merah sesuai dengan etnis Tionghoa, maka masyarakat Cina tidak canggung untuk datang ke masjid ini. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Lautze Jakarta memang dipergunakan sebagai Pusat Informasi Islam khusus etnis Tionghoa
 
Diantara jejeran ruko.

Masjid Lautze Jakarta terdiri dari empat lantai. Lantai 1 & 2 dipergunakan untuk tempat sholat khususnya sholat Jumat. Di lantai 3 terdapat beberapa ruangan sebagai tempat sekretariat yayasan, konsultasi agama dan bimbingan masuk Islam. Di ruangan ini terdapat beberapa foto pendiri yayasan.
Sedangkan lantai 4 dipergunakan sebagai ruang serba guna. Ruang serba guna ini difungsikan pada saat bulan puasa seperti halnya buka puasa bersama, serta sebagai ruang tata cara pernikahan serta resepsi pernikahan.
 
Jadwal Khusus
 
Karena letaknya dipusat bisnis serta jemaahnya adalah para pelaku bisnis. Masjid lautze Jakarta tidak buka untuk melayani jemaah di setiap waktu sholat. Masjid ini hanya buka di siang hari,  dan dengan sendirinya hanya dua sholat fardu yang dilaksanakan di masjid ini yakni sholat zuhur dan asyar. Serta tentu saja sholat fardu Jum’at di setiap hari jum’at. Khusus untuk bulan Ramadhan masjid Lautze memiliki jadwal tersendiri dengan menggelar sholat tarawih. Serta buka puasa bersama, sekali dalam sepekan.

-----------------------------ooOOOoo--------------------------------

2 komentar:

  1. kalau ada dokumen masjid2 kuno yang lain di jakarta .... wah akan seru

    BalasHapus
  2. pgn kesana dh pgn merasakan shlt di mesjidnya :)

    BalasHapus

Dilarang berkomentar berbau SARA